Liputan Khusus
90% Penyebab Pria Ejakulasi Dini karena Masalah Psikologis
wolipop
Jumat, 01 Mar 2013 08:39 WIB
Jakarta
-
Ejakulasi dini merupakan masalah yang cukup besar bagi pria. Ternyata 90 persen faktor yang menyebabkan masalah tersebut dipengaruhi oleh psikologis pria. Faktor seperti apa yang dimaksud?
Seksolog Zoya Amirin menuturkan, pria yang ejakulasi dini biasanya karena terlalu senang saat berhubungan seks atau belum pernah bercinta sebelumnya. Pria yang mengalami ejakulasi di bawah dua menit itulah yang disebut mengalami ejakulasi dini. Umumnya mereka yang mengalami ejakulasi terlalu cepat karena tidak dapat mengatur antara emosi dan 'pengeluarannya'.
"Hubungan seks pertama, berhubungan dengan orang yang emosinya sangat kuat, sudah mau meledak gitu ya, terjadilah ejakulasi dini," jelas Zoya saat diwawancara wolipop di fX lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta Selatan belum lama ini.
Ejakulasi yang terlalu cepat umumnya juga dialami pria di bawah 20 tahun. Zoya mengatakan, pria di bawah 20 tahun masih memiliki perasaan yang 'meluap' sehingga tidak bisa mengontrol ejakulasi mereka. Para peneliti mengungkapkan bahwa 20 sampai 30 persen pria muda mengalaminya.
"Yang paling sering di bawah 20 tahun ya, tapi kalau di atas 20 tahun dan bukan hubungan seks pertama, harus dicek ya, kenapa dia ejakulasi dini," papar seksolog yang mengambil gelar psikologinya di Universitas Indonesia itu.
Pria yang ejakulasi dini tapi tidak di bawah 20 tahun dan bukan hubungan seks pertama ada kemungkinan disebabkan oleh beban pikiran yang menumpuk atau stres. Menurut ahli seks dari Amerika, Ian Kerner, pria yang stres mudah mengalami gangguan bercinta seperti ejakulasi dini.
"Situasi stres membuat mereka ejakulasi lebih cepat," ujar Kerner, dilansir dari WebMD. Beban pikiran tersebut membuat pria mudah ejakulasi. Zoya menambahkan, pria yang ejakulasi dini karena terlalu banyak pikiran harus diterapi dulu agar tidak semakin stres karena berkali-kali gagal bercinta dengan pasangannya.
Ternyata tidak hanya psikologis, 10 persen faktor penyebab ejakulasi dini bisa disebabkan karena medis. "Ada faktor medisnya namanya impulse control, ada obat-obatan yang harus mereka minum. Ada medisnya tapi itu cuma 10 persen, 90 persen psikologis makanya harus terapi," tutup wanita kelahiran 7 September 1975 itu.
(aln/hst)
Seksolog Zoya Amirin menuturkan, pria yang ejakulasi dini biasanya karena terlalu senang saat berhubungan seks atau belum pernah bercinta sebelumnya. Pria yang mengalami ejakulasi di bawah dua menit itulah yang disebut mengalami ejakulasi dini. Umumnya mereka yang mengalami ejakulasi terlalu cepat karena tidak dapat mengatur antara emosi dan 'pengeluarannya'.
"Hubungan seks pertama, berhubungan dengan orang yang emosinya sangat kuat, sudah mau meledak gitu ya, terjadilah ejakulasi dini," jelas Zoya saat diwawancara wolipop di fX lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta Selatan belum lama ini.
Ejakulasi yang terlalu cepat umumnya juga dialami pria di bawah 20 tahun. Zoya mengatakan, pria di bawah 20 tahun masih memiliki perasaan yang 'meluap' sehingga tidak bisa mengontrol ejakulasi mereka. Para peneliti mengungkapkan bahwa 20 sampai 30 persen pria muda mengalaminya.
"Yang paling sering di bawah 20 tahun ya, tapi kalau di atas 20 tahun dan bukan hubungan seks pertama, harus dicek ya, kenapa dia ejakulasi dini," papar seksolog yang mengambil gelar psikologinya di Universitas Indonesia itu.
Pria yang ejakulasi dini tapi tidak di bawah 20 tahun dan bukan hubungan seks pertama ada kemungkinan disebabkan oleh beban pikiran yang menumpuk atau stres. Menurut ahli seks dari Amerika, Ian Kerner, pria yang stres mudah mengalami gangguan bercinta seperti ejakulasi dini.
"Situasi stres membuat mereka ejakulasi lebih cepat," ujar Kerner, dilansir dari WebMD. Beban pikiran tersebut membuat pria mudah ejakulasi. Zoya menambahkan, pria yang ejakulasi dini karena terlalu banyak pikiran harus diterapi dulu agar tidak semakin stres karena berkali-kali gagal bercinta dengan pasangannya.
Ternyata tidak hanya psikologis, 10 persen faktor penyebab ejakulasi dini bisa disebabkan karena medis. "Ada faktor medisnya namanya impulse control, ada obat-obatan yang harus mereka minum. Ada medisnya tapi itu cuma 10 persen, 90 persen psikologis makanya harus terapi," tutup wanita kelahiran 7 September 1975 itu.
(aln/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Studi: Rutin Bercinta 2 Kali Seminggu Kurangi Risiko Sakit Jantung pada Pria
Dokter Ungkap Rahasia Agar PD Saat Bercinta: Rawat Area Intim Ini
Tunda Buang Air Kecil Setelah Bercinta Bisa Sebabkan ISK, Mitos atau Fakta?
Alasan Tak Terduga Istri Tolak Ajakan Bercinta Menurut Survei, Suami Perlu Tahu
Dokter Ungkap Posisi Seks Paling Berbahaya, Memicu Cedera Serius
Most Popular
1
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
2
Transformasi Asmirandah Before-After Sedot Lemak, Makin Cantik dan Langsing
3
Ramalan Zodiak 6 Desember: Aries Atur Pengeluaran, Taurus Jangan Boros
4
Ini Rahasia Rambut Sehat Berkilau Tasya Farasya dan Davina Karamoy
5
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
MOST COMMENTED











































