Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Wanita Beli Oleh-oleh Barang Branded, Berakhir Diblokir Louis Vuitton

Rahmi Anjani - wolipop
Sabtu, 21 Jun 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Patung labu raksasa ini merupakan karya seniman Jepang Yayoi Kusama. Labu raksasa ini berada di depan toko Louis Vuitton di Beijing, China.
Foto: Getty Images/VCG
Jakarta -

Jalan-jalan ke luar negeri sayang rasanya jika tidak dimanfaatkan untuk sekaligus berbelanja. Selain bisa mendapatkan barang-barang unik, tak jarang harganya lebih murah, termasuk untuk item luxury. Namun jangan terlalu asyik berburu belanjaan sampai mengindahkan aturan. Seorang wanita jadi viral karena kisahnya diblokir butik Louis Vuitton untuk alasan yang tidak disadari banyak orang.

Seorang wanita bernama Jasmine Roswell mengungkap pengalamannya 'shopping spree' di luar negeri. Dalam video yang viral, ia mengaku terkejut ketika tiba-tiba mendapat pemberitahuan untuk tidak mengunjungi toko Louis Vuitton lagi. Merasa tidak melakukan apa-apa, ia baru menyadari kesalahannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dilansir Bilyonaryo, Jasmine berkunjung ke beberapa negara baru-baru ini. Di setiap pemberhentiannya, ia selalu mampir ke toko brand mewah asal Prancis itu. Jasmine disebut membeli sebuah topi di Hong Kong, sepatu dan tas di Makati, dan seorang barang lagi di bandara Kanada.

Selain memang menyukai desain dari brand itu, barang-barang tersebut kebanyakan ditujukan sebagai oleh-oleh. Sekilas, memang tidak ada yang salah dengan pembelian Jasmine. Namun setelah pulang ke rumah, ia mendapat notifikasi bahwa telah melanggar kebijakan pembelian di luar negeri. Ternyata, tidak diperbolehkan untuk membeli di tiga negara berbeda dalam waktu sebulan.

ADVERTISEMENT


"Aku tidak tahu tentang batasan pembelian ini. Biasanya empat atau enam minggu, dan jika kamu membeli banyak barang dari berbagai negara, kamu akan dibatasi. Mereka mengatakan bahwa aku melanggar kebijakan pembelian produk. Tapi aku pikir hanya membeli beberapa souvenir bagus!"

Kebijakan Louis Vuitton itu sendiri bertujuan untuk mencegah pembelian dalam jumlah besar dan penjualan kembali. Sayangnya sebagian besar pelanggan tidak menyadarinya, terutama mereka yang berbelanja sambil bepergian. Karena itu, Jasmine membagikan kisahnya kepada sesama pembeli.

Kasus Jasmine pun menuai perbincangan. Sebagian netizen mengatakan kebijakan ini tidak adil dan terlalu kaku, terutama bagi pelanggan setia. Beberapa menyebut kebijakan ini tidak masuk akal dan mereka seharusnya berterima kasih karena seseorang membeli barang yang berbeda. Sedangkan yang lain berterima kasih padanya karena sudah menyampaikan pengalaman tersebut.

(ami/ami)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads