Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Toko Tutup Karena Dihujat Hingga Dikirimi Ancaman Pembunuhan, Ini yang Dijual

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 01 Okt 2018 14:07 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Facebook
Jakarta - Baru dibuka sebulan, sebuah toko di Inggris terpaksa harus tutup. Sang pemilik Faye Rogers bahkan dihujani dengan seribu pesan kebencian hingga ancaman pembunuhan. Sejumlah orang juga melakukan protes di depan toko bernama The Boutique tersebut. Padahal sebelum tutup, toko itu cukup mendulang sukses.

Toko The Boutique yang terletak di Stroud, Cotswolds tersebut ternyata menjual barang-barang fashion bermaterial bulu. Meski tokonya tidak terlalu besar, para pembelanja, terutama mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas, banyak memfavoritkan jaket, scarf, rompi dengan material bulu rubah, kelinci, hingga rakun dari gerai itu.

Toko Tutup Karena Dihujat Hingga Dikirimi Ancaman Pembunuhan, Ini yang DijualFoto: Facebook
Karena itu tampaknya para pecinta binatang marah dengan Faye. Wanita 28 tahun tersebut pun banyak mendapat pesan kurang menyenangkan, termasuk ancaman kematian di akun media sosialnya. Bahkan ada yang menyumpahi Faye kena kanker. Setelah adanya protes beberapa hari lalu, Faye memutuskan untuk menutup toko demi keamannnya dn keempat staff.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya, aku dan suamiku Alex hanya menertawakannya pesan-pesan di Facebook itu saja. Aku benar-benar tidak peduli. Aku suka bulu-bulu, seperti kebanyakan orang, dan aku bukan seorang vegan, jadi selama kita berdagang secara legal maka aku tidak tertarik dengan apa yang mereka katakan," kata Faye dilansir Dailymail.

Toko Tutup Karena Dihujat Hingga Dikirimi Ancaman Pembunuhan, Ini yang DijualFoto: Facebook
"Sejak itu, pesan terus masuk dan aku menerima 1.000 pesan dalam empat hari. Aku disumpahi masuk neraka dan dikatakan 'tukang sihir bulu-bulu egois'. Aku memutuskan untuk menutup dan berjualan online ketika satu orang berkata mereka akan membakar toko. Aku tidak ingin menempatkan staff-ku dan diriku dalam masalah," tambahnya.

Pesan-pesan kebencian pun bukan hanya datang dari Inggris tapi bahkan negara-negara lain, seperti Australia dan Amerika Serikat. Menurut Faye, kebanyakan orang-orang itu hanya bersembunyi di balik topeng vegan. "Mereka bosan dan tidak melakukan apa-apa dalam kehidupan," ungkap Faye.

Sebenarnya menjual bulu-bulu tidak ilegal di Inggris. Namun memang ada aturan ketat mengenai hewan-hewan apa saja yang boleh digunakan. Kasus ini pun dikatakan telah diselidiki polisi terkait komentar kebencian. (ami/ami)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads