Sensasi Kuliner Unik Basque di Txoko, Restoran Bergaya Mediterania Modern
Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 14 Agu 2019 17:40 WIB
Jakarta
-
Pernah mendengar negara yang bernama Basque? Jika terdengar asing wajar saja karena negara kecil ini berstatus otonom yang masih berada di bawah pemerintahan Spanyol.
Meski berdekatan dengan Spanyol, Basque memiliki keunikan budaya tersendiri. Tanpa terkecuali kulinernya. Cita rasa masakan khan Basque ini yang menjadi tawaran Txoko (dibaca 'coko'), sebuah restoran baru yang berada di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Penasaran, Wolipop mengunjungi restoran ini di suatu malam akhir Juli lalu. Daya tarik dari Txoko sudah terasa lewat fisiknya yang bergaya Mediterania modern.
Bentukan kurva tampak mendominasi bangunan, mulai dari pilar hingga plafon, seperti ciri khas bangunan-bangunan di pesisir Laut Mediterania. Gaya tradisional itu lalu bersanding apik dengan interior yang chic dan modern sehingga menciptakan nuansa yang unik.
Di tengah dominasi cat putih yang memberi kesan clean, terdapat pula area yang diberi aksen kayu yang menyumbangkan atmosfer intim.
Restoran Txoko terbagi menjadi dua lantai dengan area seating yang berbeda-beda. Dengan begitu, pengunjung memiliki opsi yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan.
Lantai dasar hadir dengan konsep open-kitchen yang memungkinkan pengunjung melihat aksi chef meracik makanan di dapur. Sementara lantai atas memiliki sebuah area bar yang menyajikan berbagai macam minuman.
Saat bersantap pun tiba ketika pesanan kami mulai disajikan di atas meja. Sebelum itu, pramusaji memberikan beberapa potong roti sebagai complementary beserta pilihan paste untuk olesan. Bukan paste biasa, karena ada yang terbuat dari buah bit, wortel, bahkan zaitun.
Untuk appetizer, pilihan jatuh pada 'Gilda, The King of Pintxos' yang menurut pramusaji adalah menu pembuka favorit di sini. Terbuat dari paprika, buah zaitun, dan ikan teri basah (anchovies), gilda adalah camilan khas Basque yang rasanya seperti acar. Di Txoko, gilda disajikan seperti satai.
Saat bersantap gilda, kami tiba-tiba didatangi seorang pria bule yang ternyata adalah chef Txoko. Oskar Urzelai, begitu nama sang chef seperti yang tertera di menu, menjelaskan sedikit soal gilda.
"Hidangan ini sangat terkenal di Basque. Banyak orang yang menyebutnya acar khas Basque," kata Oskar. Ia lalu menanyakan pendapat kami tentang rasanya sebelum akhirnya menyapa tamu di meja lain.
Appetizer belum berakhir karena kami juga memesan Garlic Prawns Pret-a-Porter sebagai pembuka. Penyajian menu yang satu ini terbilang unik. Udang segar dipanggang dengan penyemprot api (torching) di depan mata kami. Ini menjadi hiburan tersendiri sekaligus momen Instagram-able yang layak untuk diabadikan.
Grilled Tuna Belly yang disajikan dengan marmitako sauce dan onion panna cotta menjadi menu utama andalan. Daging tuna yang disajikan cukup tebal. Dinikmati tanpa side dish seperti kentang pun sudah cukup untuk membuat perut kenyang.
Lalu ada pula Beetroot Mellow Rice, nasi yang dicampur dengan air buah bit yang berwarna merah, lalu keju gorgonzola dan potongan escargots. Rasanya unik, hanya saja aroma kejunya terlalu kuat. Bagi kamu yang tidak terlalu suka bau keju, mungkin ini bukan opsi yang pas.
Sebagai pamungkas, kami memesan menu dessert Idiazabal Cake yaitu pie yang dengan es krim madu home-made. Tidak hanya itu, kami juga mendapat tambahan dessert dari Txoko berupa pilihan cookies yang dikemas dalam peti kecil. Total, kami menghabiskan Rp 700 ribuan untuk delapan menu makanan dan minuman.
(dtg/dtg)
Meski berdekatan dengan Spanyol, Basque memiliki keunikan budaya tersendiri. Tanpa terkecuali kulinernya. Cita rasa masakan khan Basque ini yang menjadi tawaran Txoko (dibaca 'coko'), sebuah restoran baru yang berada di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah dominasi cat putih yang memberi kesan clean, terdapat pula area yang diberi aksen kayu yang menyumbangkan atmosfer intim.
Restoran Txoko terbagi menjadi dua lantai dengan area seating yang berbeda-beda. Dengan begitu, pengunjung memiliki opsi yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan.
Lantai dasar hadir dengan konsep open-kitchen yang memungkinkan pengunjung melihat aksi chef meracik makanan di dapur. Sementara lantai atas memiliki sebuah area bar yang menyajikan berbagai macam minuman.
Saat bersantap pun tiba ketika pesanan kami mulai disajikan di atas meja. Sebelum itu, pramusaji memberikan beberapa potong roti sebagai complementary beserta pilihan paste untuk olesan. Bukan paste biasa, karena ada yang terbuat dari buah bit, wortel, bahkan zaitun.
Untuk appetizer, pilihan jatuh pada 'Gilda, The King of Pintxos' yang menurut pramusaji adalah menu pembuka favorit di sini. Terbuat dari paprika, buah zaitun, dan ikan teri basah (anchovies), gilda adalah camilan khas Basque yang rasanya seperti acar. Di Txoko, gilda disajikan seperti satai.
"Hidangan ini sangat terkenal di Basque. Banyak orang yang menyebutnya acar khas Basque," kata Oskar. Ia lalu menanyakan pendapat kami tentang rasanya sebelum akhirnya menyapa tamu di meja lain.
Appetizer belum berakhir karena kami juga memesan Garlic Prawns Pret-a-Porter sebagai pembuka. Penyajian menu yang satu ini terbilang unik. Udang segar dipanggang dengan penyemprot api (torching) di depan mata kami. Ini menjadi hiburan tersendiri sekaligus momen Instagram-able yang layak untuk diabadikan.
Grilled Tuna Belly yang disajikan dengan marmitako sauce dan onion panna cotta menjadi menu utama andalan. Daging tuna yang disajikan cukup tebal. Dinikmati tanpa side dish seperti kentang pun sudah cukup untuk membuat perut kenyang.
Lalu ada pula Beetroot Mellow Rice, nasi yang dicampur dengan air buah bit yang berwarna merah, lalu keju gorgonzola dan potongan escargots. Rasanya unik, hanya saja aroma kejunya terlalu kuat. Bagi kamu yang tidak terlalu suka bau keju, mungkin ini bukan opsi yang pas.
Sebagai pamungkas, kami memesan menu dessert Idiazabal Cake yaitu pie yang dengan es krim madu home-made. Tidak hanya itu, kami juga mendapat tambahan dessert dari Txoko berupa pilihan cookies yang dikemas dalam peti kecil. Total, kami menghabiskan Rp 700 ribuan untuk delapan menu makanan dan minuman.
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Rayakan Malam Natal dengan Festive Dining Berkelas di Incanto Restaurant
Jejak Coco Chanel di Secangkir Coklat Angelina Paris, Kafe Legendaris Favorit Turis
Sofra Turkish Cafe & Restaurant, Merasakan Hawa Istanbul di Kuningan, Jaksel
Halla Korean Taste, Restoran Korea Halal dengan Interior Modern-Elegan
Godiva x Labubu Icy Delights, Saat Cokelat Legendaris Ketemu Monster Fenomenal
Most Popular
1
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
2
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
3
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
4
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
5
Gaya Sederhana Prilly Latuconsina Hadiri Pernikahan Fans, Anting Rp 35 Ribu
MOST COMMENTED











































