Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sulitnya Move On dari Mantan yang Berbeda Keyakinan, Harus Bagaimana?

Ratih Ibrahim - wolipop
Senin, 29 Jun 2015 17:22 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Dear Mba Ratih. Saya menjalani hubungan beda agama dan negara dengan seorang pria. Tapi orangtua saya menentang. Jujur saya ingin membahagiakan orangtua saya. Saya ingin menikah dengan yang seiman dan pria lokal, tapi sampai saat ini saya belum menemukan atau dekat dengan pria manapun.

Saya sadar jika hubungan yang dimiliki dengan dia tidak akan pernah bisa berjalan, bahkan kita sudah melewati putus-nyambung berkali-kali dari 2010 sampai tahun ini. Saya mencoba move on karena obat putus cinta adalah menemukan cinta baru. Tapi sulit, karena ruang lingkup kerja dan keseharian saya jarang bertemu orang baru, yang pada akhirnya saya gagal move on.

Minggu lalu dia mengirim pesan agar saya menemui dia di Taiwan untuk merayakan Tahun Baru di sana. Dia sudah menyiapakan tiket dan akomodasi. Saya ingin sekali bertemu dia, tapi apa yang harus saya katakan pada orangtua? Mama tidak mungkin mengizinkan saya berlibur sendiri selain itu karena beliau tidak menyukai saya berhubungan dengan pria beda agama. Saya benar-benar bingung mba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uthe, 28 Tahun

Jawab:

Dear Uthe,

Tampak sebenarnya kamu sudah membuat keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan. Namun yang menjadi hambatan kamu saat ini adalah karena belum menemukan 'penggantinya' maka kamu tetap mempertahankan pasangan kamu saat ini. Mungkin saja kamu ada rasa takut sendirian, ada rasa takut kehilangan sumber afeksi atau kasih sayang dan dukungan yang selama ini kamu dapatkan serta mungkin saja kamu takut tidak lagi memiliki 'tempat untuk bergantung'. Hal ini lumrah namun harus ditangani dengan segera karena mempertahankan pasangan ataupun mencari pasangan atas dasar ketergantungan 'harus ada seseorang yang menemani saya' tidaklah sehat dan dapat berdampak buruk.

Cara menanganinya adalah dengan memandirikan diri kamu sendiri, yaitu dengan berani bersikap tegas mengambil keputusan hidup kamu dan mulai melakukan segala sesuatu hal tanpa harus bergantung pada orang lain. Temukan makna diri kamu dan bangunlah penghargaan atas diri kamu, dari dan oleh diri kamu sendiri.

Tingkatkanlah kemampuan dan bentuklah kepribadian kamu menjadi semakin dewasa dan bijak, tidak lagi hanya berorientasi pada hal-hal yang diinginkan saat ini namun lebih pada mewujudkan harapan untuk masa depan yang diimpikan. Kemudian perluaslah sosialisasi dan pergaulan kamu. Tidak ada salahnya untuk keluar dari comfort zone, melakukan hal-hal baru atau bergabung dengan kelompok pertemanan ataupun komunitas baru yang positif. Hal-hal ini bila dilakukan akan dapat meningkatkan penghargaan terhadap diri kamu dan membuka kesempatan serta peluang untuk kamu menemukan seseorang yang tepat menjadi pasangan kamu. Salam hangat Uthe.

 

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads