Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Cara Mengatasi Rasa Kesal Pada Ibu Mertua yang Sikapnya Mudah Berubah

Ratih Ibrahim - wolipop
Rabu, 23 Des 2015 18:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya menikah tiga tahun lalu dengan suami yang umurnya lebih muda tiga tahun. Saat ini kami sudah dikaruniai satu anak dan sedang menunggu kelahiran anak kedua. Suami tipe penyayang keluarga dan bertanggungjawab. Perlakuan suami terhadap orangtua saya sangat baik dan hormat. Saya juga berlaku seperti itu terhadap keluarga suami. Keluarga suami berbeda kota.

Tapi ternyata sulit menghadapi keluarga suami. Dan ibu mertua saya punya pengaruh yang kuat. Saya perhatikan suami terkadang bersikap temperamental pada saya sesudah berinteraksi dengan keluarga terutama ibunya. Saya mendengar kabar tentang kejelekan diri saya di keluarga suami. Sikap ibu mertua pada saya saat ada suami dan tidak sangat berbeda. Saya seringkali mendengar sindiran ataupun kata yang kurang menyenangkan. Saat saya marah suami menenangkan dan mengatakan biasa orangtua begitu jadi jangan dimasukkan ke hati.

Yang saya takutkan hati saya dari sayang dan hormat berubah menjadi tidak suka dan benci. Sebenarnya apa maksud dari sikap ibu mertua? Mengapa jadi terpikir kalau kelakuannya malah jadi perusak keharmonisan rumah tangga saya. Saya ingin berhenti berpikiran picik tapi sikap positif saya sudah berubah jadi negatif. Terima kasih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Astri, 33 Tahun

Jawab:

Dear Astri,

Ibu mertua adalah ibu yang melahirkan suami dan mengenal betul suami. Ia juga yang turut berperan dalam mendidik suami menjadi sosok yang menyayangi keluarga dan bertanggung jawab. Artinya, hubungan baik dengan ibu mertua dapat mendukung kehidupan rumah tangga yang harmonis.

Jadi jangan jadikan ibu mertua sebagai musuh, sekesal apapun kamu. Dekatilah ibu mertua kamu, ketika berkunjung, ikutlah terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya. Atau sesekali ajak ibu mertua kamu untuk bepergian berdua ke tempat yang disukainya. Gunakan waktu ini untuk berbincang-bincang dengannya. Hormati dan hargai pendapatnya, tanyakan pendapatnya tentang cara mengurus anak yang baik hingga ia dapat mengurus anaknya jadi suami kamu yang penyayang dan bertanggung jawab seperti sekarang ini.

Ungkapkan hal-hal positif yang kamu lihat dari suami kamu. Bisa juga kamu menanyakan kesukaan suami, masa kanak-kanak suami, dan sebagainya. Melalui cara ini, ibu mertua akan menilai dirinya dipandang dan dihargai. Ibu mertua juga dapat semakin mengenal kamu. Salam hangat Astri.

Β  (eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads