Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bagaimana Menghadapi Pacar yang Berubah Menjadi Dingin?

wolipop
Selasa, 28 Apr 2015 15:49 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta -

Dear Ibu Ratih, saya sedang menjalani hubungan dengan pria sudah hampir 1,5 tahun, dan sudah berencana mau menikah tahun ini. Tetapi setiap ada permasalahan sepele, kami bertengkar dan saya meminta putus hubungan dengan dia. Di sisi lain dia tidak mau putus. Kami belum lama ini kembali bertengkar dan respon dia berubah mengiyakan putus. Saya lalu minta maaf.

Sampai saat ini saya masih menjalin hubungan dengan dia, tapi dia berubah menjadi dingin. Padahal saya amat sayang dengannya. Apakah hubungan ini masih bisa berlanjut dan berjalan harmonis atau sebaiknya diakhiri saja?

(Jessica, 26 Tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Dear Jessica,

Dalam suatu hubungan, sangatlah penting untuk saling percaya, menghargai satu sama lain dan bersama saling bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Menyadari kesalahan, meminta maaf dan memperbaiki diri adalah langkah yang baik. Berikutnya komunikasikanlah pikiran, perasaan dan pendapat kamu mengenai sikap pasangan yang berubah menjadi dingin dan membuat hubungan kalian menjadi tidak nyaman. Kemukakanlah harapan-harapan kamu dan dengarkan dengan seksama respon dari pasangan kamu.

Diskusikanlah bersama mengenai kelanjutan hubungan kalian berdua dengan mempertimbangkan kendala yang kalian alami dan harapan-harapan kalian dalam menjalin hubungan yang harmonis. Fokus pada menemukan solusi. Bila kalian berhasil mencapai titik temu bersama, kalian bisa saling percaya, mampu menghargai satu sama lain dan dengan kebersamaan kalian membuat kalian menjadi semakin bertumbuh baik maka hubungan kalian layak untuk dilanjutkan.

Namun bila yang terjadi sebaliknya maka renungkanlah kembali hubungan kamu dan pasangan dengan baik, layakkah untuk dilanjutkan atau tidak? Keputusan untuk menikah dengan seseorang adalah keputusan besar yang akan mempengaruhi masa depan kamu dan pasangan. Sebuah pernikahan membutuhkan kontribusi dari kedua belah pihak untuk membina hubungan 'it takes two to tango'. Semoga membantu. Salam hangat Jessica.

(eny/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads