Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Lebih Penting Mana Ekonomi atau Cinta Saat Memutuskan Menikah?

wolipop
Selasa, 15 Apr 2014 11:59 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Saya berusia 25 tahun dan belum menikah. Saat ini saya sedang bimbang yang amat sangat. Saya menjalin hubungan kembali dengan mantan kekasih saya, Y (25) yang sempat putus 1,5 tahun yang lalu. Dulu saya putus dengannya karena sudah 1 tahun berhubungan tapi masih belum bisa nyaman dengannya dan ada beberapa sifatnya yang saya kurang suka.

Setelah putus dari Y saya menjalin hubungan dengan rekan 1 kerja saya T, yang usianya dua tahun lebih muda dari saya. Dalam menjalani hubungan dengan T kurang lebih 1,5 tahun saya bisa merasakan nyaman dan bahagia, bahkan kita sudah merencanakan untuk menikah setelah T lulus S-1. Namun masalah justru datang dari restu orangtua saya, dengan pertimbangan T masih belum matang secara mental dan ekonomi. Dalam arti T masih terlalu muda untuk saya, dan secara ekonomi T masih belum mapan, itu yang jadi kekhawatiran orangtua saya.

Semakin hari tekanan dari kedua orangtua saya semakin kuat, hingga akhirnya saya menyerah atas hubungan saya dengan T. Saya minta putus dengan alasan orangtua tidak merestui. Pada saat itu saya dan T masih saling mencintai. Kemudian saya memutuskan untuk kembali dengan mantan saya Y yang memang masih mengharap cinta saya, dan juga dorongan dari orangtua saya yang sudah dari lama agar saya kembali dengan Y yang sudah siap mental dan ekonomi. Dengan harapan cinta yang dulu pernah ada bersama Y kembali, saya mengambil keputusan ini. Namun hingga saat ini saya masih sering dihantui perasaan rindu pada T, dan masih belum menemukan kenyamanan dalam diri Y. Saya takut salah mengambil keputusan dengan kembali pada Y. Yang ingin saya tanyakan, lebih penting manakah faktor ekonomi atau cinta dalam membina hubungan berumah tangga, saya tidak mau gagal berumah tangga nantinya. Terimakasih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Ina, 25 Tahun)

Jawab:

Dear Ina yang baik,

Membangun kehidupan rumah tangga memang harus dengan pertimbangan yang matang. Pasangan yang kamu pilih haruslah yang benar-benar tepat dan sesuai untuk kamu. Selain itu kamu juga harus benar-benar siap menjalani hidup dengan pasangan yang kamu pilih. Bila kamu memutuskan untuk menjalani hidup rumah tangga dengan Y namun hati kamu masih ada di T maka ini berarti bahwa kamu sendiri belum siap secara mental. Bila diteruskan maka hal ini dapat menjadi tidak baik untuk kamu, T, dan kehidupan pernikahan kalian.

Selain siap secara mental, siap secara ekonomi juga penting dalam memutuskan apakah sebuah pernikahan sudah siap dilaksanakan atau tidak ataukah lebih baik ditunda. Sebagai saran dalam memilih pasangan maka pilihlah pasangan yang pantas mendapatkan cinta kamu, dapat dipercaya, kamu respek terhadapnya dan ia terhadap kamu, serta dapat membuat kalian berdua semakin tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Semoga masalah Ina dapat terselesaikan dengan baik. Salam hangat.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads