Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Habiskan Rp 1,2 M untuk Facelift, Wanita Ini Kena Mental Lihat Hasilnya

Vina Oktiani - wolipop
Selasa, 02 Des 2025 10:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Erica Wolfe
Foto: TikTok/@wolfeofrealestate
Jakarta -

Di tengah tuntutan dunia digital, banyak orang ingin tampil prima ketika muncul di media sosial atau dalam pekerjaan yang mengharuskan tampil di depan kamera. Hal inilah yang dialami Erica Wolfe, wanita 38 tahun asal Florida, Amerika Serikat.

Sebagai agen properti yang rutin membuat konten promosi, ia merasa penampilannya terlihat lelah dan kurang menarik. Lingkaran hitam di bawah mata membuatnya semakin tidak percaya diri hingga akhirnya memutuskan menjalani operasi facelift senilai £58.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Sebelum memutuskan untuk menjalani facelift, Erica kerap menggunakan filter dan teknik retouching untuk menutupi area wajah yang membuatnya kurang nyaman. Namun, ia merasa hal tersebut tidak cukup. Ia ingin tampil lebih segar secara alami, seperti saat ia menggunakan filter pada kamera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memperoleh tampilan tersebut, Erica menjalani sejumlah prosedur, termasuk lower extended deep plane face and neck lift, PRP, platysmaplasty, lower blepharoplasty, laser eCO2, upper lip lift, lipografting pada area pipi, serta endoscopic brow lift. Seluruh prosedur berlangsung sekitar empat jam. Namun, tantangan yang sebenarnya justru muncul pada masa pemulihan.

Selama beberapa minggu pasca operasi, Erica mengalami pembengkakan hebat, rasa nyeri, dan sensasi kencang pada wajah. Dibutuhkan dua minggu baginya untuk berani melihat diri di cermin.

ADVERTISEMENT
Erica WolfeErica Wolfe Foto: TikTok/@wolfeofrealestate

Setelah melihat kondisinya, ia merasa sangat terkejut dan kecewa, ia menggambarkan penampilannya seperti kombinasi karakter Jennifer Coolidge (Stifler's mom) dan aktor Mickey Rourke. Fase tersebut menjadi titik terendah baginya, di mana ia mempertanyakan keputusan yang telah diambil.

Erica juga menyoroti pentingnya edukasi bagi pasien mengenai 'post-surgery blues', yaitu kondisi emosional yang kerap muncul akibat perubahan fisik drastis setelah operasi estetika. Menurutnya, pasien perlu dipersiapkan secara mental agar tidak terkejut dengan tampilan wajah mereka pada minggu-minggu awal pemulihan.

Beruntung, setelah hari ke-26, pembengkakan mulai berkurang dan hasil operasi mulai terlihat lebih jelas. Erica merasa lega ketika menyadari bahwa dirinya tetap terlihat seperti dirinya sendiri, hanya dengan tampilan yang lebih segar dan muda sesuai harapan awal.

Pengalamannya ia bagikan melalui TikTok kepada 15,6 ribu pengikutnya. Banyak warganet memberikan dukungan, memuji proses penyembuhan, dan menyatakan bahwa hasil akhirnya terlihat memuaskan. Meski begitu, tidak sedikit pula yang mengkritik keputusannya menjalani facelift sebelum usia 40 tahun, menyebutnya sebagai langkah yang terlalu dini.

Kini, Erica mengaku telah menerima seluruh proses yang ia jalani. Baginya, keputusan menjalani operasi estetika adalah perjalanan personal yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri, dan setiap orang berhak menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads