Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Deretan Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Menyusui

Arina Yulistara - wolipop
Minggu, 30 Nov 2025 11:21 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Skincare Ibu Menyusui
Jakarta -

Kamu sedang menyusui? Pahami deretan kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu menyusui.

Banyak perempuan fokus menghindari makanan tertentu selama kehamilan, namun tak jarang melupakan kandungan skincare yang bisa berdampak pada bayi. Beberapa kandungan skincare dapat terserap ke dalam tubuh atau bersentuhan langsung dengan kulit bayi saat proses menyusui.

Dalam masa menyusui, kesadaran terhadap kandungan produk kecantikan menjadi sangat penting. Produk yang digunakan di area wajah, leher, hingga dada, bisa saja secara tidak sengaja menyentuh kulit bayi yang jauh lebih sensitif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian bahan aktif dalam skincare bahkan berpotensi masuk ke dalam aliran darah dan berkaitan dengan produksi ASI. Untuk itu, memilih skincare bukan hanya soal kecantikan, melainkan keselamatan si kecil.

Meski tubuh memiliki sistem perlindungan alami seperti Blood-Milk Barrier, tetap ada risiko jika produk mengandung bahan yang terlalu keras atau memiliki efek samping tertentu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk memahami mana saja kandungan skincare yang sebaiknya dihindari.

ADVERTISEMENT

Berikut deretan kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu menyusui agar tetap aman dan nyaman:

1. Retinoid (Turunan Vitamin A)

Retinol Vs. BakuchiolRetinol Foto: Getty Images/bmanzurova

Retinoid seperti retinol dan tretinoin merupakan bahan populer untuk mengatasi penuaan serta jerawat. Kandungan ini bekerja dengan merangsang produksi kolagen sehingga membuat kulit tampak lebih halus.

Bagi ibu menyusui, bahan ini tidak direkomendasikan karena memiliki risiko penyerapan ke dalam darah meski dalam jumlah kecil. Kekhawatirannya terletak pada potensi terhadap bayi yang masih sensitif.

Selain itu, turunan vitamin A dalam kadar tinggi dikaitkan dengan risiko gangguan perkembangan. Meski retinol topikal tidak sepenuhnya masuk ke aliran darah, kontak kulit antara wajah ibu dan bayi dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi.

Untuk ibu yang tetap ingin memperoleh manfaat anti-ageing tanpa risiko, alternatif lebih aman adalah bakuchiol, bahan alami yang memberikan efek mirip retinol namun tanpa bahaya bagi ibu menyusui.

2. Salicylic Acid

Salicylic Acid

Foto: Getty Images/Oleksandr Hruts

Salicylic acid sering ditemukan pada produk penghilang jerawat dan eksfoliasi. Dalam konsentrasi rendah, bahan ini biasanya dianggap aman untuk ibu menyusui.

Meski demikian, penggunaannya harus tetap berhati-hati, terutama saat dioleskan pada area tubuh yang mungkin bersentuhan langsung dengan bayi. Ini karena sifat eksfoliatifnya dapat menimbulkan iritasi pada kulit bayi.

Walau belum ada penelitian yang menyebutkan salicylic acid tinggi di atas 2% berbahaya bagi bayi, tetap disarankan untuk membatasi penggunaan atau memilih konsentrasi rendah. Jika ingin solusi jerawat yang lebih aman, ibu menyusui dapat memilih benzoyl peroxide dalam kadar ringan atau glycolic acid yang lebih lembut dan minim risiko bagi kulit bayi.

3. Hydroquinone

Ilustrasi Ibu menyusui

Foto: Getty Images/Oleksandr Hruts

Hydroquinone dikenal sebagai bahan pencerah kulit yang efektif untuk mengurangi flek, melasma, dan hiperpigmentasi. Namun bahan ini memiliki tingkat penyerapan cukup tinggi ke dalam tubuh sehingga penggunaannya pada masa menyusui perlu dihindari.

Meski belum ada larangan resmi, ketidakpastian efeknya terhadap bayi membuat hydroquinone tidak direkomendasikan. Selain itu, hydroquinone dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap matahari sehingga meningkatkan risiko iritasi.

Karena banyaknya faktor yang belum jelas, ibu menyusui lebih baik beralih ke bahan pencerah alami seperti vitamin C, kojic acid, atau licorice extract yang lebih ramah untuk ibu dan bayi.

4. Formaldehyde dan Formaldehyde Releasers

Skincare Tidak Boleh untuk Ibu Menyusui

Foto: Getty Images/Kittisak Kaewchalun

Formaldehyde bukan hanya ditemukan pada produk rumah tangga, melainkan bisa muncul pada beberapa produk skincare sebagai bahan pengawet. Biasanya, kandungan ini tidak ditulis sebagai 'formaldehyde', tapi hadir dalam bentuk senyawa pelepas formaldehyde (formaldehyde releasers).

Zat tersebut termasuk kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu menyusui karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada sebagian orang. Bagi ibu menyusui, risiko semakin besar karena kulit bayi sangat sensitif terhadap bahan kimia keras.

Paparan formaldehyde bahkan dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada bayi. Untuk menjaga keamanan, pilih produk yang memiliki label 'formaldehyde-free' atau menggunakan pengawet alami seperti grapefruit seed extract.

5. Fragrance dan Essential Oil Tertentu

Skincare Ibu Menyusui

Foto: Getty Images/Oleksandr Hruts

Wangi pada skincare memang memberikan pengalaman yang menyenangkan, namun kandungan fragrance dan essential oil tertentu bisa menjadi masalah. Fragrance sintetis sering kali berpotensi memicu alergi dan iritasi.

Pada bayi yang kulitnya jauh lebih sensitif, kontak dengan fragrance dapat memicu kemerahan hingga rasa tidak nyaman. Beberapa essential oil, seperti peppermint dan sage bahkan dikaitkan dengan potensi penurunan suplai ASI.

Untuk itu, ibu menyusui sebaiknya memilih produk fragrance-free atau menggunakan essential oils yang aman seperti lavender atau chamomile. Dengan begitu, ibu tetap bisa menikmati sensasi relaksasi tanpa membahayakan bayi.

6. Chemical Sunscreen

Skincare Ibu Menyusui

Foto: Getty Images/Oleksandr Hruts

Sunscreen kimia seperti oxybenzone dan octinoxate bekerja dengan menyerap sinar UV ke dalam kulit. Namun bahan aktifnya dapat terserap ke aliran darah dan dikaitkan dengan potensi gangguan hormon.

Hal itu menjadi perhatian khusus bagi ibu menyusui karena ketidakseimbangan hormon dapat berdampak pada kesehatan ibu sekaligus produksi ASI. Selain itu, sunscreen kimia lebih berpotensi menimbulkan iritasi kulit, termasuk pada kulit bayi jika terjadi kontak langsung.

Alternatif yang lebih aman dan direkomendasikan adalah sunscreen fisik (mineral) yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide. Jenis ini bekerja dengan memantulkan sinar UV dan tidak terserap ke dalam tubuh.

Masa menyusui menjadi momen yang menuntut perhatian ekstra terhadap keselamatan bayi, termasuk dalam hal penggunaan skincare. Alternatif alami dan formula khusus untuk ibu hamil serta menyusui kini sudah banyak tersedia sehingga kamu tidak perlu mengorbankan rutinitas perawatan kulit.

Jika masih ragu mengenai produk tertentu, konsultasi dengan dokter, bidan, atau konsultan laktasi merupakan langkah terbaik.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads