Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Skincare Berbasis Microbiome, Ini Alasan Jadi Tren Kecantikan

Kiki Oktaviani - wolipop
Kamis, 30 Okt 2025 18:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi skincare
Ilustrasi Foto: dok. iStock
Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah skincare microbiome semakin populer di dunia kecantikan dan dianggap sebagai standar baru dalam era smart beauty. Skincare jenis ini berfokus pada menjaga keseimbangan ekosistem alami kulit yang terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri baik dan jamur, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit.

dr. Sari Chairunnisa, dermatologist sekaligus Chief Research Officer Paragon Technology and Innovation, menjelaskan bahwa pendekatan berbasis microbiome kini semakin difokuskan oleh pekaku industri kecantikan, termasuk pada brand lokal Labore yang mengedepankan inovasi berbasis sains.

"Pendekatan microbiome menjadi salah satu fokus utama kami, terutama dalam menangani masalah kulit seperti jerawat, kulit sensitif, kulit kering, hingga rosacea. Melalui Labore, kami berupaya menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan berbasis sains," ujar Dr. Sari dalam acara Labore Dermalab di Senayan City, Kamis (30/10/2025).

dr. Sari juga menjelaskan bahwa konsep microbiome memiliki keterkaitan dengan tren skincare skincare personal. Setiap individu memiliki komposisi microbiome kulit yang unik, sehingga kebutuhan perawatannya pun tidak bisa disamaratakan.

Landasan tersebut yang menjadi dasar berkembangnya skincare personalisasi, di mana formulasi dan bahan aktif disesuaikan dengan keadaan microbiome masing-masing orang agar memberikan hasil yang lebih efektif.

"Kami ingin menghadirkan solusi personalized skincare yang tidak hanya memanfaatkan teknologi terkini, tetapi juga mudah diakses oleh masyarakat luas," jelasnya dr. Sari

"Kami memiliki dasar ilmiah yang kuat, bekerja sama dengan para dermatolog, dan terus melakukan edukasi agar masyarakat memahami pentingnya perawatan kulit berbasis microbiome," tambah dr. Sari.

Peran Microbiome bagi Kesehatan Kulit

Labore Dermalab

Foto: Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop

Dr. Ayman Alatas, Sp.MK, anggota Labore Microbiome Science Council, microbiome menjelaskan fungsi microbiome pada kulit. Menurutnya, keseimbangan microbiome kulit harus dijaga.

"Microbiome memiliki peran vital bagi kesehatan kulit untuk membantu melawan patogen dan kuman jahat, menjaga sistem imun kulit, menurunkan inflamasi, bahkan dikaitkan dengan risiko kanker kulit," ungkap Dr. Ayman.

Ketidakseimbangan microbiome (dysbiosis) dapat memicu sejumlah gangguankulit, seperti jerawat, eksim, iritasi, hingga kondisi yang berasosiasi dengan kanker kulit. Sehingga, menjaga keseimbangan microbiome menjadi langkah penting dalam mempertahankan kesehatan kulit.

Untuk memahami karakter microbiome kulit secara lebih mendalam, Labore melakukan swab test berbasis bukti ilmiah (evidence-based). Setiap individu memiliki komposisi microbiome yang berbeda, sehingga hasil tes ini dapat menjadi dasar untuk menentukan jenis skinare dan bahan aktif yang paling sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.

"Setiap orang memiliki komposisi microbiome yang berbeda, layaknya sidik jari. Karena itu, pendekatan perawatan kulit harus disesuaikan secara personal dengan bahan aktif yang tepat dan bersifat preventif," tegas Dr. Ayman.

Metode pengecekan microbiome kulit juga diperkenalkan secara langsung kepada publik melalui acara Labore Dermalab, The 1st Microbiome Check-Up in Southeast Asia, yang digelar di Main Atrium, Senayan City, Jakarta. Dalam acara tersebut, pengunjung dapat mencoba pengecekan microbiome kulit dan hasil analisanya akan dijelaskan langsung oleh sejumlah dermatologist yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Kegiatan ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara, dipelopori oleh Labore bekerja sama dengan Nusantics. Labore Dermalab, The 1st Microbiome Check-Up in Southeast Asia berlangsung dari Kamis (30/10/2024) hingga Minggu (2/11/2025).

Alasan Skincare Microbiome Penting

Ilustrasi skincare wanita

Foto: Dok. iStock

Ahli dermatologi asal Amerika, dr. Luke Maxfield, yang tergabung dalam Labore Derma Council, juga menganggapi peran penting microbiome pada kulit. Dia mengungkapkan bahwa di Amerika sendiri, masyarakatnya sudah semakin sadar untuk beralih ke skincare berbasis microbiome.

"Teknologi microbiome dapat mengembalikan keseimbangan alami kulit. Namun keseimbangan tersebut tidak hanya pada kulit wajah, namun juga seluruh tubuh," ungkap dr. Maxfield.

Microbiome berfungsi layaknya garda terdepan bagi kulit. Ketika keseimbangan terganggu, maka bakteri baik akan kalah dari bakteri patogen. Hal tersebut membuat kondiri microbiome terganggu, akibatnya kulit lebih rentan terhadap jerawat, eksim, atau psoriasis.

"Ketika kita menjaga keseimbangan microbiome, artinya kita sedang memelihara harmoni dan kesehatan kulit secara menyeluruh," jelas dr. Maxfield.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads