Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tidur dengan Rambut Basah Apakah Berbahaya? Cek di Sini Faktanya

Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 20 Mei 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

LOS ANGELES, CA - OCTOBER 18:  Khloe Kardashian attends Khloe Kardashian Good American Launch Event at Nordstrom at the Grove on October 18, 2016 in Los Angeles, California.  (Photo by Alberto E. Rodriguez/Getty Images)
Ilustrasi rambut basah
Jakarta -

Banyak orang yang memilih mandi malam hari untuk menyegarkan diri sebelum tidur. Namun tak sedikit pula yang langsung merebahkan diri ke tempat tidur dalam kondisi rambut masih basah. Apakah tidur dengan rambut basah berbahaya?

Meskipun terasa praktis dan menenangkan, kebiasaan tidur dengan rambut basah ternyata menyimpan sejumlah risiko yang tidak bisa diabaikan. Salah satu efek yang paling umum tentu mengalami kerusakan pada rambut.

Menurut para ahli dermatologi, rambut yang basah lebih rentan terhadap kerusakan karena lapisan kutikula atau pelindung luar batang rambut akan terbuka dan membuat rambut lebih mudah patah. Saat kamu tidur dan kepala bergesekan dengan bantal maka dapat menyebabkan rambut menjadi kusut, rapuh, bahkan rontok dalam jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya berdampak pada kondisi rambut, tidur dalam keadaan rambut basah juga bisa menimbulkan masalah pada kulit kepala. Kelembapan yang terperangkap di antara rambut dan bantal menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang, termasuk jamur Malassezia yang dapat memicu ketombe atau kondisi kulit kepala seperti dermatitis seboroik.

Dalam beberapa kasus ekstrem, jika kelembapan dibiarkan terus-menerus, bantal atau handuk yang tidak dikeringkan dengan baik maka bisa menjadi sarang jamur dan menyebabkan iritasi kulit. Mari pahami risiko tidur dengan rambut basah.

ADVERTISEMENT

Risiko Tidur dengan Rambut Basah

Banyak mitos beredar seputar kebiasaan tidur dengan rambut basah, mulai dari masuk angin hingga tumbuhnya jamur di kulit kepala. Meskipun tidak semua benar secara medis, ada beberapa fakta yang didukung oleh penelitian dan pendapat ahli.

Dr. Carol Cheng, seorang dokter spesialis kulit anak dari UCLA Health, menjelaskan bahwa rambut yang basah cenderung lebih rapuh karena struktur batang rambutnya melemah saat terkena air. Ini membuat rambut lebih mudah patah, terutama jika kamu sering tidur dalam keadaan basah secara rutin.

"Salah satu risiko utama adalah rambut patah dan rusak," kata Cheng, dilansir dari SELF.

Selain itu, rambut yang telah diwarnai, sering terpapar alat panas, atau telah melalui proses kimia akan lebih rentan mengalami kerusakan saat dalam keadaan basah. Dr. Marisa Garshick, dokter kulit bersertifikat dari New York, menambahkan bahwa jenis rambut juga memengaruhi tingkat risiko kerusakan.

Apakah Tidur dengan Rambut Basah Benar-Benar Seburuk Itu?

masalah rambut dan akibat tidur dalam keadaan rambut basah

Foto: Getty Images

Jika Anda terbiasa mandi malam hari, kemungkinan besar Anda pernah diperingatkan (atau ditegur) setidaknya sekali tentang mengapa Anda tidak boleh tidur dengan rambut basah. Secara pribadi, saya telah mendengar banyak hal mulai dari "Itu akan membuat Anda masuk angin" hingga mitos-mitos liar tentang... jamur yang tumbuh di kulit kepala saya (ih).

Tetapi mari kita bersikap realistis: Terkadang, setelah membilas rambut pada pukul 11 malam, hal terakhir yang Anda inginkan adalah mengeluarkan pengering rambutβ€”yang mungkin menjadi alasan Anda membaca artikel ini. Jika Anda bertanya-tanya apakah tidur dengan rambut basah benar-benar seburuk ituβ€”atau, apakah itu hanya takhayul kecantikan lain yang kedengarannya lebih buruk dari yang sebenarnya, kami punya jawabannya. Di bawah ini, SELF bertanya kepada para dokter kulit tentang pendapat mereka yang sangat jujur.

Jadi, apa yang terjadi jika Anda tidur dengan rambut basah?

Salah satu risiko utama adalah rambut patah dan rusak, kata Carol Cheng, MD, dokter kulit anak di UCLA Health, kepada SELF. Rambut Anda jauh lebih lemah saat basah, karena air menyebabkan kutikula (atau lapisan pelindung luar batang rambut) terbuka sementara "dan meregang dengan cara yang membuat rambut lebih mudah patah," kata Dr. Cheng. Sekarang, tambahkan gesekan pada bantal yang terjadi saat Anda berguling-guling, dan Anda akan semakin kasar dan menarik helaian rambut tersebut.

Namun, kabar baiknya adalah bahwa kerusakan yang nyata hanya akan benar-benar terjadi jika tidur dengan helaian rambut yang basah menjadi kebiasaan kronisβ€”artinya, melakukannya sesekali tidak akan menyebabkan rambut Anda tiba-tiba patah menjadi dua, kata Dr. Cheng. Namun, risiko Anda bergantung pada beberapa faktor, kata para ahli, seperti seberapa sering Anda menggunakan alat pemanas, misalnya, apakah Anda mewarnai atau merawatnya secara kimia, dan seberapa banyak kerusakan yang telah terjadiβ€”yang semuanya memengaruhi seberapa rapuhnya rambut pada awalnya.

"Orang-orang dengan rambut kasar, tebal, atau keriting mungkin juga akan sedikit lebih baik karena helaian rambut mereka secara alami lebih kuat. Sementara rambut halus yang diputihkan atau dirawat secara kimia jauh lebih rentan rusak saat basah, jadi lebih berisiko bagi kelompok-kelompok ini," jelas Dr. Garshick.

Di sisi lain, faktor kebersihan dan kesehatan kulit kepala juga jadi pertimbangan utama. Tidur dengan rambut basah bisa menyebabkan iritasi dan peradangan kulit kepala.

Tidak hanya itu, kondisi lembap dan hangat di bantal dapat memicu pertumbuhan berlebihan jamur penyebab ketombe atau infeksi kulit kepala lainnya.

"Secara teknis, jamur atau lumut dapat tumbuh di handuk atau bantal yang tidak kering dengan baik," imbuh Dr. Garshick

Tips Aman Jika Terpaksa Tidur dengan Rambut Basah

Asian women are using a dry towel to dry their hair.after showering

Foto: Getty Images

Tentu tidak semua orang punya waktu untuk mengeringkan rambut sepenuhnya setiap malam. Jika memang terpaksa tidur dalam keadaan rambut belum kering sepenuhnya, berikut ini beberapa tips dari para ahli yang dapat membantu meminimalisir risiko.

1. Keringkan Akar Rambut Terlebih Dahulu

Dr. Mary L. Stevenson dari NYU Langone Medical Center menyarankan untuk setidaknya mengeringkan bagian akar rambut sebelum tidur. Ini adalah area yang paling sering bersentuhan langsung dengan bantal dan menjadi tempat alami berkembangnya bakteri dan jamur.

Kamu bisa menggunakan handuk microfiber untuk menyerap kelembapan secara maksimal atau membiarkannya setengah kering sebelum tidur.

"Rambut yang basah kuyup lebih mungkin membasahi bantal sehingga menciptakan lingkungan lembap yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Itulah sebabnya Anda harus membiarkan rambut mengering secara alami sebisa mungkin," saran Dr. Stevenson.

2. Biarkan rambut terurai

Meskipun mengikat rambut basah ke dalam sanggul atau kepang terdengar praktis, hal ini justru meningkatkan risiko kerusakan rambut. Ikatan yang ketat dapat menambah tekanan pada folikel rambut, memperparah kerusakan, dan menyebabkan kerontokan.

Biarkan rambut terurai untuk meminimalisir tekanan dan gesekan berlebih. "Menata rambut dengan gaya yang ketat saat rambut masih basah adalah kesalahan terburuk," kata Dr. Stevenson.

3. Gunakan Sarung Bantal Sutra

Sarung bantal berbahan katun cenderung kasar dan dapat menyebabkan gesekan berlebih pada rambut. Sebaliknya, bahan sutra atau satin memiliki permukaan yang lebih halus, membantu mengurangi gesekan serta risiko rambut kusut dan patah.

Meskipun belum ada penelitian khusus yang membuktikan manfaatnya secara signifikan, banyak ahli percaya ini sebagai langkah pencegahan yang bijak.

Tidur dengan rambut basah sesekali mungkin tidak langsung menyebabkan rambutmu rontok parah atau kulit kepala terkena jamur. Namun jika dilakukan secara rutin, risiko kerusakan rambut dan iritasi kulit kepala bisa meningkat.

Untuk itu, mengubah sedikit kebiasaan dapat memberi perlindungan jangka panjang bagi kesehatan rambut dan kulit kepalamu.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads