Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Tips Memakai Skincare untuk Memperbaiki Skin Barrier

Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 09 Mei 2025 11:40 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Skincare dan Skin Barrier
Jakarta -

Kamu merasa kulit sedang bermasalah? Mungkin karena skin barrier mulai terganggu fungsinya. Ini dia tips rutinitas skincare untuk memperbaiki skin barrier yang rusak.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan skincare dengan kandungan aktif seperti asam eksfoliator dan retinol meningkat drastis. Banyak orang kini lebih percaya diri menggunakan produk dengan dosis tinggi untuk mengejar tampilan kulit glass skin atau dumpling skin yang bening serta kencang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, alih-alih memperbaiki kondisi kulit, pemakaian berlebihan bahan aktif justru sering kali merusak skin barrier, lapisan pelindung terluar yang sangat penting bagi kesehatan kulit secara keseluruhan. Skin barrier yang sehat berfungsi sebagai penjaga utama dari berbagai agresor lingkungan seperti polusi, sinar UV, alergen, serta menjaga kadar air dalam kulit agar tidak menguap.

Ketika lapisan tersebut rusak, kulit akan mudah mengalami iritasi, kemerahan, hingga dehidrasi. Oleh sebab itu, merawat dan memperbaiki skin barrier perlu menjadi prioritas utama sebelum mencoba berbagai tren skincare yang menjanjikan perubahan instan.

ADVERTISEMENT

Kabar baiknya, memperbaiki skin barrier tidak harus mengorbankan seluruh rutinitas skincare harian. Banyak produk berkandungan aktif tetap bisa digunakan asalkan dengan cara yang tepat dan dosis sesuai.

Kuncinya mengenali tanda-tanda kerusakan skin barrier dan memprioritaskan hidrasi, perlindungan, serta nutrisi yang tepat. Mari pahami mengenai tanda skin barrier rusak dan skincare untuk memperbaiki skin barrier.

Apa Itu Skin Barrier?

Skincare dan Skin BarrierSkincare dan Skin Barrier Foto: Getty Images/Mosterpiece

Skin barrier atau secara ilmiah disebut stratum corneum adalah lapisan kulit paling luar yang berfungsi sebagai pelindung utama tubuh dari faktor eksternal. Lapisan ini terdiri dari berbagai komponen penting, seperti ceramide, kolesterol, asam lemak, dan asam amino yang bekerja sama menjaga kelembapan kulit sekaligus menangkal bahaya dari luar.

Saat skin barrier dalam kondisi sehat, kulit terlihat kenyal, lembap, dan tidak mudah mengalami iritasi. Namun jika skin barrier rusak, umumnya karena penggunaan skincare yang terlalu keras atau tidak tepat, kulit akan kehilangan substansi pentingnya.

Pada akhirnya, kulit menjadi mudah kering, gatal, terasa tertarik, dan sangat sensitif bahkan terhadap produk paling lembut sekalipun. Dalam jangka panjang, kerusakan ini juga dapat mempercepat penuaan kulit serta merusak produksi kolagen dan elastin.

Tanda Skin Barrier Mulai Rusak

Skincare dan Skin BarrierSkincare dan Skin Barrier Foto: Getty Images/Mosterpiece

Beberapa tanda umum skin barrier rusak, antara lain kulit bersisik atua kasar, muncul ruam, jerawat, sensasi panas, serta mudah memerah. Beberapa gejala tidak langsung terlihat, seperti terganggunya mikrobioma kulit dan proses regenerasi yang tidak normal.

Meski demikian, jika kamu mengalami salah satu gejala tersebut maka perlu fokus memperbaiki barrier kulitmu. Caranya bisa dengan memperhatikan pemakaian skincare rutinmu.

"Perbaiki skin barrier harus difokuskan pada hidrasi, perlindungan terhadap radikal bebas dan polusi, serta nutrisi dalam bentuk pelembap oklusif. Serum ringan seperti asam hialuronat yang dilapisi di bawah krim emolien merupakan pendekatan yang bagus untuk semua jenis kulit," papar Sofie Pavitt, seorang pakar estetika, dilansir dari Harper's Bazaar UK.

Mari simak tips skincare untuk memperbaiki skin barrier.

1. Hindari Eksfoliator Fisik

Langkah pertama untuk memperbaiki skin barrier dengan menghentikan penggunaan eksfoliator fisik seperti scrub kasar atau sikat pembersih berbulu keras. Produk semacam ini dapat menyebabkan mikro-luka pada kulit yang justru memperparah kerusakan lapisan pelindung kulit. Paula Begoun, pendiri merek skincare ternama Paula's Choice, menyebut bahwa scrub abrasif bisa menciptakan luka halus di permukaan kulit, yang lama-kelamaan memperlemah kemampuan kulit melindungi dirinya.

Sebagai gantinya, fokuslah pada pembersih wajah yang lembut dan tidak mengandung butiran kasar. Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih lembut yang pH-nya seimbang sudah cukup untuk mengangkat kotoran tanpa mengiritasi.

Dengan menghentikan penggunaan eksfoliator fisik, kamu memberi waktu pada kulit untuk memperbaiki struktur lapisan pelindungnya.

2. Gunakan Eksfoliator Kimia yang Lebih Lembut

Ilustrasi eksfoliasi

Foto: Getty Images/Mosterpiece

Jika kamu tetap ingin melakukan eksfoliasi, pilihlah asam eksfoliator yang lebih lembut, seperti lactic acid atau mandelic acid. Bahan ini jauh lebih ramah bagi kulit sensitif dibandingkan glycolic acid yang terkenal lebih keras.

Dr. Kemi Fabusiwa, seorang dokter kulit, menyarankan untuk memperhatikan tanda-tanda peradangan seperti kemerahan, rasa panas, atau nyeri setelah pemakaian. Jika muncul tanda ini, artinya kulitmu sedang meminta untuk istirahat.

Produk dengan kombinasi asam lembut dan bahan pelembap, seperti hyaluronic acid, niacinamide, atau pro-vitamin B5 sangat cocok digunakan malam hari untuk membantu memperbaiki permukaan kulit secara bertahap sambil tetap menjaga kelembapan. Cara ini membantu eksfoliasi tetap efektif tanpa harus mengorbankan kesehatan skin barrier.

3. Atur Jadwal Pemakaian Bahan Aktif

Retinol

Foto: Getty Images/ayo888

Salah satu penyebab utama kerusakan skin barrier adalah penggunaan bahan aktif secara bersamaan dalam satu waktu. Banyak orang tergoda untuk menggabungkan exfoliating acid, retinol, dan vitamin C dalam satu rangkaian skincare. Padahal kombinasi ini justru memperbesar risiko iritasi dan peradangan kulit.

"Jangan memadukan bahan aktif sekaligus, misalnya, asam, retinol, dan vitamin C. Sebaliknya, gunakan keduanya pada hari-hari yang berbeda atau satu hari sebagai bagian dari rutinitas pagi Anda, daripada keduanya dimalam hari," saran Dr. Fabusiwa.

4. Pilih Produk yang Menguatkan Skin Barrier

Skincare and beauty concept. Portrait shot of young asian woman applying serum or essential oil on facial skin. Model in white bathrobe moisturizing derma with vitamin E, collagen and hyaluronic acid

Foto: Getty Images/iStockphoto/brizmaker

Setelah tahu apa yang harus dihindari, kini saatnya fokus pada bahan skincare untuk memperbaiki skin barrier. Kandungan seperti ceramide, squalane, hyaluronic acid, dan colloidal oatmeal menjadi pilihan terbaik.

Ceramide berfungsi mengunci kelembapan, squalane menjaga kelembapan tanpa menyumbat pori, dan oatmeal mampu menenangkan kulit yang meradang. Bahan-bahan tersebut kini banyak ditemukan dalam berbagai produk, mulai dari pembersih wajah, serum, hingga pelembap.

Sebagai contoh, kamu bisa memakai cleanser berbasis oat yang menenangkan atau serum hyaluronic acid bertekstur ringan namun efektif menghidrasi kulit. Produk-produk ini akan membantu memperbaiki struktur kulit dari dalam tanpa menambah beban iritasi.

5. Jangan Pernah Lewatkan Pelembap

Skincare dan Skin Barrier

Foto: Getty Images/Mosterpiece

Langkah terakhir namun paling krusial dalam rutinitas skincare untuk memperbaiki skin barrier adalah selalu menggunakan pelembap, apa pun jenis kulitmu. Bahkan kulit berminyak pun membutuhkan pelembap untuk menjaga keseimbangan air dan minyak di kulit.

Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih kuat menghadapi ancaman dari luar dan memperbaiki dirinya lebih cepat. Pilih pelembap dengan tekstur yang sesuai kebutuhan, baik ringan maupun lebih kental dan emollient.

Beberapa pelembap terbaik untuk memperbaiki skin barrier saat ini mengandung kombinasi ceramide, squalane, peptida, hingga lima jenis hyaluronic acid. Tentu demi mengunci kelembapan secara maksimal.

Gunakan secara rutin, pagi dan malam, untuk hasil optimal.

Jika ingin mendapatkan hasil optimal dari pemakaian skincare untuk memperbaiki skin barrier membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Hindari godaan untuk mencoba terlalu banyak produk sekaligus, kembalilah pada rutinitas dasar yang fokus hidrasi dan perlindungan.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads