Jika kamu mencari sesuatu untuk membantu mengatasi kondisi kulit tertentu, mengetahui apa saja kandungan skincare adalah hal penting. Di bawah ini ada beberapa kandungan skincare yang populer dan fungsinya.
Produk skincare kini hadir dengan berbagai kandungan aktif yang menjanjikan manfaat spesifik sesuai kebutuhan kulit. Namun, di tengah banyaknya pilihan, tak jarang kita bingung memilih mana yang benar-benar dibutuhkan kulit.
Setiap kandungan dalam skincare memiliki fungsi, mulai dari melembapkan, mencerahkan, hingga mengatasi jerawat dan penuaan dini. Mengenali kandungan dan memahami cara kerjanya bisa membantu kita merancang rutinitas perawatan kulit yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Beberapa kandungan skincare, seperti niacinamide, hyaluronic acid, hingga salicylic acid terdengar populer. Tapi, apakah kamu sudah mengetahui fungsinya? Yuk, kenali lebih dalam apa yang sebenarnya kamu oleskan ke wajahmu setiap hari!
Berikut adalah kandungan skincare dan fungsinya yang perlu diketahui:
1. Asam alfa-hidroksi (AHA)
Produk perawatan kulit yang dijual bebas yang mengandung asam alfa-hidroksi, atau AHA, (asam glikolat, laktat, tartarat, dan sitrat) telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Krim dan losion dengan asam alfa-hidroksi dapat membantu mengatasi garis-garis halus dan kerutan, pigmentasi tidak teratur, dan bintik-bintik penuaan. Ini juga dapat membantu mengecilkan pori-pori yang membesar. Efek samping asam alfa-hidroksi meliputi iritasi ringan dan sensitivitas terhadap sinar matahari.
"Untuk menghindari kulit terbakar, kamu harus mengoleskan tabir surya di pagi hari setiap hari," saran dokter kulit Wilma Bergfeld, MD, seperti dikutip Cleveland Clinic
Untuk membantu menghindari iritasi kulit, mulailah dengan produk dengan konsentrasi maksimum 10% hingga 15% AHA. Agar kulit terbiasa, sebaiknya hanya mengoleskan produk perawatan kulit tersebut dua hari sekali, lalu secara bertahap meningkatkannya menjadi pemakaian harian.
2. Asam Salisilat
Merupakan kandungan skincare yang fungsinya menghilangkan sel kulit mati, dan dapat memperbaiki tekstur dan warna kulit yang rusak akibat sinar matahari. Asam ini menembus lubang folikel rambut yang mengandung minyak dan, sebagai hasilnya, juga membantu mengatasi jerawat. Ada banyak produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat. Beberapa tersedia tanpa resep dan yang lainnya memerlukan resep dokter.
"Dalam banyak kasus, asam salisilat tidak terlalu mengiritasi dibandingkan produk perawatan kulit yang mengandung asam alfa-hidroksi," jelas Dr. Bergfeld. "Tetapi keduanya memberikan perbaikan yang sama pada tekstur dan warna kulit."
3. Retinol
Retinol, turunan Vitamin A, mendorong pergantian sel kulit, mengurangi garis-garis halus, dan merangsang produksi kolagen. Retinol mendorong pergantian sel kulit, yang memiliki semacam efek "pengelupasan". Kulit baru, lebih cerah, lebih merata dengan jumlah kolagen dan elastin yang lebih tinggi menggantikan kulit kusam dan kering.
Retinol merupakan kandungan skincare yang berfungsi membersihkan kulit berjerawat dan menghentikan timbulnya jerawat baru. Ini adalah salah satu bahan perawatan kulit terbaik yang diteliti secara menyeluruh sebagai zat anti-penuaan di pasaran.
4. Vitamin C
Seiring bertambahnya usia dan paparan sinar matahari, sintesis kolagen di kulit menurun, yang menyebabkan kerutan. Vitamin C adalah satu-satunya antioksidan yang terbukti merangsang sintesis kolagen, meminimalkan garis-garis halus, bekas luka, dan kerutan.
Vitamin C juga dapat memperbaiki tampilan kulit yang rusak akibat sinar matahari. Penggunaan awal krim yang mengandung vitamin C dapat menyebabkan rasa perih atau kemerahan, tetapi efek samping ini umumnya hilang dengan penggunaan berkelanjutan.
Simak Video "Video: Hati-hati! Overclaim Kosmetik Bisa Kena 12 Tahun Penjara"
(eny/eny)