Kita semua setuju bahwa sunscreen menjadi skincare wajib harian yang tidak boleh di-skip dari rutinitas kecantikan. Paparan sinar UV bukan cuma penyebab utama penuaan dini, tapi juga dalang di balik meningkatnya kasus kanker kulit di seluruh dunia. Tapi, satu hal yang masih bikin banyak orang bingung adalah memilih jenis sunscreen, mineral atau chemical sunscreen yang terbaik?
Mineral Sunscreen
Mineral sunscreen, atau yang sering juga disebut physical sunscreen, bekerja layaknya tameng. Mineral sunscreen mengandung zinc oxide dan/atau titanium dioxide sebagai bahan aktif. Keduanya adalah mineral alami berwarna putih yang secara fisik akan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit.
"Formulasi ini bertugas memantulkan sinar matahari, bukan menyerapnya," jelas Dr. Rachel Westbay, dermatologist asal New York, seperti dikutip dari Cosmopolitan.
Kalau kamu pernah mengalami white cast alias wajah jadi keputihan setelah pakai sunscreen, kemungkinan besar kamu memakai mineral sunscreen. Namun kabar baiknya, inovasi formulasi sunscreen sudah semakin canggih.
"Formulasi sunscreen mineral sekarang jauh lebih modern dan lebih mudah dibaurkan di kulit, bahkan sudah banyak yang tidak meninggalkan white cast seperti formula lama," ujar Dr. Dendy Engelman, dermatologi kecantikan.
Selain itu, mineral sunscreen juga cenderung lebih aman untuk kulit sensitif. Menurut Dr. Annie Chiu, karena tidak terjadi reaksi kimia di dalam kulit, sunscreen mineral lebih minim risiko iritasi dan juga punya efek menenangkan berkat zinc oxide yang bersifat anti-inflamasi.
Kelebihan Mineral Sunscreen:
- Cocok untuk kulit sensitif dan acne-prone.
- Bekerja langsung setelah diaplikasikan, tanpa waktu tunggu.
- Memiliki kandungan zinc oxide yang membantu menenangkan peradangan.
-
Kekurangan Mineral Sunscreen:
- Kadang meninggalkan white cast, terutama di kulit gelap.
- Teksturnya bisa terasa lebih berat dan sulit dibaurkan dibanding chemical sunscreen.
Simak Video "Video: Cara Pilih Sunscreen dan Waktu yang Tepat untuk Reapply"
(kik/kik)