Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Perbedaan Mineral dan Chemical Sunscreen, Mana yang Lebih Baik?

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 23 Apr 2025 08:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Wanita memakai sunscreen
Foto: Getty Images/iStockphoto/artiemedvedev
Jakarta -

Kita semua setuju bahwa sunscreen menjadi skincare wajib harian yang tidak boleh di-skip dari rutinitas kecantikan. Paparan sinar UV bukan cuma penyebab utama penuaan dini, tapi juga dalang di balik meningkatnya kasus kanker kulit di seluruh dunia. Tapi, satu hal yang masih bikin banyak orang bingung adalah memilih jenis sunscreen, mineral atau chemical sunscreen yang terbaik?

Mineral Sunscreen

Mineral sunscreen, atau yang sering juga disebut physical sunscreen, bekerja layaknya tameng. Mineral sunscreen mengandung zinc oxide dan/atau titanium dioxide sebagai bahan aktif. Keduanya adalah mineral alami berwarna putih yang secara fisik akan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit.

"Formulasi ini bertugas memantulkan sinar matahari, bukan menyerapnya," jelas Dr. Rachel Westbay, dermatologist asal New York, seperti dikutip dari Cosmopolitan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau kamu pernah mengalami white cast alias wajah jadi keputihan setelah pakai sunscreen, kemungkinan besar kamu memakai mineral sunscreen. Namun kabar baiknya, inovasi formulasi sunscreen sudah semakin canggih.

"Formulasi sunscreen mineral sekarang jauh lebih modern dan lebih mudah dibaurkan di kulit, bahkan sudah banyak yang tidak meninggalkan white cast seperti formula lama," ujar Dr. Dendy Engelman, dermatologi kecantikan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, mineral sunscreen juga cenderung lebih aman untuk kulit sensitif. Menurut Dr. Annie Chiu, karena tidak terjadi reaksi kimia di dalam kulit, sunscreen mineral lebih minim risiko iritasi dan juga punya efek menenangkan berkat zinc oxide yang bersifat anti-inflamasi.

Kelebihan Mineral Sunscreen:

- Cocok untuk kulit sensitif dan acne-prone.
- Bekerja langsung setelah diaplikasikan, tanpa waktu tunggu.
- Memiliki kandungan zinc oxide yang membantu menenangkan peradangan.
-
Kekurangan Mineral Sunscreen:

- Kadang meninggalkan white cast, terutama di kulit gelap.
- Teksturnya bisa terasa lebih berat dan sulit dibaurkan dibanding chemical sunscreen.

Chemical Sunscreen

Ilustrasi sunscreen

Foto: dok. iStock

Berbeda dari mineral sunscreen, chemical sunscreen bekerja seperti spons yang menyerap sinar matahari. Chemical sunscreen cenderung lebih ringan, mudah dibaurkan, dan tidak meninggalkan bekas putih di kulit, sehingga jadi pilihan favorit untuk kamu yang cari tampilan kulit 'bare face' tanpa residu. Namun, produk ini butuh waktu 15-30 menit agar benar-benar efektif setelah diaplikasikan.

"Chemical sunscreen akan mengubah sinar UV menjadi panas, lalu melepaskannya dari kulit," jelas Dr. Chiu.

Soal keamanan, ada banyak perdebatan seputar bahan aktif chemical sunscreen. Tapi menurut Dr. Westbay, belum ada bukti ilmiah yang menyebut bahwa chemical sunscreen berbahaya.

"Belum ada bukti ilmiah kuat yang menyebutkan bahwa chemical sunscreen lebih berbahaya dibanding mineral sunscreen. Intinya, pilih sunscreen yang nyaman untuk kamu gunakan secara rutin," jelas Dr. Westbay.

Kelebihan Chemical Sunscreen:

- Formula lebih ringan, cepat meresap, dan tidak meninggalkan white cast.
- Lebih tahan air dan keringat sehingga ideal untuk olahraga atau aktivitas outdoor.
- Lebih mudah digunakan di kulit gelap tanpa masalah warna.

Kekurangan Chemical Sunscreen:

- Bisa menimbulkan iritasi pada kulit sensitif.
- Kadang terasa perih bila terkena mata.
- Harus diaplikasikan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari.

Mana yang Terbaik untuk Kulit Jerawat?

Jerawat di Pelipis

Foto: Getty Images/Dmitry Ageev

Kalau punya kulit berjerawat, sunscreen bisa jadi tricky. Salah pilih formula, wajah malah makin breakout. Dr. Westbay mengingatkan bahwa seringkali jerawat akibat sunscreen disebabkan oleh reaksi sensitivitas terhadap bahan UV filter kimia, jadi sunscreen mineral bisa jadi opsi yang lebih aman.

Namun, kini juga banyak chemical sunscreen non-comedogenic di pasaran, yang dirancang khusus agar tidak menyumbat pori-pori. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dan jangan lupa lakukan patch test sebelum memakai produk baru di seluruh wajah.

Jadi sunscreen jenis yang mana yang terbaik? Kedua sunscreen tersebut sama-sama menjaga kulit dari paparan sinar UV. Untuk pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan sendiri.

"Sunscreen terbaik adalah yang kamu pakai dengan konsisten, apapun formulanya," ungkap Dr. Westbay.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads