Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Rosacea, Penyakit Kulit yang Sering Dikira Jerawat

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 20 Apr 2025 11:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Jerawat
Ilustrasi rosacea Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Wajah memerah, terasa panas, gatal, dan muncul beruntusan. Sekilas, seperti tanda-tanda jerawat. Namun, jika gejala ini tak kunjung membaik, bisa jadi kamu mengalami rosacea, kondisi kulit kronis yang sering disalahartikan sebagai jerawat.

Menurut dr. Nani Kumala Dewi, Sp.DVE, dokter spesialis kulit dari Klinik Dermalogia, rosacea adalah peradangan pada kulit wajah yang ditandai kemerahan menetap, disertai rasa tidak nyaman.

"Rosacea bisa bertahan lama, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Karena gejalanya mirip jerawat, banyak pasien terlambat menyadari dan salah penanganan," jelas dr. Nani dalam acara Rosacea Awareness Month di Glass House, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rosacea Bukan Jerawat

Meskipun sekilas tampak mirip, rosacea dan jerawat adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Rosacea lebih berkaitan dengan gangguan pada pembuluh darah kecil di wajah yang melebar, memicu kemerahan, beruntusan, dan terkadang membuat kulit terasa panas seperti efek terbakar.

"Ada empat tipe rosacea yang perlu diketahui. Mulai dari tipe kemerahan, benjolan dan pustula seperti jerawat, penebalan kulit, hingga yang menyerang area mata (eye irritation)," jelas dr. Nani.

ADVERTISEMENT
Ilustrasi jerawatIlustrasi rosacea Foto: iStock

Tanda-Tanda Rosacea

Beberapa gejala khas rosacea yang sering dijumpai, antara lain:

1. Bercak kemerahan di wajah yang tidak hilang meskipun sudah menggunakan berbagai produk skincare.

2. Beruntusan dan pustula, tapi tanpa komedo seperti jerawat.

3. Kulit kering dan terasa menyengat saat mencoba produk
skincare baru.

4. Sensasi panas di area mata dan hidung, bahkan perubahan bentuk hidung pada tipe tertentu.

Pemicu Rosacea

Sayangnya, penyebab pasti rosacea belum diketahui. Namun, para ahli setuju bahwa ada beberapa trigger yang bisa memicu atau memperparah kondisi ini. Mulai dari cuaca ekstrem (terlalu panas atau dingin), makanan pedas, minuman panas dan alkohol, hingga produk skincare dan haircare yang terlalu keras.

"Rosacea sangat sensitif. Bahkan produk skincare dan perawatan rambut pun bisa memicu flare-up jika terkena kulit wajah," ungkap dr. Nani.


Penanganan Rosacea

Kunci pertama dalam mengatasi rosacea adalah mendapatkan diagnosis dari dokter kulit. dr. Nani menjelaskan bahwa fokus utama perawatan rosacea adalah di area pembuluh darah.

"Penanganannya tidak bisa disamakan dengan jerawat. Fokusnya adalah memperbaiki respons pembuluh darah yang melebar," ujar dr. Nani.

Ilustrasi Suntik BotoxIlustrasi Suntik Botox Foto: Getty Images/iStockphoto/Rat0007

Terapi medis yang umum dilakukan antara lain laser VBeam yang menyasar pada pembuluh darah kecil yang terlihat di permukaan kulit untuk dikurangi volumenya.

"Setelah pembuluh darah mengecil, kemerahan di wajah juga akan berkurang," kata dr. Nani.

Selain itu, bisa juga menyuntikkan botox micro atau microtox di bawah kulit untuk menstabilkan pembuluh darah agar tidak mudah melebar lagi.

Dalam rutinitas skincare harian, penderita rosacea harus ekstra hati-hati. Alih-alih memperbaiki kondisi kulit, pemakaian produk yang salah justru bisa memperburuk gejala.

Tipsnya adalah dengan mencari skincare berbahan gentle, seperti kandungan niacinamide dan glycerin untuk menjaga kelembapan dan memperkuat skin barrier. Pastikan juga untuk selalu menggunakan sunscreen untuk perlindungan dari sinar matahari tanpa menimbulkan iritasi. Hindari pembersih wajah dengan scrub dan toner mengandung alkohol, serta kandungan dengan efek eksfoliasi seperti AHA/BHA.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads