Tren Parfum 2025, Ini 4 Aroma yang Bakal Populer, Disukai Gen Z
2024 adalah tahunnya wewangian! Di TikTok saja, tagar #PerfumeTok sudah ditonton lebih dari 1,7 miliar kali.
Banyak merek baru bermunculan, beberapa brand lama kembali bersinar, dan merek-merek terkenal pun mulai merambah dunia parfum. Tapi tren ini belum akan berhenti-pasar parfum diperkirakan akan tumbuh hampir miliaran rupiah lagi di 2025.
Bagaimana tren ini akan berkembang? Para ahli memprediksi aroma-aroma unik dan inovatif bakal jadi sorotan di 2025. Mulai dari aroma dengan sentuhan rasa yang tidak biasa, format aplikasi parfum yang out-of-the-box, hingga kombinasi bahan yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kemungkinan akan terus melihat kebangkitan aroma nostalgia yang menenangkan, tapi kali ini dengan sentuhan modern dan campuran eksperimental," kata Caroline Sabas, pembuat parfum senior di Givaudan.
Sedikitnya ada empat kategori wewangian yang diprediksi akan populer dan jadi tren di mana-mana. Apa saja?
1. Musk dan Oud
Tren parfum 2025. Foto: istimewa |
Menurut para ahli, tren wewangian musk dan oud diprediksi akan booming di 2025. Dikenal dengan aroma yang kaya dan mendalam, versi 'modern' dari dua aroma ini kini hadir lebih ringan, segar, dan terkesan alami.
"Musk, yang dulu berasal dari bahan hewani, kini telah diciptakan ulang secara modern menjadi alternatif yang lebih etis dan ramah lingkungan," ujar Ines Guien, Wakil Presiden Operasional Dossier, seperti dikutip dari Who What Wear.
Musk masa kini sering disebut sebagai 'pengharum kulit' karena menawarkan aroma bersih, lembut, dan intim yang menyerupai aroma alami kulit manusia. Formula modern musk dirancang untuk terasa halus namun tetap memikat, memperkuat aroma alami tubuh tanpa terasa berlebihan.
"Wewangian musky cocok untuk semua orang, di berbagai suasana dan kesempatan. Aromanya yang bersih sekaligus sensual memberikan daya tarik yang menggoda dan hampir magnetis-menjadikannya pilihan sempurna untuk digunakan sehari-hari, baik siang maupun malam," jelasnya.
2. Aroma Unisex atau Genderless
Tren parfum 2025. Foto: Dok. Jo Malone |
Selama bertahun-tahun, parfum selalu dikategorikan sebagai maskulin atau feminin. Aroma musky dan kayu sering dianggap maskulin, sedangkan bunga yang manis lebih identik dengan feminin. Namun, tren wewangian unisex semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Ines, tren ini akan menjadi standar di 2025.
"Parfum unisex melampaui batasan gender tradisional, menawarkan aroma serbaguna yang bisa digunakan siapa saja, tanpa memandang identitas gender," kata Ines.
Wewangian ini memadukan elemen aroma maskulin dan feminin secara harmonis, menciptakan kesan yang seimbang dan beragam. Munculnya parfum unisex juga mencerminkan gerakan budaya yang lebih inklusif dan menolak norma gender yang kaku.
Ines menambahkan bahwa tren ini dipengaruhi oleh generasi muda, terutama Gen Z.
"Mereka sudah tidak terikat dengan konsep lama tentang maskulinitas dan feminitas. Mereka lebih suka parfum yang mencerminkan identitas dan gaya hidup unik mereka," jelasnya.
Pergeseran ini terlihat dalam meningkatnya permintaan terhadap parfum yang fleksibel dan personal. Selain itu, keserbagunaan parfum unisex juga sejalan dengan kebutuhan konsumen modern yang menginginkan produk inovatif dan mudah beradaptasi di berbagai situasi.
3. Parfum Gourmand
Tren parfum 2025. Foto: Dok. Kayali |
Parfum gourmand-aroma manis yang mengingatkan pada makanan lezat seperti cokelat, krim, gula, dan vanila-sedang naik daun. Tapi ini bukan sekadar tren singkat. Parfum gourmand sudah populer sepanjang tahun ini dan diprediksi akan terus digemari hingga 2025.
Wewangian jenis ini membangkitkan daya tarik aroma yang bisa dimakan, seperti permen, kue panggang, atau es krim vanila yang kaya dan lembut.
Menariknya, tren parfum gourmand sebenarnya bisa ditelusuri ke akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, saat para pembuat parfum mulai bereksperimen dengan aroma seperti vanila, kakao, dan karamel. Parfum ini kembali populer karena memberikan kesan hangat dan memanjakan.
"Orang-orang mencari wewangian yang hangat dan menenangkan, terutama saat memasuki bulan-bulan yang lebih dingin," kata Ines.
Aroma gourmand punya daya tarik manis yang memikat dan terasa sangat memanjakan. Parfum yang mengingatkan pada kue vanila atau cokelat panas favorit bisa membangkitkan perasaan nyaman dan nostalgia yang menyenangkan.
4. Aroma Yuzu
Tren parfum 2025. Foto: Dok. Guerlain |
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momen kejayaan parfum beraroma yuzu. Buat kamu yang belum familiar, yuzu adalah buah jeruk kecil berwarna kuning yang berasal dari Asia Timur. Mirip dengan aroma jeruk lainnya, yuzu punya karakter yang segar, cerah, dan menyegarkan-bayangkan kombinasi antara lemon dan jeruk mandarin.
Menurut Ines Guien, aroma yuzu akan membawa sentuhan jeruk yang segar dan modern ke dalam dunia perfumery. Parfum dengan aroma ini menghadirkan kesan hidup, bersemangat, dan membangkitkan suasana hati. Cocok untuk dipakai saat musim semi dan musim panas 2025.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Semua Bunda Dirayakan
7 Skincare Terbaik yang Cocok untuk Jadi Kado Hari Ibu
Kourtney Kardashian Setop Suntik Botox, Supaya 'Mata Batin' Tak Tertutup
6 Skincare untuk Kulit Berjerawat dan Berminyak dari Brand Lokal
Bali Fashion Trend 2025 Digelar, Ragam Karya Desainer Lokal-Internasional
Berawal dari Filter Medsos, Wanita Ini Oplas Wajah dan Berakhir Menyesal
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Viral Verificator
Viral Tren Wedding Anti Foto-foto: Tamu Nyaman dan Tenang Tanpa Update Story















































