Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Influencer Tidak Mengenali Wajahnya Sendiri Setelah 15 Tahun Filler

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 30 Des 2024 16:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ashley Stobart
Ashley Stobart Foto: dok. Instagram @thecosmeticconsult
Jakarta -

Ashley Stobart, seorang influencer dan pengusaha asal Inggris, membagikan kisahnya yang mengejutkan tentang perjalanan panjang penggunaan filler wajah sejak usia 18 tahun. Setelah 15 tahun selalu mengisi wajahnya dengan prosedur filler, ia menyadari dampak buruk dari kebiasaannya tersebut.

Saat kehamilannya yang ketiga, wajahnya membengkak karena retensi air atau keadaan ketika tubuh menyimpan air berlebihan, di tambah cairan filler yang selama ini mengendap. Stobart selalu terkejut saat bercermin karena tidak mengenali wajahnya lagi.

"Melihat bayangan saya sendiri di cermin sangat mengejutkan. Saya berpikir, 'Apa yang telah kamu lakukan pada dirimu sendiri?'" katanya kepada People.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengalaman tersebut menjadi titik balik bagi Stobart untuk menghentikan penggunaan filler. Namun, setelah filler pada wajahnya diluruhkan, ia menghadapi masalah baru. Kulitnya menjadi kendur yang ekstrem, terutama di area rahang dan mulut.

"Kulit saya begitu kendur hingga bisa ditarik sejauh empat sentimeter dari wajah," kenangnya.

ADVERTISEMENT

Pada usia 34 tahun, ia memutuskan untuk menjalani operasi plastik yakni prosedur facelift di seluruh wajahnya demi mengatasi masalah tersebut. Pada awalnya, banyak dokter bedah menolak melakukan prosedur tersebut pada Stobart karena usianya yang masih muda, tetapi akhirnya, influencer tersebut menemukan dokter yang bersedia.

Meskipun tidak ada batasan usia untuk melakukan facelift, secara historis wanita mulai memikirkan prosedur kosmetik invasif ini di akhir usia 40-an dan awal usia 50-an. Namun dalam beberapa tahun terakhir, facelift mulai menjadi tren di kalangan anak muda, dengan semakin banyak wanita yang mempertimbangkan prosedur mini facelift.

"Awalnya, ada beberapa orang skeptis yang mengira saya gila, tetapi saya wanita dewasa, dan ini adalah keputusan saya. Namun, begitu mereka melihat hasilnya, semua orang terpesona," akunya.

Stobart kini menggunakan platformnya untuk mengedukasi kaum muda tentang risiko dan kenyataan di balik prosedur kosmetik.

"Banyak wanita muda yang menghubungi saya, mengatakan bahwa mereka menghargai kejujuran saya dan bagaimana saya terbuka tentang realitas operasi dan filler," katanya.

Filler wajah sering dianggap sebagai solusi instan untuk memperbaiki penampilan. Namun, penggunaan jangka panjang, seperti yang dialami Stobart, dapat menyebabkan akumulasi berlebihan yang merusak proporsi wajah alami. Selain itu, ketika filler dilarutkan di wajah, kulit yang telah kehilangan elastisitasnya dapat menjadi kendur.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads