Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Inovasi Terapi Laser & Skin Booster Terbaru, Hilangkan Bopeng Secara Permanen

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 03 Des 2024 18:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Close up of problematic skin with deep acne scars on cheek
Dr. Almond Wibowo, M.Biomed.,AAM (kiri) memperkenalkan perawatan terbaru untuk menghilangkan bopeng bekas jerawat di Privee Clinic. Foto: Hestianingsih/Wolipop
Jakarta -

Jerawat sering kali meninggalkan bekas berupa bopeng, yaitu cekungan atau lekukan kecil pada kulit yang terjadi akibat kerusakan jaringan. Bopeng bekas jerawat tidak hanya memengaruhi penampilan tetapi juga kepercayaan diri.

Menghilangkan bopeng bekas jerawat perlu penanganan khusus oleh dokter. Sebab jaringan yang sudah rusak perlu diperbaiki menggunakan obat hingga alat berteknologi canggih seperti laser.

Dokter spesialis kulit Dr Almond Wibowo, M.Biomed.,AAM, menjelaskan bagaimana bopeng bisa terjadi setelah jerawat sembuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kulit seperti kue lapis ada lapisan atas (epidermis) dan bawah (dermis). Di antara kedua lapisan ini ada lagi lapisan tipis seperti selai yang merupakan sumber stem cell. Ketika ada luka (akibat jerawat) yang terjadi di atas, kulit bisa menyembuhkannya sendiri," tutur Dr Almond saat konferensi pers peluncuran '"New Combination Treatment for Acne Scar' di Privee Clinic, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

Namun, ia menambahkan, jika luka akibat jerawat terlalu dalam hingga menembus lapisan stem cell maka hampir pasti akan meninggalkan bekas bopeng. Sebab ketika area stem cell rusak maka kulit tidak bisa memproduksi kolagen baru. Akibatnya timbul celah berupa cekungan atau bolong.

ADVERTISEMENT

Dr. Almond memaparkan ada tiga jenis bopeng bekas jerawat yang paling umum, yakni ice pick, boxcar dan rolling.

1. Rolling

Skin Problems : Asian woman covering pimple scars and acne with powder foundationFoto: iStock

Bekas jerawat ini cenderung bergelombang, lebar-lebar dan dangkal yang disebabkan kerusakan di bawah permukaan kulit. Jenis bopeng seperti ini membuat permukaan kulit terlihat kasar dan tidak rata. Terjadi karena terbentuknya jaringan serabut antara kulit dan jaringan di bawahnya.

2. Boxcar

Close up of problematic skin with deep acne scars on cheekFoto: iStock

Seperti layaknya kotak, bekas jerawat membentuk sudut dengan sisi vertikal tajam. Terjadi karena peradangan jerawat merusak kolagen sehingga jaringan tisu di sekitarnya hilang, meninggalkan kulit bagian atas tanpa 'pegangan' sehingga area tersebut melesak ke dalam.

3. Ice Pick

Close up of problematic skin with deep acne scars on cheekFoto: iStock

Bekas jerawat yang dalam dan sempit hingga ke lapisan dermis. Terlihat seperti telah ditusuk-tusuk dengan jarum dan meninggalkan kesan pori-pori besar serta kosong. Bopeng seperti ini terjadi akibat peradangan jerawat nanah yang menghancurkan jaringan di bawah serta permukaan kulit.

"Ice pick merupakan jenis bopeng yang paling sulit dikoreksi karena bentuknya dalam dan cekung," tutur pendiri klinik kecantikan Privee Clinic ini.

Menghilangkan bopeng memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahannya. Dr. Almond menjelaskan bopeng yang tidak terlalu dalam bisa diatasi dengan perawatan topikal menggunakan krim oles yang mengandung retinoid acid. Bahan ini membantu meningkatkan regenerasi sel kulit dan produksi kolagen.

Namun penggunaan retinoid acid menimbulkan beberapa efek samping. Mulai dari kemerahan, kulit mengelupas, kering hingga meningkatkan sensitivitas terhadap sinar UV.

"Kalau tahan dengan efek sampingnya silakan dicoba. Tapi irisiko pigmentasi lebih tinggi kalau kena sinar matahari," terangnya.

Metode lainnya bisa dengan chemical peeling, yakni mengelupas lapisan atas kulit dengan bahan kimia untuk meratakan tekstur kulit. Terakhir adalah dengan laser resurfacing, terapi laser untuk menghilangkan jaringan kulit yang rusak dan merangsang regenerasi kulit baru. Cara ini terbukti dapat meratakan tekstur kulit secara permanen.

Untuk cara terakhir, Dr. Almond mengembangkan metode baru yang mengombinasikan terapi Laser Thulium dengan skin booster atau suntik filler. Dia menjelaskan bahwa metode ini dapat memberikan hasil nyata dengan downtime (masa pemulihan) hanya satu hari.

"Laser untuk scar biasanya ada downtime, artinya kulit 'babak belur' dulu seperti merah, kering dan perlukaan selama satu minggu. Dengan laser Thulium downtime hanya satu hari," ujarnya.

Terapi laser akan membentuk bolong kecil di lapisan tengah kulit namun tidak membuat permukaan atau epidermis rusak. Tujuannya untuk menghilangkan jaringan kolagen yang rusak sehingga memberi tempat bagi kulit memproduksi kolagen baru.

Sementara itu, skin booster dengan menyuntikkan hyaluronic acid berfungsi mengisi celah-celah kulit yang kosong, sambil menunggu kolagen baru terbentuk sempurna.

"Suntik hyaluronic acid saja berfungsi menstimulasi kolagen yang baru, tapi jaringan yang rusak tidak hilang. Makanya perlu dikombinasikan dengan laser Thulium.

Dr. Almond mengatakan hasil yang optimal dapat terlihat dalam waktu 2-3 bulan. Kombinasi perawatan seharga mulai dari Rp 7 jutaan ini diklaim menjadikan kulit lebih mulus dan rata tanpa bopeng secara permanen.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads