Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Klinik Kecantikan Didenda, Hasut Wanita Oplas Supaya Dapat Suami Kaya

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 25 Jan 2024 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Plastic surgeon standing behind female patient and showing thumbs-up
Ilustrasi wanita operasi plastik. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Sebuah klinik kecantikan di China didenda puluhan juta rupiah karena memicu kecemasan wanita terhadap penampilannya. Klinik tersebut menggunakan iklan provokatif yang mendorong wanita ingin melakukan operasi plastik karena menganggap wajahnya tak cukup cantik.

Klinik berbasis di Shanghai, China, ini terkenal karena 'menghasut' lewat iklan yang menyatakan bahwa operasi plastik akan meningkatkan peluang mereka untuk 'menikah dengan pria kaya'. Seperti dikutip dari South China Morning Post, otoritas setempat mengenakan denda sebesar USD4,200 atau sekitar Rp 66 juta karena telah menimbulkan 'kecemasan terhadap penampilan'.

Denda tersebut juga dikenakan karena melanggar nilai-nilai sosial yang sehat. Penerapannya telah menghidupkan kembali diskusi tentang wanita yang memanfaatkan penampilan mereka dan melanggengkan ide pernikahan sebagai 'alat' untuk menaikkan status sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klinik yang dimaksud merupakan bagian dari perusahaan bernama Gene Beauty Biogenetic Engineering Co Ltd. Sejak 2021, perusahaan ini mempromosikan prosedur bedah kosmetik yang diberi nama 'Reborn Beauty' di sejumlah platform media sosial.

Prosedur ini, yang kabarnya menggunakan teknologi yang dipatenkan, dipasarkan sebagai solusi anti-penuaan yang aman. Strategi pemasaran mereka mengaitkan hasil bedah kosmetik dengan penampilan yang terlihat mewah sehingga bisa menikah dengan orang kaya.

ADVERTISEMENT

"Jika Anda ingin menikah, menikahlah dengan orang kaya. Jika Anda ingin menjadi cantik, jadilah cantik luar biasa," ujar iklan tersebut.

Menurut National Enterprise Credit Information Publicity System, Administrasi Pengawasan Pasar Area Baru Pudong Shanghai mendenda perusahaan tersebut karena melanggar undang-undang periklanan, mengganggu ketertiban umum, dan melanggar etika sosial.

Pihak berwenang mengatakan iklan tersebut menciptakan 'kecemasan terhadap penampilan' dengan menghubungkan kecantikan dengan merek-merek mewah internasional dan menikah demi kekayaan.

Taktik pemasaran seperti itu mencerminkan tren sosial di mana kecantikan wanita dimonetisasi dan pernikahan dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan status sosial.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads