Bos Luxasia Ungkap Tren Produk Kecantikan yang Diminati saat Pandemi
Pandemi COVID-19 banyak mengubah kebiasaan masyarakat. Termasuk hingga ke kebiasaan makeup dan merawat diri.
Karena meski banyak menghabiskan waktu di rumah saja, namun masyarakat tetap ingin terlihat segar dan cantik. Caranya tidak lain yaitu dengan memakai riasan dan wewangian.
Hal ini turut diakui oleh Country Manager Luxasia Indonesia Lia Amelia. Lia mengatakan tidak hanya kosmetik, tetapi produk beauty luxury lainnya seperti parfum juga banyak diminati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parfum kenapa tiba-tiba naik, karena saat pandemi orang-orang ingin 'feel good' di rumah. Wewangian itu sesuatu yang bisa membuat kita lebih energize, calming. Karena itu parfum diprediksi akan terus menjadi moodbooster konsumen," katanya.
"(Parfum pertumbuhan permintaannya) signifikan sekali. Strong double digit," imbuh Lia.
Senada, Group CEO LUXASIA Dr. Wolfgang Baier menambahkan fragrance atau parfum bertumbuh jauh lebih pesat dari kategori produk lainnya. Meski sempat terdampak pandemi, namun permintaan terhadap parfum kembali naik secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
"Parfum dan kosmetik bertumbuh lebih cepat dari yang lainnya. Tidak hanya di Indonesia. Keduanya sempat terdampak pandemi, tapi tetap pertumbuhannya cukup signifikan. Ini menarik, karena artinya masyarakat masih tertarik pada produk-produk perawatan tubuh (meski di rumah saja)," tuturnya.
Foto: LUXASIA |
Lebih lanjut, Wolfgang menjelaskan terdapat 1 produk yang dinilainya cukup resilien terhadap terpaan pandemi COVID-19, yakni luxury skincare. "Di saat pandemi permintaan luxury skincare bertambah," ungkapnya.
Di samping itu, kata dia, belakangan konsumen juga menyukai produk perawatan rambut alias haircare. Tren penggunaan hair care ini menurutnya tidak lepas dari fenomena 'skinification'. Yang artinya semakin marak bahan-bahan aktif untuk perawatan kulit yang dipakai juga untuk merawat kesehatan rambut.
"Jadi apa yang kita pakai di wajah, produk itu juga akan dipakai untuk rambut. Seperti serum, beberapa luxury haircare brand, mereka mengeluarkan produk hair serum," katanya.
Wolfgang memprediksi keempat produk tersebut akan terus bertambah di tahun depan. Hal ini seiring dengan besarnya peluang pertumbuhan industri beauty luxury di Indonesia. Dia pun mengingatkan kepada para pemilik brand kecantikan agar memanfaatkan momentum tersebut. Yaitu dengan menjadi lebih 'peka' dan mau mendengarkan kebutuhan masyarakat lokal yang menjadi target marketnya.
(akd/ega)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Alis Natural Bak Tanpa Makeup Jadi Tren Kecantikan 2026, Ini Tekniknya
MCM Rilis Parfum dengan Kemasan Gemas Bentuk Beruang Hingga Gajah
7 Rekomendasi Moisturizer Water Based, Cocok untuk Semua Jenis Kulit
Mengenal Water Based Skincare dan Bedanya dengan Berbasis Minyak
5 Urutan Pemakaian Skincare Malam dengan Retinol agar Kulit Glowing
Foto Mesra Atalia Praratya & Ridwan Kamil, 29 Tahun Bersama Kini Gugat Cerai
7 Potret Pernikahan Tristan Juliano, Anak Kedua Addie MS dan Memes
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
Alternatif Warna Baju Natal Selain Merah-Hijau, Bikin Kamu Tetap Stand Out












































