Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini yang Terjadi Ketika Implan Payudara Berjamur dan Retak

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 07 Des 2015 16:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Facebook Anne Ziegenhorn
Jakarta -

Memiliki payudara yang lebih besar dengan pemasangan implan payudara memang bisa menambah percaya diri seorang wanita. Namun bukan rahasia lagi jika prosedur tersebut dapat membahayakan jiwa. Cukup banyak kasus komplikasi pasca operasi payudara yang terungkap di media masa. Salah satunya adalah implan menjadi menjamur seperti yang dialami Anne Ziegenhorn.

Anne memang sudah lama melakukan pemasangan implan. Pada tahun 1998, ia juga pernah mengganti implan silikon menjadi saline. Enam bulan setelahnya, wanita asal Florida, AS itu mendapati sejumlah gejala menyiksa hingga harus melakukan MRI di bagian otak. Menurutnya, hal itu adalah pemicu implannya jadi berjamur dan retak.

Meski sudah melakukan pemeriksaan, Anne tidak mengetahui adanya retak jamur pada implan. Dokter pun tidak menyadari bahwa hal tersebut adalah penyebab Anne mengalami rasa nyeri di bagian dada sebelah kanan. Wanita 44 tahun itu juga telah melakukan mammogram namun permeriksaan tersebut tidak menunjukkan gangguan apapun pada payudaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2001, gangguan kesehatan yang dialami Anne semakin parah. Ia mulai mengalami kenaikan berat badan hingga 27 kg dalam dua tahun. Dia juga harus berhadapan dengan komplikasi lainnya, seperti kehilangan pandangan dan memori, sensasi terbakar, sudah berbicara, mudah alergi, dan sakit di kedua payudara. Salah satu payudaranya bahkan berubah ukuran.

Ketika berkunjung ke rumah sakit, dokter tidak mengetahui secara pasti apa penyebab dibalik gejala-gejala tersebut. 23 dokter yang didatanginya bahkan mendiagnosa Anne dengan berbagai macam penyakit, mulai dari lupus, tyroid, hingga arthritis. Rasa sakit Anne pun tak kunjung sembuh. "Aku merasa itu lah saatnya, aku merasa akan mati, dan dokter-dokter ini akan membiarkan aku mati," kata Anne kepada Dailymail.
 
Di tahun 2013, Anne sadar bahwa payudaranya terlihat seperti masuk ke dalam. Ketika melakukan mammogram, ia pun memberitahukan hal itu pada para staff rumah sakit. Mereka akhirnya memberi tahu Anne bahwa implannya retak dan terjadi kebocoran dua minggu lalu.

Merasa kesal tidak diberitahu lebih awal, wanita berambut cokelat itu akhirnya mencari tahu sendiri mengenai komplikasi itu. Hasil temuan tersebut membawanya Dr. Susan Kolb yang memiliki masalah serupa. Kepada Susan, Anne menceritakan tentang keadaannya dan dokter itu pun memberikan diagnosaya. "Kata Susan, 'Aku tidak pernah melihat mammogram seperti ini sebelumnya. Implanmu berjamur dan infeksi bakteri. Kamu butuh minum antibiotik'," tambah Anne.

Kasus komplikasi ini menjadi sangat mengerikan karena bukan hanya Anne yang mengalami gangguan kesehatan namun juga anaknya yang sekarang berusia 12 tahun. "ASI-ku menyebabkan anakku menjadi sakit. Dia mengalami infeksi ginjal yang parah di usia 19 bulan. Dia hampir saja meninggal." ungkap Anne.

Saat ini, Anne sudah menjalani operasi untuk mengangkat implan yang berjamur dan retak tersebut. Namun sampai sekarang Anne masih mengalami kesakitan di bagian payudara. Untuk mengedukasi para wanita agar tidak merasakan hal yang sama, ia pun membentuk grup bernama The Implant Truth Survivors (TITS) Committee dengan korban lainnya. Perkumpulan tersebut memiliki misi untuk menyampaikan risiko dari implan payudara.



(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads