Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Hari Paling Kesepian untuk Para Jomblo, Bukan Valentine's Day

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 20 Okt 2025 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi feeling lonely.
Foto: Getty Images/recep-bg
Jakarta -

Menjadi 'single' memang tidak selalu menyedihkan. Tapi tak dipungkiri ada momen-momen di mana kita tidak ingin sendirian. Di hari-hari tersebut, sering kali orang yang tidak punya pasangan merasa lebih sepi dari biasanya. Bukan Valentine's Day, studi terbaru mengungkap hari paling 'lonely' untuk para lajang.

Kamu mungkin berpikir Hari Valentine adalah hari paling menyakitkan dalam setahun untuk orang-orang single. Tapi survei terbaru yang dilakukan Dating.com mengungkap fakta menariknya. Daripada Hari Kasih Sayang, jomblo merasa Halloween lah yang paling mengerikan.

Hal itu mungkin terdengar aneh karena Halloween identik dengan keseruan menyeramkan sementara Hari Valentine sarat akan cinta. Namun Halloween, terutama di Amerika Serikat, adalah waktu di mana keluarga berkumpul dan menghabiskan waktu bersama untuk mengumpulkan permen dan bermain kostum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Adapun pesta-pesta kostum di mana pasangan berdandan sebagai karakter 'couple' sehingga terlihat kompak dan serasi. Mereka yang masih sendiri atau belum menikah sering kali bersedih tidak bisa melakukannya.

ADVERTISEMENT

Karena itu, penelitian yang diunggah di LinkedIn mengungkap 58% responden menggap Hari Halloween menakutkan. 70% dari mereka merasa kesepian ketika melihat keluarga-keluarga bahagia sementara mereka tidak punya teman untuk merayakan. 59% dari lajang bahkan merasa emosional sampai menangis ketika keluarga lain mendatangi rumah mereka untuk merayakan trick-or-treat sedangkan mereka sendirian.

Bicara mengenai kesepian, musim liburan memang menjadi momen yang berat untuk banyak jomblo. Dikatakan sebanyak 77% responden pernah berpura-pura punya rencana liburan, padahal sebenarnya tidak ada dan tidak punya teman untuk pergi. 43% berpura-pura sibuk agar tidak perlu menghadapi kesepian. Adapun 62% yang sebenarnya kesepian tetapi berpura-pura baik-baik saja untuk menghindari kecanggungan.


Hasil studi ini pun semakin menegaskan isu endemik kesepian yang melanda orang-orang di berbagai belahan dunia. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika (APA), mantan Kepala Ahli Bedah Umum Dr. Vivek Murthy menyatakan masalah ini telah jadi sorotan sejak Mei 2023. Survei APA menemukan bahwa 30% orang dewasa Amerika merasa kesepian setidaknya sekali seminggu, sementara 10% mengatakan mereka merasa kesepian setiap hari.

Untuk mengatasinya kamu bisa mendekatkan diri dengan orang-orang sekitar yang mungkin 'available'. Dilansir Yahoo, Vivek Murthy, dokter dan mantan Kepala Ahli Bedah Amerika Serikat, juga merekomendasikan setiap orang mengambil langkah-langkah kecil setiap harinya untuk memperkuat hubungan mereka. Hal itu disebut bisa sangat mempengaruhi kesehatan.

"Dampak kematian akibat terputusnya hubungan sosial serupa dengan yang disebabkan oleh merokok hingga 15 batang sehari, dan bahkan lebih besar daripada... obesitas dan kurangnya aktivitas fisik," kata Viviek Murthy.

(ami/ami)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads