Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Cemas Akibat Kerusuhan? Ini Cara Mengatasi Stres dan Jaga Mental Sehat

Shandrina Shira - wolipop
Rabu, 03 Sep 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi wanita cemas
Jakarta -

Kerusuhan yang terjadi di beberapa kota akibat protes terkait tunjangan anggota DPR memicu kekhawatiran dan rasa cemas bagi sebagian orang. Situasi seperti ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental.

Namun, menurut para ahli, rasa cemas tersebut masih bisa dikendalikan dengan langkah-langkah tepat. Berikut tips cara mengatasi stres dan cemas akibat terpapar informasi soal kerusuhan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sadari Bahwa Perasaan Cemas Itu Normal

Arianna Galligher, Associate Director STAR Trauma Recovery Center, menjelaskan bahwa reaksi emosional setelah peristiwa besar seperti kerusuhan adalah hal yang wajar. "Normal merasa cemas, takut, atau bahkan lumpuh," ujarnya seperti dikutip dari CNBC USA.

Dr. Daniel Z. Lieberman, profesor psikiatri di George Washington University, menambahkan bahwa reaksi ini ada alasannya secara biologis. Tubuh manusia hanya dirancang untuk menghadapi stres individu, bukan stres kronis berkepanjangan. Jadi, jangan merasa bersalah jika kamu merasa cemas saat menonton atau membaca tentang kerusuhan yang terjadi beberapa waktu kemarin.

ADVERTISEMENT

2. Kenali Diri dan Tetapkan Tujuan Realistis

Ilustrasi wanita cemasIlustrasi wanita cemas Foto: Getty Images/Siarhei Khaletski

Menurut Lieberman, di situasi genting otak kita bekerja dengan dua kognisi:

- Pikiran internal, untuk merencanakan

- Emosi, sebagai respon spontan

Jika keduanya tidak sejalan, kita bisa kehilangan kendali. Karena itu, penting untuk mengenali diri dan menetapkan tujuan realistis agar tetap merasa punya kontrol atas hidup.

3. Batasi Konsumsi Berita dan Media Sosial

Di era digital, informasi datang tanpa henti. Terlalu banyak membaca berita justru bisa memicu overthinking dan rasa cemas berlebihan.

"Ada kekhawatiran terus-menerus bahwa sesuatu akan terjadi dan kita ketinggalan," kata Lieberman.

Solusinya? Atur waktu khusus untuk membaca berita dan hindari terlalu banyak scrolling media sosial. Membatasi media sosial bisa membantu pikiran lebih tenang.

4. Redam Amarah, Jangan Salurkan ke Orang Lain

Asian woman angry seriously sitting on sofa in living room at home looking at camera and shouting.

Foto: Getty Images/Siarhei Khaletski

Kerusuhan kerap memicu rasa marah dan frustrasi. Lieberman mengingatkan agar emosi ini tidak disalurkan menjadi salah sasaran.

"Ironisnya, saat kita butuh dukungan emosional, kita malah berisiko melampiaskan kekesalan kepada orang lain," jelasnya.

Alih-alih marah, coba berikan dukungan emosional pada orang di sekitar. Ini akan membantu menciptakan rasa aman.

5. Lakukan Teknik Relaksasi dan Cari Bantuan Profesional

Ilustrasi wanita duduk di sofa

Foto: Getty Images/Siarhei Khaletski

Jika rasa cemas menyerang, cobalah teknik pernapasan sederhana atau meditasi untuk menenangkan pikiran. Jika kecemasan berlanjut dalam waktu lama, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau profesional kesehatan mental.

Yang perlu kamu ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jadi jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain atau pakar jika kecemasan itu sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads