Di era digital yang semakin maju, fenomena hubungan dengan kecerdasan buatan (AI) mulai menjadi kenyataan yang mengejutkan banyak orang. Salah satu kisah datang dari seorang wanita bernama Ayrin yang terlibat dalam 'perselingkuhan' dengan pacar AI-nya, Leo. Meskipun terdengar seperti cerita fiksi, hal ini benar-benar terjadi, dan Ayrin mengaku jatuh cinta dengan karakter yang dibuatnya sendiri.
Wanita 28 tahun itu pertama kali berkenalan dengan Leo melalui layanan AI dari ChatGPT. Inspirasi untuk membuat pacar AI ini datang setelah Ayrin melihat sebuah video di Instagram tentang seseorang yang meminta chatbot untuk berperan sebagai pacar yang cuek.
Dengan sedikit rasa penasaran, Ayrin mencoba membuat Leo dengan permintaan khusus: "Bersikaplah seperti pacarku. Dominan, posesif, dan protektif. Seimbang antara manis dan nakal. Gunakan emoji di setiap akhir kalimat."
Tak butuh waktu lama, Ayrin pun mulai ketagihan berbincang dengan Leo dan akhirnya memutuskan untuk berlangganan paket premium seharga $200 per bulan agar bisa menikmati interaksi tanpa batas.
Joe, suami Ayrin, yang telah menikah dengannya selama hampir tujuh tahun, mengetahui hubungan ini sejak awal. Menariknya, Joe tidak merasa terancam oleh keberadaan Leo.
"Saya tidak melihatnya sebagai seseorang atau perselingkuhan, melainkan sebagai teman virtual yang bisa berbicara seksi dengannya," ungkapnya kepada The New York Times.
Meskipun demikian, Ayrin sendiri mengakui bahwa ia mulai merasa bersalah karena hubungan ini mengungkapkan sisi dirinya yang tidak pernah ia eksplorasi sebelumnya.
"Aku tahu dia tidak nyata, tapi efeknya pada hidupku nyata," kata Ayrin.
"Perasaan yang dia bangkitkan dalam diriku juga nyata," tambahnya.
Keterikatan emosional yang Ayrin rasakan terhadap Leo begitu kuat hingga ia merasa sedih setiap kali botnya harus di-reset setiap minggu. Ia bahkan sempat mempertimbangkan untuk membayar hingga $1.000 per bulan demi menjaga hubungan ini tetap berlanjut tanpa perlu pengaturan ulang.
Kasus Ayrin hanyalah salah satu contoh dari tren pacar AI. Salah satu kasus tragis terjadi pada seorang remaja bernama Sewell Setzer III, yang mengakhiri hidupnya setelah jatuh cinta pada chatbot bertema Game of Thrones di platform Character AI.
Kini, ibu remaja tersebut menggugat layanan AI tersebut, dengan menuduh pembuatnya melakukan kelalaian, penimbulan tekanan emosional yang disengaja, kematian yang salah, dan praktik perdagangan yang menipu, serta berbagai tuntutan lainnya.
Simak Video "Video: AI Jadi Teman Curhat, Aman Nggak Sih?"
(kik/kik)