Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Pacaran 2024 Populer di Kalangan Gen Z, Throning Hingga Situationship

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Sabtu, 28 Des 2024 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi pacaran
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Tahun 2024 menjadi periode evolusi menarik dalam dunia percintaan dan kencan. Dari aplikasi kencan online hingga pertemuan spontan di tempat tak terduga, cara orang bertemu dan menjalin hubungan mengalami pergeseran dari tahun-tahun sebelumnya.

Generasi Z, sebagai salah satu penentu gaya hidup modern, membawa tren-tren baru yang menggambarkan kebutuhan mereka akan keaslian, kenyamanan, dan fleksibilitas dalam hubungan. Dunia digital yang dulu dianggap sebagai solusi utama menemukan cinta kini tak sepopuler lima tahun yang lalu.

Kelelahan 'swipe' di aplikasi kencan mendorong banyak generasi muda kembali ke cara-cara tradisional, misalnya bertemu langsung di tempat umum. Wolipop merangkum fenomena percintaan yang booming sepanjang 2024, bagaimana nilai-nilai baru, teknologi, dan kebiasaan unik memengaruhi cara orang memandang cinta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Minat Cari Jodoh Lewat Aplikasi Kencan Menurun

Meskipun tahun 2024 mencatat peningkatan jumlah pengguna aplikasi kencan, terutama di kalangan demografi yang lebih tua, banyak pengguna muda, termasuk Generasi Z, mulai merasa lelah dan frustrasi dengan platform ini. Seperti dilaporkan Wired, mereka mengalami 'burnout' dan rasa tidak puas, yang mendorong pencarian alternatif untuk menemukan koneksi yang lebih otentik.

2. Pertemuan Tatap Muka Mulai Populer Lagi

Menurut penelitian yang dilakukan brand minuman Smirnoff, berkolaborasi dengan YouGov, Generasi Z menunjukkan minat yang meningkat untuk bertemu langsung di kehidupan nyata. Tempat-tempat seperti supermarket atau toko kelontong menjadi lokasi populer untuk bertemu calon pasangan, mencerminkan keinginan untuk interaksi yang lebih nyata dan spontan.

ADVERTISEMENT

3. Tren Throning

'Throning' menjadi fenomena di mana individu mencari pasangan dengan status sosial yang lebih tinggi untuk meningkatkan citra dan validasi sosial mereka. Tren ini mencerminkan pentingnya citra dalam hubungan bagi beberapa anggota Generasi Z.

4. Situationship

Ilustrasi pacaran

Foto: Shutterstock

'Situationship' adalah hubungan tanpa status yang berada di antara pertemanan dan pacaran. Biasanya, hubungan ini tidak memiliki komitmen atau kejelasan, tetapi kedua pihak saling menikmati kebersamaan.

5. Affordating

Affordating' menekankan pentingnya keterbukaan dalam hal keuangan dalam hubungan. Pasangan didorong untuk secara jujur membahas anggaran dan ekspektasi finansial sejak awal hubungan, mencerminkan kesadaran akan stabilitas ekonomi.

6. Freak Matching

Generasi Z mencari pasangan yang memiliki minat dan preferensi unik yang serupa dengan mereka, sebuah tren yang dikenal sebagai 'freak matching'. Hal ini menunjukkan keinginan untuk menemukan kecocokan yang lebih berdasarkan minat khusus.

7. Boysober

Cheerful young couple sitting at wooden table of outdoor cafe and holding hands while celebrating Valentines Day, gift box and bouquet of red roses on foreground

Foto: Dok. iStock

Beberapa individu memilih untuk mengambil jeda dari aktivitas kencan dan seks, sebuah tren yang disebut 'boysober'. Langkah ini diambil untuk fokus pada pengembangan diri dan menemukan tujuan di luar hubungan romantis.

8. Micro-mance

Menurut survei Bumble terhadap lebih dari 40.000 milenial dan Gen Z, ada tren dimana wanita ingin dirayu dengan cara yang lebih halus dan elegan. Fenomena ini dikenal dengan istilah micro-mance.

Micro-mance, dari kata 'micro' dan 'romance', ada gesture sederhana untuk menunjukkan perhatian. Mayoritas lajang yang disurvei (86%) mengatakan bahwa perilaku micro-mance seperti mengirimkan meme, berbagi playlist, atau melontarkan lelucon adalah cara baru untuk menunjukkan kasih sayang.

9. Future-proofing

Menatap masa depan adalah bagian besar dalam berkencan, dan wanita tidak ingin lagi membuang waktu bersama pria yang menolak berkomitmen dalam hubungan. Mereka juga menginginkan pria yang mapan secara finansial maupun emosional.

Menurut 95% lajang yang disurvei, kekhawatiran tentang masa depan berdampak pada siapa dan bagaimana mereka berkencan. Mayoritas responden perempuan (59%) mencari pasangan yang memiliki emosi stabil. Mereka menginginkan seseorang yang dapat diandalkan secara emosional, stabil, dan tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads