Riset Temukan Ini 'Obat' Bad Mood Terbaik, Bukan Bahu untuk Bersandar
Saat mengalami hari yang buruk, mendapat dukungan moril seperti pelukan atau curhat bisa sedikit memperbaiki mood. Tapi ternyata ada cara yang lebih ampuh sebagai pelipur lara untuk seseorang yang sedang bersedih.
Sebuah studi menemukan bahwa orang lebih suka dihadiahkan makanan manis seperti cokelat atau cake, ketimbang 'bahu untuk bersandar' saat menghadapi masa sulit. Studi yang dilakukan terhadap 3.00 responden itu menunjukkan penganan manis bisa memberi semangat yang lebih besar ketimbang kata-kata penyemangat.
Hal ini karena memberi hadiah dianggap sebagai 'pengorbanan' yang lebih besar, karena lebih fokus untuk memberi manfaat bagi penerimanya dibandingkan yang memberi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilustrasi cokelat. Foto: iStock/detikFood |
Dalam eksperimen yang dilakukan para peneliti dari sekolah bisnis Kanada HEC Montreal, Universitas Negeri New York-Albany dan Universitas Duke di AS, responden diminta untuk membayangkan seseorang masuk ke dalam mobil mereka dan menghubungi seorang teman untuk meminta dukungan moril. Mereka yang diberi tahu bahwa temannya tidak bisa berbicara saat itu, tetapi akan mengirimkan sesuatu malah merasa lebih baik, ketimbang yang diberi tahu bahwa temannya akan segera menelepon mereka.
Dalam eksperimen lain, responden diminta untuk memberi tahu pasangannya bahwa mereka membutuhkan dukungan emosional. Masing-masing pasangan mereka kemudian ditugaskan untuk merespons dengan suguhan cokelat atau melakukan percakapan singkat dengan mereka.
Responden yang menerima hadiah cokelat tersebut mengaku perasaannya jadi lebih baik dan merasa pasangannya lebih berkorban dibandingkan mereka yang 'hanya' menyediakan waktu untuk curhat.
"Ketika orang berpikir tentang pengorbanan, mereka mempertimbangkan motif orang yang berkorban. Jika dengan curhat atau bicara, mereka beranggapan bahwa motif pendukungnya adalah untuk menguntungkan kedua belah pihak," jelas Holly Howe, asisten profesor pemasaran yang menjadi ketua penelitian, seperti dikutip dari Daily Mail.
Dia melanjutkan, "Dalam hal hadiah, orang yang didukung berasumsi bahwa motifnya lebih bersifat altruistik - bahwa mereka berkorban semata-mata untuk memberi manfaat bagi penerimanya."
Menariknya, ukuran atau nilai hadiah yang diberikan tidak terlalu penting.
"Tidak peduli apa yang diberikan, atau berapa harganya, yang penting adalah penerimanya tahu bahwa seseorang memikirkan mereka dan bahwa dia meluangkan waktu dan upaya untuk mengirimi mereka sesuatu, meskipun itu mungkin tidak memberi manfaat sama sekali," pungkasnya.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama
Penuh Makna, Morinaga Satukan Ibu dan Anak Lewat 'Semua Bunda di Rayakan'
SEMUA BUNDA DIRAYAKAN
Semarak Hari Ibu: Morinaga Ajak 250 Ibu dan Anak Nyanyi Bareng di PIK
Ramalan Zodiak 20 Desember: Aries Saling Pengertian, Taurus Tak Umbar Janji
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama












































