Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Lengkap Wanita Ditinggal Suami dan Kini Asuh 8 Anak, Termasuk Anak Tiri

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Kamis, 14 Okt 2021 12:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Kisah viral wanita yang hidup berjuang dengan 8 orang anak tiri, setelah sang suami meninggal dunia
Foto: Dok. Tangkap layar akun TikTok @shuantravel.
Kalimantan -

Wanita asal Kabupaten Tanah Bumbu, Batulicin, Kalimantan Selatan ini mendadak mencuri atensi warganet. Usai membagikan kisahnya melalui TikTok. Ia ditinggal sang suami dan harus mengasuh sendirian empat anak sambung dan empat anak kandungnya.

Cerita tersebut dibagikan oleh akun TikTok @shuantravel. Ia kehilangan suaminya, Bripka H.Nuri Susanto yang merupakan anggota Satbrimob Polda Kalsel Batalyon A Pelopor.

"Proses hidup ku semoga aku lebih dewasa. 18 Juni 2019 kamu kehilangan istri tercintamu pada saat beliau melahirkan baby boy. Kamu cerita banyak hal di mana kalian selalu bersama, di mana kalian tak terpisahkan," tulis akun TikTok @shuantravel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indri tak menyangka jika sang suami pergi untuk selamanya. Sang suami meninggalkannya dan kedelapan anak-anaknya.

"Ya Allah seperti disambar petir 12 November 2020 kamu pergi selamanya meninggalkan aku pa. Dan sekarang aku yang merindukanmu sesakit ini yang hanya mampu ku sampaikan lewat doa dan memeluk juga mencium nisanmu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Indri hanya bisa ikhlas dan pasrah menerima takdir. Dan berusaha melanjutkan hidup bersama delapan anak kandung dan sambungnya.

"Sekarang aku sendiri dengan tanggung jawab luar biasa dan aku gak ngerti kalian berdua mempercayakan anak-anak sama aku pa bunda. Mereka titipan kamu dan bunda pa mereka anak-anak hebat yang menguatkan aku mengingat seua nasehatmu walau tidak dari rahimku mereka anakku anak kita," tuturnya.

"Bantu aku dari surga doa kalian berdua menguatkan aku untuk aku dan ke delapan anak tanggung jawabku. Karena ini sudah jadi takdir Allah yang harus ku jalani," ucap Indri.

"Hanya hancur hatiku suatu saat aku harus menjelaskan sama si kecil bahwa aku bukan ibu yang melahirkannya. Tapi aku mencintainya seperti anakku dan menjelaskan bahwa papa dan bundanya lah ang setiap hari kita ziarahi ya Rab," jelasnya tegar. Kisah viralnya KLIK DI SINI.

Dewi Indri Prasiwi yang mengunggah kisah tersebut di akun TikToknya mengenang saat masih bersama sang suami tercinta.

"Dan sejak kita bersama hampir setiap hari kamu ke makam bunda. Kamu selalu bilang 'aku mencari ibu untuk anak-anakku dan aku yakin kamu bisa jadi ibu terbaik dan wanita hebat untuk anak-anakku'," tulis Indri.

Kisah viral wanita yang hidup berjuang dengan 8 orang anak tiri, setelah sang suami meninggal duniaKisah viral wanita yang hidup berjuang dengan 8 orang anak tiri, setelah sang suami meninggal dunia Foto: Dok. Tangkap layar akun TikTok @shuantravel.

Konfirmasi Wolipop

Wolipop sudah menghubungi Dewi Indri Prasiwi yang mengunggah video TikTok tersebut. Ia menceritakan sebelum menikah dengan almarhum suaminya, dirinya pernah menikah dengan anggota polisi selama 13 tahun. Namun dia memutuskan bercerai karena sang mantan suami melakukan KDRT dan selingkuh.

"Saya memutuskan untuk berpisah dan tahun 2019 saya memutuskan untuk bercerai secara pengadilan agama dengan mantan suami. Setelah bercerai saya sedikit trauma menikah dengan abdi negara. Tapi Allah memberikan saya jodoh abdi negara dan almarhum meyakinkan saya bahwa nggak semua abdi negara itu sama," ungkap Indri kepada Wolipop, Rabu (13/10/2021).

Almarhum suami kedua Indri yaitu Bripka H.Nuri Susanto sebelumnya juga sudah menikah. Namun suaminya tersebut mengakhiri pernikahan bukan karena cerai melainkan karena istrinya meninggal dunia. Indri mengatakan almarhum suaminya kerap menceritakan soal sosok istrinya yang meninggal karena melahirkan anak laki-lakinya yang bernama Nouvail Shuan Rafif Susanto. Dari hasil pernikahan tersebut sang suami mempunyai empat orang anak. Dan Indri punya empat orang anak juga dari suami pertama.

"Singkat cerita saya dan beliau tidak mau berlama-lama dalam sebuah hubungan yang nantinya menimbulkan fitnah. Setelah 100 hari almarhum istri beliau, kami menikah dan beliau selalu bilang 'aku mencari ibu buat anak-anakku kalau istri itu bonus.' Lalu saya pun berkata 'aku juga cari papa buat anak-anakku yang menerima aku apa adanya'," kenangnya.

Wanita 37 tahun ini menikah dengan almarhum sang suami pada pada 2019. Indri mengakui jika Bripka H.Nuri Susanto adalah sosok pria luar biasa.

"Saya baru merasakan namanya menjadi istri yang dihargai beliau laki-laki luar biasa dan pantas almarhumah istri beliau sangat mencintai dan bertaruh nyawa demi baby boy padahal almarhumah istri beliau mengidap tumor otak pada saat hamil dan tetap beliau mempertahankan baby boy," ucap Indri sedih.


Saat baru setahun menikah dengan Bripka H Nuri Susanto, Indri mendapatkan kabar sedih tentang sang suami yang sedang bertugas di Jakarta. Seperti apa kisah lengkapnya? Klik halaman selanjutnya...

Suami Indri Jatuh Sakit di Jakarta

Setelah satu tahun perjalanan pernikahannya dengan Bripka H.Nuri Susanto, pada Oktober 2020, sang suami berangkat dinas di Jakarta selama tiga minggu. Namun saat di Jakarta, Bripka Nuri jatuh sakit karena penyakit gula darahnya yang kambuh.

"Tapi masih bisa komunikasi beliau masih chat dan video call saya saat beliau sakit dan beliau berucap 'Ma aku sayang sama kamu tapi maaf aku masih cinta dengan almharhumah istriku,' aku jawab iya pa mama ngerti lalu almarhum bilang lagi 'ma aku cari ibu buat anak-anakku dan aku tahu kamu perempuan yang kuat dulu aja kamu bisa dan sekarang harus bisa'," tutur Indri yang menceritakan isi percakapannya.

"Terus aku bilang kok papa ngomong gitu. Waktu itu beliau berada di mess Mabes Polri di Jakarta dan saya di Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan). Kami masih terus komunikasi, sampai 6 November 2020 pagi hari kami masih komunikasi. Setelah sore hari saya sama sekali tidak dapat menghubungi beliau lalu saya tanyakan ke salah satu anggota di sana kata anggota di sana 'bapak tidur Bu habis minum obat'," terangnya lagi.

Indri kemudian mendapat telepon bahwa suaminya mengalami koma dan pihak RS meminta izin untuk memasang alat di tubuh Bripka Nuri.

"Malam itu juga saya berangakt dari Tanah Bumbu ke Banjarmasin perjalanan tujuh jam menuju bandara karena mau ke Jakarta. Pagi harinya sampai di bandara Soekarno Hatta saya langsung ke RS Kramat jati di sana suami saya masih di ruang ICU. Tapi Alhamdulillah melewati masa koma. Lalu dokter bilang hasil swabnya negatif jadi bisa pindah ruang untuk yang non COVID-19," imbuhnya.

Indri pun merasa lega karena bisa bertemu suaminya dan komunikasi secara pelan-pelan. Pada saat itu sang suami memintanya jangan menangis dan menyebutnya sebagai wanita kuat.

"Dalam keadaan sangat tak berdaya beliau mengucapkan itu. Selama lima hari keadaan beliau membaik sampai hari ke-6 beliau bilang 'Ma jaga anak-anak jaga KAI (kakek) dan Nini (nenek) jaga keluarga di Batulicin'," kenang Indri yang hatinya bergetar.

Pada 12 November 2020, dokter menjelaskan jika suaminya mengalami gagal ginjal dan harus dicuci darah. Namun dokter kemudian menyampaikan bahwa keadaan suaminya melemah.

Indri pun minta izin dokter untuk membaca surah Yasin. Pada saat itu Indri berharap sang suami kembali sehat. Namun dia juga siap bila Allah SWT berkehendak suaminya menyusul almarhum istrinya ke surga.

"Sampai jam 12.00 WIB saya minta izin suami untuk turun ke bawah salat Dzuhur. Saat itu beliau di bawah alam sadar. Saya tidak ada melihat beliau lagi setelah itu karena juga jadwal dan menunggu informasi selanjutnya dari ruangan dan setelah salat Isya saya mendengar nama suami saya disebutkan lewat panggilan informasi dan di situ lah dimana saya harus mengikhlaskan beliau untuk selamanya," ujarnya lemas.

Indri pun kini hidup sendiri dengan terus memegang amanah dari sang suami tercinta yang luar biasa untuknya. Dia merawat delapan anaknya, termasuk empat di antaranya anak dari suami yang meninggal dunia.

Foto Indri dan Bripka H.Nuri Susanto.Foto Indri dan Bripka H.Nuri Susanto. Foto: Dok. pribadi Indri.

Indri Mengasuh Delapan Anak Sendirian

Indri pun berusaha ikhlas dan tetap melanjutkan hidup untuk ke delapan anaknya. "Iya saya mengasuh delapan anak, empat dari pernikahan mas Nuri dan istrinya, lalu empat anak kandung saya. Semua ikut saya karena mantan suami pun tidak bergitu bertanggung jawab terhadap anaknya," jelas Indri.

Agar bisa bertahan hidup, Indri mencari nafkah dengan menjadi supir travel. Indri pun bersyukur ia masih bisa bekerja untuk ke delapan sang anak. Indri sengaja memberikan nama Shuan Travel dari anaknya Nuri. Indri pun menyediakan jasa transportasi carter dan reguler antar kota. Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan juga jastip barang dan dokumen. Dia menjalani bisnis travel itu melalui akun Instagramnya @praanagam.

"Alhamdulillah almarhum meninggalkan barang yang bisa saya pakai untuk mencari nafkah. Selain pensiun dari almarhum, setiap bulan saya kerja menjadi driver travel. Saya bersyukur masih ada pensiun dari almarhum bisa bantu buat beli susu si kecil," ucapnya terharu.

Indri yang membagikan ceritanya di TikTok, mendapatkan dukungan dari warganet dan ikut mendoakannya. Ia pun terharu karena mendapatkan reaksi positif dari warganet.

"Alhamdulillah saya positif thinking saja dan berpikir baik setiap yang komen di TikTok saya apapun itu mau komen buruk sekalipun," ujarnya.

Di akhir wawancara, ia pun memberikan pesan bagi istri yang mengalami kisah yang serupa dengan dirinya,"Kita harus tabah tawakal ikhlas ibadah. Bila kita mencintai tulus walau kelak kita di tinggalkan olehnya tapi amanahnya tetaplah jadi amanah," pungkasnya.

Indri yang membuka jasa biro perjalanan.Indri yang membuka jasa biro perjalanan. Foto: Dok. pribadi Indri.
(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads