ADVERTISEMENT

Liputan Khusus Open Relationship

Kenapa Ada Orang Indonesia Jalani Open Relationship? Ini Kata Psikolog

Gresnia Arela Febriani - wolipop Minggu, 20 Sep 2020 17:43 WIB
Polyamorous relationship. Modern partnership love. Confident woman dominating over two men. Ilustrasi open relationship (Foto: Getty Images/iStockphoto/igor_kell)
Jakarta -

Open relationship dianggap tabu di Indonesia. Oleh karena itu mereka yang menjalani jenis hubungan ini melakukannya secara diam-diam. Sementara di luar negeri, pasangan yang melakukan open relationship bisa dengan santainya terbuka pada pihak lain.

Bahkan tak sedikit artis dunia yang mengakui mereka menjalani open relationship. Salah satunya Gwyneth Paltrow dan Chris Martin semasa menikah dulu, sebelum mereka bercerai.

Open relationship sendiri artinya adalah hubungan yang memperbolehkan masing-masing pihak untuk bercinta atau berhubungan seks dengan orang lain selain pasangannya. Menurut psikolog Meity Arianty STP., M. Psi, hubungan jenis ini menjadi hal yang tabu di Indonesia yang menjunjung tinggi pernikahan.

"Hubungan ini akan membuat sebagian orang yang melakukan open relationship tidak akan terang-terangan kecuali atas persetujuan ke dua pihak," kata Meity.

Meity melihat fenomena open relationship pada orang Indonesia ini bisa jadi karena terpengaruh gaya hidup dunia barat. Karena open relationship menjujung kebebasan tanpa dibuat rumit dengan hal-hal yang menyangkut perasaan atau emosional.

"Orang yang melakukan ini sepertinya belum siap menikah dan berkomitmen dengan satu orang saja," tambahnya saat diwawancara Wolipop, Jumat (18/9/2020).

Pasangan yang menjalani open relationship ini menurut Meity pun tidak mempertimbangkan perasaan satu sama lain. Sebuah hubungan dianggap hanya sekadar fisik dan tidak berarti apa-apa.

"Pasangan yang melakukan ini mungkin merasa lebih nyaman, karena bebas dan tidak diribetkan dengan hubungan emosional," ujar psikolog yang juga dosen di Universitas Gunadarma itu.

Namun karena terlalu bebas tanpa memikirkan perasaan ini, Meity melihat open relationship bukanlah jenis hubungan tidak bisa bertahan lama. Apalagi cukup sulit untuk menjalani sebuah hubungan tanpa melibatkan perasaan.

"Menurut saya cepat atau lambat hubungan seperti ini tidak akan bertahan lama, entah salah satunya yang akhirnya main hati dengan orang lain, faktor risiko jadi lebih besar, terjadi kebosanan atau pada akhirnya sadar ada yang dirugikan," pungkasnya.

(dtg/dtg)