Saat Guru dan Murid Saling Jatuh Cinta, Ini Pesan Psikolog
Baru-baru ini beredar kisah viral murid yang jatuh cinta pada gurunya dan berakhir menikah. Sebelumnya pun sudah ada sejumlah cerita viral mengenai percintaan guru dan murid.
Apa yang sebaiknya dilakukan saat seorang murid jatuh cinta pada gurunya atau malah sebaliknya? Psikolog Meity Arianty, STP., M. Psi, menjelaskan sebaiknya hubungan pribadi antara guru dengan murid perlu dibatasi. Karena sosok guru merupakan panutan bagi para murid.
"Biar bagaimana pun ada kode etik seperti psikolog nggak boleh pacaran dengan klien atau pasiennya. Jika itu dilakukan maka sebaiknya pasiennya di-referred ke psikolog lain, begitu pun guru sebaiknya tidak melakukan tindakan yang merusak kewibaan seorang guru. Bukan berarti pacaran itu tidak bermoral namun sekolah dan profesi guru mulia sehingga tidak dirusak dengan perilaku-perilaku yang tidak pada tempatnya. Karena idealnya guru menjadi sosok panutan, apalagi saat SMA di mana masa remaja dianggap masa yang masih labil dan masih harus fokus untuk sekolah," ucap Mei saat dihubungi oleh Wolipop belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mei menambahkan perasaan cinta yang tumbuh dalam diri murid diakuinya tidak bisa dilarang. Meski demikian bukan berarti murid tersebut bisa dengan bebas meluapkan perasaannya. Dalam hal ini diperlukan kontrol diri dari sang murid.
"Saat seorang siswa merasa jatuh cinta dengan gurunya tentu dengan alasan tertentu. Sebaiknya bisa menunggu untuk memastikan, apakah perasaan tersebut benar-benar cinta dalam arti sebenarnya atau hanya cinta monyet (remaja seringkali seperti itu). Jika setelah lulus perasaan itu tetap kuat bisa dipikirkan apakah mau menjalin hubungan serius. Jika memang sama-sama saling menyukai, namun pastikan tidak dilakukan saat masih sekolah karena dikhawatirkan fokus perhatiannya sebagai pelajar akan terpecah," paparnya.
Begitu juga sebaliknya untuk guru yang merasa jatuh cinta kepada anak muridnya. Guru yang menjadi panutan harus bisa memposisikan dirinya sebagai seorang pengajar.
"Sehingga harus memberikan contoh dan teladan pada siswanya. Bukannya nggak boleh jatuh cinta atau menyukai seseorang. Namun sekali lagi lakukan itu dengan benar dalam artian tidak di sekolah, tidak saat siswanya masih berstatus muridnya karena tugas guru justru harus memberi motivasi agar siswanya dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik. Setelah lulus silahkan kalau memang saling menyukai," ujar psikolog yang mengajar di Universitas Gunadarma itu.
Mei pun menyarankan pada murid dan guru yang sedang dilanda perasaan jatuh cinta, berperilaku sesuai fungsi masing-masing.
"Jalankan fungsi masing-masing, semua perilaku ada tempatnya. Guru yang baik adalah guru yang dapat menempatkan dirinya dimata siswa-siswanya. Jalankan peran itu, jadilah guru yang dapat menjadi teladan bagi siswa-siswanya dan sebagai siswa fokus pada sekolah karena semua hal ada waktunya," pungkasnya.
(gaf/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya
Ramalan Zodiak Cinta 5 Desember: Gemini Lagi Mesra, Taurus Jangan Curiga
Ramalan Zodiak 5 Desember: Capricorn Jangan Gegabah, Pisces Introspeksi Diri
Ramalan Zodiak 5 Desember: Sagitarius Banyak Rintangan, Libra Jangan Boros
Ramalan Zodiak 5 Desember: Cancer Lebih Tenang, Leo Nikmati Keadaan
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































