Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sampai Kapan Jadi Jomblo?

Beragam Teknik Mencari Jodoh, Mana yang Lebih Efektif?

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 05 Feb 2016 11:39 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Aplikasi kencan online, biro jodoh, atau komunitas pencari jodoh kini hadir sebagai sarana bagi para jomblo yang ingin mencari kekasih. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar dan disibukkan dengan berbagai aktivitas, mencari jodoh melalui metode-metode tersebut terbilang cukup mudah.

Banyak pasangan suami-istri yang akhirnya memutuskan untuk menikah setelah bertemu melalui biro jodoh karena memiliki banyak kesamaan. Ada pula pasangan yang mantap untuk melangsungkan pernikahan setelah berkenalan lewat Tinder. Dari metode pencari jodoh yang ada saat ini, mana yang peluang keberhasilannya lebih banyak dan efektif?

Diterangkan oleh psikolog Liza Marielly Djaprie, efektif atau tidaknya suatu metode mencari jodoh sebenarnya tergantung dari individu tersebut. Menurutnya, tidak ada cara baku yang pasti bisa dipakai dan berlaku untuk semua orang. Tetapi Liza menekankan, khusus untuk pengguna aplikasi situs kencan ada baiknya lebih berhati-hati lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan langsung terbawa perasaan dengan apapun yang ditulis oleh lawan jenis di luar sana melalui aplikasi kencan. Apalagi media sosial harus lebih berhati-hati lagi. Karena secara psikologis, apa yang ditampilkan ke luar itu belum tentu bentuk aslinya, jadi jangan percaya dulu," tuturnya saat dihubungi Wolipopo, Rabu (3/2/2016).

Baca Juga: 50 Tas dan Sepatu Favorit Selebriti

Satu hal yang perlu disadari jika mencari jodoh melalui media sosial atau aplikasi kencan, di mana tidak adanya pertemuan secara langsung. Yang terjadi adalah mereka bertemu melalui media perantara yang mungkin orang yang ditemuinya tidak sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam profil atau biodatanya. Bila hal ini terjadi tengah dialami, Liza mengatakan orang tersebut harus siap secara mental.

Sedangkan bagi mereka yang tergabung ke dalam komunitas atau biro jodoh, psikolog empat anak itu memaparkan memang tidak ada salahnya, karena ia mengatakan seseorang bisa saja bertemu jodoh di tempat-tempat yang tidak terduga. Sehingga menurutnya, efektif atau tidaknya metode tersebut adalah subjektif.

"Balik lagi ke diri kita sendiri, apakah kita sudah benar mengenal orang tersebut atau belum? Apakah kita juga sudah jujur memaparkan tentang diri kita atau belum? Ekspektasi setiap orang berbeda-beda," tutup psikolog yang hobi olahraga ini. (itn/itn)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads