Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Hari Berpelukan Sedunia

Satu Pelukan Setiap Hari Bantu Cegah Penyakit Flu, Ini Buktinya

wolipop
Rabu, 21 Jan 2015 17:41 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Mencegah flu yang kerap menyerang di musim hujan ini tidak hanya bisa dilakukan secara fisik, misalnya dengan minum suplemen atau mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini juga bisa dicegah dengan aktivitas sederhana dan cenderung mudah dilakukan.

Bukan dengan olahraga maupun fitnes, melainkan berpelukan. Berdasarkan hasil studi yang dimuat dalam jurnal Psychological Science, pelukan tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik (dalam sejumlah penelitian, pelukan bisa menghilangkan stres dan kurangi kecemasan) tapi juga terbukti melawan virus penyebab flu.

Studi yang dilakukan para peneliti dari Carneige Mellon University tersebut menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat bisa melindungi orang dari stres, gelisah dan depresi. Tak cukup sampai di situ, peneliti pun ingin mengetahui lebih jauh apakah bahasa tubuh yang mengekpresikan kasih sayang itu juga bisa menyembuhkan atau mencegah penyakit medis tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan melibatkan 400 responden, selama dua minggu para peneliti memeriksa tingkat dukungan sosial yang mereka dapat dari orang sekitar setiap harinya. Peneliti menanyakan apakah mereka sudah mendapat pelukan dalam sehari, dan apakah mereka mengalami konflik atau berseteru dengan orang lain di hari itu. Rata-rata responden mendapatkan pelukan mendapatkan sedikitnya delapan kali pelukan dalam rentang waktu 14 hari.

Hidung responden kemudian disemprotkan cairan yang mengandung virus pilek atau flu, dan mereka dikarantina selama satu minggu di dalam hotel. Selama berada di hotel, mereka diamati untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul setelah mendapat semprotan virus tersebut.

Setelah masa karantina berakhir, terungkap bahwa responden yang merasa kurang mendapat perhatian dan mengalami stres cenderung lebih rentan terinfeksi virus flu maupun pilek. Artinya, virus tersebut lebih mudah mereplika diri mereka dan menyerang sistem pertahanan tubuh. Sedangkan responden yang menyatakan cukup mendapat perhatian atau banyak pelukan setiap harinya tidak terpengaruh dengan infeksi yang disebabkan virus flu maupun pilek.

Data menunjukkan bahwa sentuhan fisik non-seksual seperti berpelukan adalah wujud dari ungkapan empati, perhatian, sayang dan memberi rasa tentram. Berdasarkan penelitian dari University of North Carolina, Amerika Serikat, pelukan bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang. Ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berpelukan, otomatis juga mengurangi stres.

Seperti diketahui, stres merupakan akar dari segala penyakit dan ketegangan. Maka semakin sering dipeluk, orang juga akan semakin sehat baik secara mental maupun fisik. Sementara pelukan yang diberikan pada orang dengan kondisi tubuh tidak sehat, kekebalan tubuhnya akan meningkat.

Perlu diketahui, bahwa dampak positif dari berpelukan ini hanya memiliki efek pada orang yang saling menyayangi dan dikenal satu sama lain. Misalnya orangtua dengan anak dan sebaliknya, pasangan suami istri, pasangan kekasih atau adik-kakak. Sedangkan pada orang asing atau yang tidak saling mengenal tidak akan efektif.

"Pelukan adalah bentuk komunikasi bahwa kita peduli padanya dan bukti bahwa Anda memiliki hubungan dekat dengan seseorang," ujar Sheldon Cohen, profesor bidang psikologi yang ikut dalam penelitian, seperti dikutip dari Washington Post.

Lalu berapa 'dosis' pelukan yang ideal yang perlu diberikan pada orang terkasih? "Sepertinya satu pelukan sehari sudah cukup," tukas Sheldon.

(hst/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads