Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Ketakutan Setengah Mati saat Melihat Tikus

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 21 Apr 2025 11:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

he concept of buying a roof. New roof. Material for the roof. Mouse upstairs. Rat upstairs.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Kseniia Glazkova
Jakarta - Saat sedang santai nonton TV atau ngopi di ruang makan, tiba-tiba ada tikus berlarian di dalam rumah. Jantung langsung berdebar, adrenalin melonjak, dan sebagian dari kita mungkin langsung teriak atau kabur.

Kenapa reaksi kita bisa seheboh itu saat melihat tikus? Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik itu.

Menurut para psikolog, ketakutan terhadap tikus bukan sekadar soal geli atau jijik. Sebagian besar bersumber dari naluri manusia yang paling primitif.

Menurut Hannah Yang, psikolog klinis sekaligus pendiri Balanced Awakening, rasa takut atau panik saat melihat tikus merupakan bagian dari insting bertahan hidup yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu faktor utama karena sejarah tikus sebagai pembawa penyakit.

"Dari dulu, tikus dikenal sebagai pembawa penyakit menular. Kalau tikus masuk ke rumah, risiko anggota keluarga tertular penyakit pun meningkat. Jadi, reaksi negatif terhadap tikus pada dasarnya adalah mekanisme perlindungan diri dari ancaman penyakit atau bahkan kematian," jelasnya, seperti seperti dikutip dari Huffington Post.

Jadi meskipun kini hidup di zaman modern, otak kita tetap menganggap kehadiran tikus sebagai ancaman. Reaksinya bisa muncul tanpa disadari, sebagai bentuk pertahanan diri dari alam bawah sadar.

Tikus Dipersepsikan Sebagai Hewan Menjijikkan

Alasan lain yang cukup jelas adalah persepsi bahwa tikus itu kotor dan menjijikkan. Dalam berbagai penelitian, rasa jijik ternyata berkaitan erat dengan rasa takut. Tikus sering dihubungkan dengan tempat yang kotor, got, dan penyakit, sehingga otomatis memicu reaksi negatif.

Gabrielle Wanchek, terapis dari Mindpath Health, menjelaskan bahwa persepsi ini sulit diubah terutama jika seseorang belum pernah punya pengalaman positif dengan tikus atau hewan pengerat lainnya.

"Kalau seseorang tidak pernah berinteraksi secara positif dengan hewan tertentu, akan sulit sekali membentuk persepsi yang lebih netral atau bahkan simpatik," katanya.

Kehadiran Tikus Mengganggu Rasa Aman di Rumah

Rumah seharusnya jadi tempat paling aman dan nyaman. Tapi saat ada hewan asing seperti tikus masuk, secara psikologis bisa menimbulkan rasa tidak aman.

"Kehadiran tikus bisa memicu perasaan bahwa rumah kita tidak cukup terlindungi. Di alam bawah sadar, mungkin muncul pertanyaan seperti 'Kalau tikus bisa masuk, berarti yang lain juga bisa?' atau bahkan perasaan bahwa ada 'ancaman lain yang mengintai'," ujar Hannah.

Bingung Cara Menghadapi atau Mengusirnya

Saat melihat tikus, sering kali kita bingung bagaimana menghadapinya. Apakah harus segera dibasmi? Bagaimana caranya, dan ketika tikus sudah mati, harus diapakan?

Di sinilah dilema bermula. Beberapa orang merasa tidak tega membunuh binatang, atau bingung bagaimana cara mengusir tanpa menyakiti.

"Situasi ini bisa menimbulkan tekanan emosional, apalagi kalau seseorang mementingkan etika terhadap hewan. Timbul konflik batin soal 'apakah benar membunuh makhluk hidup hanya karena dia mengganggu?'" kata Hannah.

Bahkan jika seseorang akhirnya memutuskan untuk membasmi, muncul pertanyaan baru: 'bagaimana caranya tanpa membuat rumah jadi berantakan?'

Solusi Menghadapi Tikus di Rumah

Ketakutan terhadap tikus bukan berarti kamu berlebihan, karena itu bagian dari sistem pertahanan alami tubuh. Tapi kamu tetap bisa mengelola rasa takut itu, dan mengambil tindakan rasional untuk menjaga rumah tetap aman dan bersih.

Cara terbaik adalah tetap tenang, karena karena tikus umumnya lebih takut dengan manusia daripada sebaliknya. Periksa setiap celah di pintu, ventilasi, atau saluran air. Tutup rapat dengan bahan khusus seperti kawat kasa agar tikus tidak masuk rumah lagi.
Jika tak ingin membunuh, perangkap hidup (live trap) bisa digunakan. Setelah tertangkap, tikus bisa dilepaskan di area yang jauh dari pemukiman.

Hindari penggunaan racun sembarangan karena bisa membahayakan hewan peliharaan atau anak-anak di rumah. Jika memang ingin menyingkirkannya, lebih baik gunakan jasa pest control profesional. Umumnya mereka punya metode yang aman, efisien, dan sesuai standar etika lingkungan. (hst/hst)



Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads