Wearing Klamby Rilis Koleksi Lebaran 2022, Ada Budaya Sriwijaya dan Dubai

Menyambut bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022, brand lokal Wearing Klamby menggelar acara fashion show dengan tema Mashrabiya Spring/Summer 2022. Koleksi Klamby kali ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Muhammad Ridho Jufri, CEO Wearing Klamby mengungkapkan inspirasi koleksi tahun ini menghadirkan sentuhan budaya khas Palembang dan Dubai. "Koleksinya menggabungkan Sriwijaya dengan Dubai. Jadi ditarik dari Timur Tengah dan kerajaan Sriwijaya inspirasi patternnya dari situ," ungkap Muhammad Ridho Jufri saat ditemui Wolipop di The Darmawangsa Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Ridho yang mengurus bagian produksi dan financial menjelaskan koleksi Mashrabiya Wearing Klamby terdiri dari scarf, dress, tunik dan plisket. "Polosan ada gradasi warna dan mengeluarkan koleksi baru. Tahun kemarin pattern kan, tahun ini something new berbeda dari yang lain," jelasnya.

Koleksi Ramadan dan Lebaran 2022 bertema Mashrabiya dari Wearing Klamby. Foto: Gresnia/Wolipop.

Ia menjelaskan produk Wearing Klamby untuk Lebaran 2022 mengalami kenaikan harga. "Jadinya kalau dulu kan namanya jualan kita kan set up price, kalau harga jualnya lebih di atas sebelumnya jadi kita CUGSPO-nya bisa pakai material yang lebih mahal. Kelihatan kan suasananya sudah Lebaran banget," lanjut Ridho.

Harga koleksi khusus Wearing Klamby dibanderol untuk dress Rp 900 ribu, dress dengan detail payet Rp 1,5-2 juta. Ridho menegaskan koleksi kali ini dijual dalam edisi terbatas.

"Jadi yang punya lebih berasa eksklusif hanya buat satu koleksi hanya ada 300. Ada payet banyak nggak keuber produksinya. Baju yang dipakai Syahnaz itu pre order satu baju dijahit oleh satu orang dan memakan waktu sekitar satu bulan. Itu kalau masuk store harganya Rp 25 juta. Bordirnya semuanya handmade, satu tukang bordir satu baju, made by order," ucapnya.

Nadine Gaus selaku pendiri Wearing Klamby menambahkan soal cerita di balik koleksi Mashrabiya yang mengusung inspirasi Palembang, Sriwijaya dan Dubai. Inspirasi datang setelah dia datang ke Dubai Expo.

"Kemarin kita dapat tawaran di Dubai Expo, terus mau nggak mau temanya jadi Middle East. Akhirnya kita mengkawinkan antara Middle East dan Palembang. Begitu tahu historynya bagaimana ternyata Palembang termasuk jalur sutra perdagangan zaman dulu, jadi banyak akulturasi budaya. Itu yang kita gali lebih dalam," tuturnya panjang lebar.

Foto Muhammad Ridho Jufri dan Nadine Gaus, pemilik Wearing Klamby. Foto: Gresnia/Wolipop.

Nadine menjelaskan lebih lanjut detail koleksi Lebaran 2022 Wearing Klamby. Dia mengatakan perbedaan dari tahun lalu, untuk koleksi 2022 tidak terlalu banyak celana yang dirilis dan baju yang hadir lebih loose atau longgar.

"Jadi pemakaian bahannya lebih banyak, ada sedikit pants tapi lebih banyak dress karena aku temanya Middle East dan jarang ada celana," terangnya.

Koleksi Wearing Klamby rilis koleksi lebaran 2022 bertajuk Mashrabiya. Foto: Grandyos Zafna.

Koleksi Mashrabiya ini hadir dengan menggunakan berbagam bahan. "Mulai dari polyester pun masih ada karena kita printing. Terbaru ini kita pakai chiffon silk bahannya susah ditemukan sekarang very challenging karena harganya naik terus. Bahan satin masih ada, katun juga ada," lanjutnya.

Perbedaan lainnya dari koleksi Wearing Klamby tahun-tahun sebelumya adalah untuk Lebaran 2022, brand lokal tersebut tidak lagi menggunakan warna bold dan pastel.

"Kalau global kan cenderung berani ya, Klamby kita netralin dulu aja, kita nggak keluarin warna-warna bold. Agak bertentangan sih koleksi tahun ini. Karena tahun kemarin kita sudah bold banget," pungkasnya.

Koleksi Wearing Klamby rilis koleksi lebaran 2022 bertajuk Mashrabiya. Foto: Grandyos Zafna.