Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sebut Mukena Palsu Tak Pantas untuk Salat, Hijabers Malaysia Ini Dihujat

Silmia Putri - wolipop
Jumat, 03 Agu 2018 12:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Vivy Yusof dihujat karena sebut 'mukena palsu'. Foto: Instagram/VivyYusof
Jakarta - Seorang pengusaha sekaligus fashion blogger populer asal Malaysia Vivy Yusof tersandung masalah di media sosial. Pemilik brand hijab 'Duck Scarves' itu tiba-tiba jadi viral karena mengulas 'mukena palsu'.

Awalnya, Vivy Yusof mengeluhkan produk tiruan 'Duck Scarves' yang begitu banyak ditemukan di Vietnam. Ia mengungkapkan kekesalannya melihat banyak produk hijab hingga mukena berlabel 'Duck' yang bukan hasil rancangannya.

"Kita pakai scarf untuk agama, dan janganlah mendukung produk-produk palsu atau tiruan. Aku tidak paham bagaimana orang-orang membeli mukena palsu untuk salat," tulis Vivy di Instagram Story-nya pada Selasa (01/08/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebut Mukena Palsu Tak Pantas untuk Salat, Hijabers Malaysia Ini Dihujat Gaya pengusaha Malaysia Vivy Yusof Foto: Instagram/VivyYusof

Baca juga: 10 Gaya Mewah Pengusaha Hijab Malaysia, Koleksi Tas Seharga Apartemen

Ungkapan Vivy menyebut telekung atau mukena palsu untuk salat disambut dengan kritikan pedas. Banyak yang merasa Vivy terlalu berlebihan dan tak seharusnya ia membawa-bawa salat.

"Ungkapan 'mukena palsu' itu sangat tidak relevan. Islam tidak pernah mengajarkan seseorang untuk salat mengenakan mukena yang mahal ataupun hijab mahal. Jangan pengaruhi orang-orang dengan strategi marketingmu," ungkap salah satu followers Vivy Yusof.

Sebut Mukena Palsu Tak Pantas untuk Salat, Hijabers Malaysia Ini Dihujat Mukena dari brand 'Duck Scarves' seharga Rp 1,1 juta. Foto: Dok. Fashion Vallet


Ada pula netizen yang menyalahkan produk 'Duck' yang terlalu mahal dan menyarankan Vivy Yusof membuat produk yang lebih terjangkau. Hal itu bisa mencegah adanya 'mukena tiruan'. Harga satu mukena Duck saja dijual sekitar RM 330 atau Rp 1,17 juta.

"Jika kamu benar-benar berniat untuk membantu orang-orang beribadah, seharusnya kamu membuat produk yang lebih murah untuk semua muslim," tulis pengguna Instagram lainnya.

Vivy Yusof tampaknya cukup terkejut dengan respons orang-orang. Ia pun membalas komentar yang masuk ke DM (Direct Message) Instagram-nya dan menjelaskan bahwa maksud perkataannya tidak seperti itu.

"Aku tidak menyuruh orang untuk membeli mukena yang mahal untuk salat, itu bergantung pilihan masing-masing. Yang saya lawan di sini adalah membeli mukena yang dibuat secara ilegal," terang Vivy.

Vivy pun menjelaskan bahwa mendukung barang-barang palsu termasuk mukena berarti mendukung perusahaan yang tidak berlesensi. Seharusnya yang dilawan adalah pemalsuan produk. Dia pun yakin bahwa Islam juga tidak menyukai cara berdagang seperti itu. Ia merasa orang-orang hanya salah paham saja.




Tonton juga 'Selebgram Angela Lee Terancam Penjara 20 Tahun!':



Sebut Mukena Palsu Tak Pantas untuk Salat, Hijabers Malaysia Ini Dihujat
(sil/sil)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads