Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Laporan dari New York

Tampilkan Model Imigran di NYFW, Anniesa Hasibuan: Perbedaan Itu Indah

Hestianingsih - wolipop
Kamis, 16 Feb 2017 09:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Getty Images
Jakarta - Ada hal istimewa dari show Anniesa Hasibuan di New York Fashion Week Fall/Winter 2017, Selasa (14/2/2017) kemarin, yang mungkin luput dari mata para undangan yang memadati area Gallery II Skylight Clarkson SQ, New York, Amerika Serikat. Sebanyak 48 busana sukses dibawakan dengan anggun dan bersahaja oleh 24 model di lantai catwalk.

Jika diperhatikan, para model memiliki paras dan warna kulit yang beragam. Ternyata ada pesan implisit di balik kehadiran model-model dengan wajah molek dan tubuh tinggi semampai ini. Semua model yang tampil di fashion show bertajuk 'Drama' tersebut adalah imigran.

Lewat ajang besar yang diliput media berbagai negara ini, Anniesa ingin menyampaikan bahwa perbedaan itu indah. Dan New York sebagai daerah yang populer dengan julukan 'melting pot' adalah tempat bagi para imigran dari berbagai negara maupun warga asli sendiri saling berinteraksi dan berbaur.

"Ingin menyampaikan bahwa perbedaan itu indah. Kalau buat saya, fashion is for peace dan fashion is for fun jadi apapun ras kita, semuanya punya hak sama," kata Anniesa kepada Wolipop beberapa hari menjelang fashion show.

Indonesia Fashion Gallery, tim marketing internasional untuk brand Anniesa Hasibuan menyatakan ide memilih model imigran datang dari keinginan untuk memperlihatkan bahwa wanita multi ras juga bisa dan cocok memakai busana tertutup. Untuk menemukan ke-24 model, proses casting dilakukan tak sekadar melihat fisik dan cara berjalan tapi juga wawancara untuk melihat kepribadian dan latar belakang mereka.

"Harus dibuat sebuah konsep untuk publikasi. Kami mau mengatakan kalau koleksi Drama ini cocok dipakai wanita dari berbagai ras dan negara. Sekaligus juga menjawab isu yang sedang terjadi mengenai imigran yang banyak dibicarakan," ujar CEO Indonesia Fashion Gallery Teti Nurhayati.

Salah satu model yang tampil dalam fashion show, Tiana, mengatakan bisa membawakan busana hijab di runway memiliki makna tersendiri baginya. Tiana yang seorang keturunan Korea dan Rusia menyatakan bangga bisa bekerja sekaligus menjalankan misinya sebagai aktivis.

"Saya ikut dalam aksi Women's March kemarin dan beberapa aksi terkait itu (kesetaraan). Hanya membela apa yang saya percayai benar terutama di New York. Karena siapa sih yang benar-benar warga New York asli? Semua yang di sini berasal dari mana-mana dan itulah yang menjadikannya indah," tutur wanita 24 tahun ini.

Ia juga mengungkapkan memakai hijab membuatnya merasa lebih cantik dan seperti seorang wanita terhormat. Berbusana hijab juga telah membangkitkan aura dirinya sebagai wanita yang tangguh.

Sejak musim lalu, fashion show Anniesa Hasibuan memang mendapat cukup banyak sorotan karena merupakan desainer pertama dari Indonesia yang menampilkan seluruh busananya dengan hijab di New York Fashion Week. Anniesa dan koleksinya menjadi viral di tengah santernya isu rasialisme, imigran dan Islam selama masa kampanye pemilihan presiden AS pada September tahun lalu. Kini para imigran pun mendapat tempat dan sorotan tersendiri di lantai catwalk, sebagai model Anniesa Hasibuan dengan berhijab. (hst/asf)

Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads