Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Seperti Ini Pengalaman Wanita Non-muslim Saat Coba Berhijab di Miami

Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 13 Des 2016 12:46 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Facebook
Miami - Meningkatnya kasus diskriminasi terhadap masyakarat muslim khususnya wanita berhijab pasca Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat membuat banyak orang merasa empati. Beberapa masyarakat non-muslim pun menyerukan dukungannya dengan ikut berpartisipasi dalam acara-acara hijab.

Salah satu acara yang sering digelar dengan mencoba berhijab selama satu hari atau sesuai waktu yang ditentukan. Kali ini acara tersebut digelar di Miami pada akhir pekan. Lena Katz menjadi peserta yang mengikuti acara coba berhijab untuk merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari wanita muslim.

Dikutip dari Miami News Times, Lena bercerita kalau ia diajak untuk mengikuti acara berhijab sehari di media sosial pada Sabtu (10/12). Salah seorang pendiri situs Miss Muslim, Jenan Matari, memintanya untuk mengikuti 'A Day in Her Hijab'. Jenan mengatakan kepadanya acara ini untuk membantu wanita muslim agar tetap merasa aman tinggal di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada cara untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan. Salah satunya dengan berpergian untuk satu hari sebagai wanita muslim. Bagaimana orang di sekitar Anda menentang atau mendukung? Pengalaman ini akan membuat Anda merasa lebih dekat dengan wanita muslim yang berani tetap setia pada imannya," ujar Jenan memberikan pengarahan.

Baca juga: Bercadar di Kereta, Wanita Ini Dapat 'Surat Cinta' dari Orang Misterius

Mendengar hal itu, Lena pun turut berpartisipasi. Sebelumnya Lena mengaku sudah pernah melakukan hal serupa pada 3 Desember lalu ketika festival Art Basel Miami Beach diselenggarakan.

Lena memutuskan untuk mencoba berhijab ketika Miami Art Week. Ia mengatakan awalnya takut diserang secara fisik. Tidak hanya itu, ia juga takut kehilangan tawaran kerja karena bekerja sebagai freelancer.

Semua ketakutan tersebut hilang saat dua minggu lalu ia menghabiskan waktu untuk berkeliling kota mengenakan jilbab. Lena berjalan kaki dan berpergian naik Uber. Semua dilaluinya tanpa insiden apa pun. Meski demikian, Lena mengatakan mendapat tatapan tak menyenangkan dari beberapa orang yang ditemuinya di jalan.

"Aku menerima banyak tatapan dari atas sampai bawah di semua tempat terutama bank. Entah dia bingung melihat mata biruku atau memang karena jilbab? Aku tidak pernah tahu karena mereka tidak mengatakan apa-apa," cerita Lena.

Cerita lainnya Lena merasa beberapa pria berusaha menjauh dan tidak menggodanya. Ia pun merasa lebih dihormati. Lena menuturkan tidak ada yang mendorong, meneror, atau menolaknya ketika meminta bantuan. Semua berjalan seperti biasanya.

Dengan mencoba berhijab, Lena mendapatkan perspektif berbeda tentang wanita muslim. Ia pun memutuskan untuk mencobanya lagi pada acara A Day in Hijab pada Sabtu (10/12). Ia bahkan mengajak rekan-rekannya untuk ikut berpartisipasi.

"Jika Anda menyebut diri Anda orang berpikiran terbuka, inklusif, baik, minimal Anda dapat mendukung teman-teman atas kebebasan ras dan agama. Dan melakukan hal yang seringkali lebih sulit dari yang Anda pikirkan. Mungkin Anda berpikir akan melawan kejahatan bila ada yang memukul atau mengganggu wanita berhijab. Namun sesungguhnya satu-satunya cara Anda membela mereka dengan menempatkan diri Anda di posisi mereka," tamabh Lena.

Baca juga: Ini Celana yang Tren Dipakai Selebgram Hijab


(ays/ays)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads