Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ilhan Omar, Hijabers Mantan Pengungsi Somalia Jadi Calon Anggota Parlemen AS

Arina Yulistara - wolipop
Kamis, 18 Agu 2016 17:20 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Ist.
Jakarta - Di Indonesia, banyak wanita berhijab bekerja di kantor pemerintahan. Bahkan tak sedikit wanita berjilbab yang terjun di dunia politik dan menjadi anggota parlemen. Namun di beberapa negara, wanita berhijab jarang yang bisa mendapat tempat di dunia politik. Meski demikian, Ilham Omar seolah membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi 'sesuatu' di dunia politik Amerika Serikat.

Ya, Omar kini menjadi perbincangan karena terpilih sebagai calon anggota parlemen AS. Jika ia berhasil memenangkan pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada November mendatang maka Omar akan menjadi wanita muslim berhijab pertama asal Somalia yang menduduki kursi parlemen AS.

Wanita 33 tahun itu merupakan aktivis Somalia yang menjabat sebagai Direktur Policy Initiatives dalam organisasi wanita Women Organizing Women (WOW). Kini Omar dipilih sebagai salah satu calon anggota parlemen perwakilan Minnesota untuk distrik 60B.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpilihnya wanita yang pernah menjadi pengungsi Somalia itu sebagai salah satu calon anggota parlemen AS berdasarkan dari latar belakangnya. Ibu tiga anak itu aktif dalam berbagai organisasi pemuda, makanan, hingga ekonomi. Ia juga aktif untuk menjunjung tinggi keadilan rasial serta komunitas sosial lainnya.

Omar juga mengaku suka dengan dunia politik sejak usia 14 tahun. "Ini dimulai ketika saya membantu kakek menjadi penerjemah bahasa dan budaya. Kita datang dari Somalia, saat pindak ke sini (Amerika) kerinduan untuk berpartisipasi dan ingin memiliki hak suara untuk keadilan menarik saya untuk terjun ke politik," ujar wanita lulusan Universitas Minnesota itu.

Keikutsertaannya dalam pemilihan anggota parlemen AS membuat rekannya merasa bangga. Dia adalah Mohamud Noor yang mengucapkan selamat atas keberhasilan Omar. Tidak hanya Noor, mantan walikota Minnepolis R.T. Rybak juga memberikan dukungannya kepada Omar. Ia mengatakan bahwa perjalanan Omar dari seorang pengungsi Somalia di masa kecilnya akan berpotensi besar menjadi pewakilan negara yang luar biasa.

"Dari kampung pengungsi ia punya kecerdasan dan wawasan. Ini adalah cerita indah untuk memberitahu sebagai orang Amerika, kia bangga Minnesota punya pemikiran terbuka," papar Rybak kepada Star-Tribune.

Meski mendapat banyak dukungan, terpilihnya Omar sebagai calon anggota parlemen menuai kontroversi. Beberapa pihak tidak setuju Omar melaju ke pemerintahan. Debra Anderson salah satu anggota dari kelompok yang menentang hukum syariah mengatakan bahwa tidak ingin Omar maju karena AS tidak bisa mengganti undang-undangnnya menjadi hukum Islam.

Mantan anggota kongres AS Michele Bachmann, R-Minn. juga menuturkan hal serupa akan bahayanya pencalonan Omar. "Demokrasi tidak menyadari bahwa politik syariah bisa menggantikan konstitusi AS. Tujuang mereka bisa-bisa mengganti undang-undang AS," ujar Michele.

(ays/ays)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads