Guru Madrasah Ini Naik Bus 10 Jam Demi Audisi Sunsilk Hijab Hunt di Medan

Jakarta - Hijabers yang ikut audisi Sunsilk Hijab Hunt 2016 di Medan, Sumatera Utara berasal dari berbagai kalangan. Bukan hanya pelajar, mahasiswa, atau karyawan namun juga guru. Seorang guru madrasah berusia 19 tahun pun antusias ingin menjadi ikon muslimah selanjutnya dengan datang audisi jauh-jauh dari Riau.

Wanita tersebut bernama Rahmah Syafitri. Ia mengajar murid madrasah tsanawiyah setara SMP dan madrasah aliyah setara SMA di Pondok Modern Aljaufar. Di sana, Rahmah mengajar bahasa Arab dan Inggris.

Masih berusia terhitung belia, ternyata Rahmah bisa bekerja sebagai guru karena mengabdi pada pesantren tersebut.  "Dulu aku sekolah pesantren di situ juga. Setelah bersekolah enam tahun di sana dan tamat, saya melakukan tahap pengabdian dengan mengajar selama satu tahun," kata Rahmah di Kartini Ballroom, Hotel Polonia, Medan, Sumatera Utara, Sabtu, (19/3/2016).

Perjuangan Rahmah untuk mengikuti Sunsilk Hijab Hunt 2016 juga tidak bisa dibilang mudah. Ia datang dari Riau ke Medan sejak hari Kamis lalu bersama kedua orangtua. Rahmah pun sampai ke Medan tadi pagi dan menyewa sebuah hotel.

"Saya ke Medan naik bus. Perjalanan kurang lebih 10 jam," ungkapnya.

Rahmah rencananya akan menampilkan kemampuan public speaking dengan dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris. Motivasinya mengikuti ajang pencarian bakat muslimah ini adalah untuk membanggakan orangtua dan berangkat umroh.

"Hadiahnya kan umroh, saya ingin sekali umroh sejak MTS (Madrasah Tsanawiyah). Ingin menambah wawasan juga," katanya.

(ami/ays)