Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sering Di-Bully Saat Kecil, Hijabers Ini Cetuskan World Hijab Day

Hestianingsih - wolipop
Selasa, 02 Feb 2016 16:13 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: ist
Jakarta - Tanggal 1 Februari diperingati sebagai hari berjilbab sedunia atau World Hijab Day. Hijabers di seluruh dunia merayakan hari tersebut dengan mengajak para wanita baik yang muslim maupun beragama lain untuk menggunakan jilbab selama satu hari.

World Hijab Day mulai diperingati sejak 2013 silam. Nazma Khan menjadi hijabers yang mencetuskannya pertamakali. Wanita berdarah Bangladesh ini mengatakan alasan membuat World Hijab Day dengan harapan masyarakat dunia bisa lebih bertoleransi akan perbedaan keyakinan dan ras.

Nazma mengaku ide awal membuat gerakan World Hijab Day karena sering menjadi korban bully waktu kecil. Ia mengisahkan, ketika berusia 11 tahun, Nazma bersama keluarganya pindah rumah dari Bangladesh ke New York, Amerika Serikat. Kala itu ia belum bisa berbahasa Inggris dan menjadi satu-satunya remaja yang mengenakan jilbab di sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya karena penggunaan jilbabnya, ia sering disiksa baik secara fisik maupun verbal. Sikap diskriminatif dialaminya selama duduk di bangku SMP dan SMA. Beberapa tindak kekerasan siswa lain juga diterimanya karena ia berjilbab.

"Saat berjalan, tiba-tiba seorang siswa mendorong bahkan menendang saya ke lorong kelas. Ada juga yang sengaja menunggu saya di depan kelas lalu saat saya keluar mereka menarik paksa jilbab saya. Hal yang menakutkan lagi juga saat saya pulang sekolah, saya dihadang di tengah jalan lalu mereka mengolok juga meludahi saya," cerita Nazma seperti dilansir dari International Business Times.

Nazma mengatakan pengalaman buruk tersebut seolah membekas hingga ia dewasa. Ia mengaku terkadang masih merasa trauma bila akan menyebrang jalan bersama banyak orang. Ia lebih baik pergi memutar dan berjalan sendiri daripada dikelilingi banyak orang.

Saat tumbuh menjadi wanita dewasa, Nazma mengaku masih sering mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang-orang yang pernah ditemuinya di jalan. Bahkan beberapa orang meneriakinya teroris. Ia menuturkan sempat hidup dalam ketakutan tapi tidak ingin melepas jilbabnya.

Nazma pun mencari cara bagaimana agar wanita berhijab bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lain di seluruh dunia. Ia memulainya dengan meluncurkan toko hijab online di 2010. Di online shop miliknya, ia juga mengajak para wanita berbagi cerita mengenai pengalamannya saat berjilbab.

Nazma tak menyangka ia menerima banyak cerita dari hijabers di berbagai negara. Salah satunya seorang gadis remaja Inggris yang mengeluh kepadanya bagaimana anak-anak di kelasnya mengunyah permen karet lalu meludah ke jilbabnya. Semua orang tertawa dan tidak ada yang membantu gadis itu. Beberapa wanita juga mengirimkan cerita bagaimana mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan karena mengenakan jilbab.

Merasa memiliki pengalaman serupa, Nazma mulai tidak memikirkan diri sendiri tapi juga banyak muslimah di dunia. Ia ingin mengubah stereotipe buruk tentang Islam agar muslimah bisa hidup tanpa rasa takut.

Kemudian Nazma mencetuskan gerakan World Hijab Day di Facebook dan mendapat respon luar biasa. Hanya dalam delapan hari, wanita dari 67 negara memberikan respon positif kepadanya. Wanita yang mendukungnya tak hanya para muslimah tapi juga dari agama lain. Mereka memberikan dukungan dengan mencoba berjilbab selama satu hari lalu mengirimkan foto dan pesan kepadanya.

Di 2015, banyak orang dari 200 negara berpartisipasi memperingati World Hijab Day. Bahkan halaman Facebook fan page-nya sudah lebih dari 11 juta orang. Beberapa tokoh terkemuka juga mendukung gerakan global ini seperti Dr Amina Sambo yang merupakan istri dari presiden Nigeria serta sarjana muslim terkenal Mufti Ismail Menk.

Nazma merasa senang karena aksinya berhasil menginspirasi seluruh masyarakat di dunia. "Hari ini (1 Februari) saya mengundang secara terbuka  semua wanita di dunia untuk mencoba mengenakan jilbab dalam sehari. Saya harap cara ini bisa membuat kalian lebih bertoleransi sesama muslim dan memahami adanya perbedaan agama dan ras," tambahnya. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads