Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dian Pelangi Tampilkan Koleksi Kolaborasi dengan Desainer Zambia & Inggris

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 27 Okt 2015 08:50 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta -

Dua hari terakhir menjadi hari-hari yang sibuk bagi desainer busana Dian Pelangi di perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2016. Baru kelar menyuguhkan karya terbarunya yang bernuansa sporty di hari kedua JFW, Minggu (25/10/2015), ia sudah harus kembali memamerkan karya lagi esok harinya. Di hari ketiga JFW 2016, Senin (26/10/2015), giliran koleksi buah kolaborasi Dian dengan dua desainer mancanegara yang naik pentas.

Bagi wanita berdarah Palembang ini, fashion show kali ini terasa spesial karena koleksi yang ditampilkan adalah hasil ciptaannya bersama dua desainer dari dua negara yang berbeda.

Mereka adalah Odette Steele dari Zambia dan Nelly Rose dari Inggris. Keduanya merupakan lulusan London College of Fashion (LCF) yang berhasil memenangkan kompetisi berhadiahkan "magang" di pusat produksi Dian Pelangi di Pekalongan, Jawa Tengah. Kompetisi yang digelar LCF dan British Council Indonesia itu bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia sekaligus modest wear atau busana sopan kepada insan desain mancanegara. Selama dua bulan, mereka mendalami seluk-beluk tekstil Indonesia, mulai dari sejarah hingga cara membatik dan menenun, serta perkembangan modest wear di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama kali berkolaborasi dengan dua desainer sekaligus, Dian merasa tertantang. Mulanya ia berpikir bakal kesulitan menggabungkan ide-ide dari masing-masing desainer. Belum lagi latar budaya yang berbeda-beda.

"Tapi ternyata perbedaan tersebut yang menjadi ilham utama untuk koleksi ini. Ada kesamaan lain yang mempertemukan kami. Terutama dalam soal warna. Aku dan Odette suka sekali warna-warna yang colorful, Nelly lebih ke gelap tapi dia juga suka yang colorful," kata desainer yang masuk dalam daftar 500 orang paling berpengaruh di industri fashion dunia versi Business of Fashion itu.

Dari kolaborasi tersebut, lahirlah koleksi modest wear yang disuguhkan dalam fashion show bertema "Co Identity". Tema tersebut bertujuan untuk membangun interkonektivitas antara kota-kota dan komunitas dalam peta fashion global.

Warna-warni burung Nusantara menginspirasi ketiga desainer ini. Inspirasi itu lalu diterjemahkan secara abstrak, dengan tambahan sentuhan grafiti sebagai representasi dari budaya urban Eropa.

Dian menekankan kualitas tekstil menjadi highlight dari koleksi ini. Nelly menyumbangkan ide print modern yang menampilkan lukisan motif-motif tenun dan batik. Sementara Odette dengan sulaman dan payet khas Afrika. Semuanya diramu dalam desain Dian Pelangi yang jenaka namun tetap elegan dan glamor.

Potongan busana yang hadir di antaranya berbagai pilihan outerwear dengan bahan-bahan yang flowy, dress, overall, gamis dan blouse.

"Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa modest fashion semakin mendunia. Harapanku, semoga kolaborasi ini dapat mendorong lebih banyak lagi desainer yang memilih merancang modest wear," kata Dian.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads