Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Abtaha Maqsood Atlet Kriket Internasional Berhijab Pertama di Inggris

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Jumat, 25 Agu 2023 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Abtaha Maqsood, wanita Muslim berhijab pertama di Inggris yang bermain kriket internasional.
Foto: Dok. Instagram @abtaha_m.
Inggris -

Abtaha Maqsood merupakan wanita muslim berhijab pertama di Inggris yang menjadi atlet kriket internasional. Kisahnya yang menginspirasi membuatnya muncul di serial televisi anak-anak BBC membaca sebuah buku tentang hijab dalam Islam..

Dalam acara itu, dia membaca kisah berjudul "Not Now, Noor!" yang ditulis oleh Farhana Islam dan Nabila Adani untuk sebuah episode CBeebies Bedtime Stories. Aksinya membacakan cerita tentang hijab ini akan ditayangkan di BBC.

Cerita yang dibacakan Abtaha Maqsood adalah tentang seorang gadis muda bernama Noor yang bertanya-tanya mengapa para wanita di keluarganya mengenakan hijab. "Ini menunjukkan mengapa hijab sangat penting bagi banyak wanita Muslim," kata Maqsood.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abtaha Maqsood, wanita Muslim berhijab pertama di Inggris yang bermain kriket internasional.Abtaha Maqsood, wanita Muslim berhijab pertama di Inggris yang bermain kriket internasional. Foto: Dok. Instagram @abtaha_m.

Menurut atlet kriket ini, hijab merupakan tentang kesopanan dan identitas yang jelas bahwa seorang Muslim. Dia juga bangga menjadi seorang Muslim.

"Ini adalah pesan yang sangat bagus dan manis untuk anak-anak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tentang mengapa dia memilih cerita itu, Maqsood mengatakan kepada The Mirror bahwa itu adalah cara sederhana dan jujur untuk menggambarkan bagaimana rasanya benar-benar mengenakan hijab dan apa artinya bagi banyak wanita Muslim di luar sana. Cerita yang dibacakannya ini bisa menjawab pertanyaan anak-anak sekaligus menjadi hiburan.

Abtaha Maqsood mengatakan bahwa kisah yang dibacakannya itu mencerminkan pengalamannya sendiri dalam Islam. Dia mengenakan hijab sejak usia muda dan merupakan hijabers pertama yang berkompetisi di turnamen kriket The Hundred pada 2021. Dia juga wanita keturunan Pakistan pertama yang bermain kriket internasional untuk Skotlandia.

"Tidak perlu repot memakai hijab bermain kriket. Itu tidak menghalangi saya dan saya terus melakukannya," katanya.

"Saya pikir dengan bermain kriket dengan hijab saya di stadion besar seperti Edgbaston, itu adalah pesan penting untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa, 'Tidak peduli apa yang kamu kenakan, seperti apa penampilan kamu, kamu masih bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Kamu bisa bermain di stadion besar dan mewujudkan impian kamu, atau melakukan hal lain yang kamu inginkan'," lanjutnya lagi.

Wanita yang berusia 24 tahun itu mengatakan ketika masih muda dia tidak memiliki panutan wanita berhijab yang bermain olahraga profesional di tingkat internasional. Oleh karena itu kini dia bertekad menjadi sosok panutan tersebut.

"Saya hanya berharap dapat melakukan itu sedikit dan menginspirasi orang lain bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Kamu bisa menjadi Muslim dan menjadi pemain kriket, atau pemain sepak bola, atau apa pun," ungkap Maqsood.

Saat ini Maqsood menjadi atlet kriket untuk tim Birmingham Phoenix, Inggris. Klub tempatnya bermain menciptakan hijab olahraga untuk Maqsood sehingga dia nyaman memakainya selama pertandingan.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads