Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Intimate Interview

Cerita Pendiri Brand Hijab Zyta Delia, Sukses Berawal dari Jualan di Bazar

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Rabu, 16 Agu 2023 14:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto Zyta Delia Rahma, pemilik brand hijab dan crative director Zyta Delia.
Foto Zyta Delia, pemilik brand hijab dan creative director Zyta Delia. Foto: Dok. Instagram @zytadeliarahma.
Jakarta -

Brand hijab dan busana muslim ready to wear Zyta Delia dikenal dengan ciri khas feminin dan pastel di setiap koleksinya. Bagaimana kisah Zyta Delia menjadi brand yang kini populer di kalangan hijabers?

Zyta Delia Rahma demikian nama lengkap wanita pendiri brand hijab dan busana muslim yang sudah memiliki toko di berbagai kota di Indonesia itu. Zyta mengaku mulai bisnis hijab dengan rajin mengikuti bazaar.

"Mulai rajin ikut dari bazar-bazar. Bazar di IFW dan lain-lain. Nah, bermula dari makin banyak itu dari bazar IFW dan banyak pelanggan baru. Waktu aku yang jagain bazar aku mulai kenal pelanggan baru dan melayani langsung. Memberikan saran kepada pelanggan," ungkap Zyta kepada Wolipop di pembukaan Zyta Delia Store di FX Sudirman baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT
Zyta Delia memberikan inspirasi padu padan hijab dan outfit untuk kegiatan sehari-hari.Zyta Delia saat ditemui Wolipop di Zyta Delia Store di FX Sudirman, Jakarta. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Sebelum menjual hijab dan busana muslim, Zyta aktif menjual produk fashion dari Bangkok, Thailand. Saat itu dia berjualan dengan sistem pre-order atau PO.

"Aku jualan PO Bangkok tahun 2015 pas zaman kuliah dan cari pemasukan. Kaus-kaus, outer, aksesori, makanan pun masak sendiri mango sticky rice itu aku jual, selagi ada peluang itu aku jualan pas kuliah," kenangnya .

Zyta lulusan Pendidikan Tatabusana di UPI, Bandung, Jawa Barat awalnya membuat sebuah brand bernama MYOD. Kemudian Zyta beralih menjual hijab.

"Dulu aku gunting bahan sendiri, kalau ada yang beli langsung beli kain, beli satu-satu. Setiap hari beli kain," imbuhnya.

Zyta Delia memberikan inspirasi padu padan hijab dan outfit untuk kegiatan sehari-hari.Zyta Delia saat ditemui Wolipop di Zyta Delia Store di FX Sudirman, Jakarta. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

"Aku dulu jahit sendiri dan jual PO Bangkok juga. Terus 2015 aku bingung kan ya pas bikin hijab dan ketidaksengajaan aja. Logonya pun dulu tulisan Arab gitu, biar lebih melekat langsung pakai nama sendiri," ucap Zyta seraya tersenyum.

Saat awal membangun brand, Zyta memulainya seorang diri, hingga kini berdua da mempunyai 25 orang karyawan di kantor pusat Zytadelia. Wanita yang lahir di Banjarmasin, 18 Oktober 1992 ini pada saat pandemi mengaku langsung memutar otak dan tidak mengurangi karyawan.

"Tentunya banyak pelajaran selama pandemi yang kita ambil. Waktu itu aku bikin hijab bergo yang ada maskernya dan Alhamdulillah responnya bagus. Kemudian kita sudah mulai mengurangi, karena sekarang sudah membaik dan kembali stabil. Alhamdulillah sama sekali tidak memecat, bagaimana caranya bisa mempertahankan cash flow dan mengecek inventory, product deffect," tuturnya panjang lebar.

Strategi Marketing Zyta Delia

Brand hijab Zyta Delia tumbuh dan besar berkat bantuan reseller yang muncul secara organik. Ketika ditanya soal strategi markering, ibu dari dua anak ini menjawab kenyamanan lebih utama.

"Aku mementingkan kenyamanan produk, percuma strategi marketingnya bagus, tapi produknya tidak nyaman. Biar ada respurchase dari pelanggan," terangnya.

Strategi marketing lainnya melalui media sosial dan menjual produk secara online. "Kita juga jual online untuk memperluas pelanggan. Dulu kan kita besar dari reseller, kebanyakan ibu-ibu muda juga dan berjalan begitu saja. Dulu banget open reseller lewat Instagram. Sekarang aku fokus ke pelanggan langsung makanya memutuskan untuk membuka gerai," tambahnya.

ZZyta Delia memberikan inspirasi padu padan hijab dan outfit untuk kegiatan sehari-hari.Zyta Delia saat ditemui Wolipop di Zyta Delia Store di FX Sudirman, Jakarta. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Zyta mantap memutuskan untuk membuka gerai fisik di Jakarta, sebab mempunyai keunggulan produk hijab dibanding produk lokal lainnya. Berbagai busana dan hijab Zyta Delia dijual dengan harga mulai dari Rp 49 ribu hingga Rp 800 ribuan.

"Kita itu punya value, bahan yang dipakai belum dipakai oleh brand lainnya. Karena kita memberikan kualitas yang bagus tapi dengan harga yang affordable. Rata-rata usia pekerja 25-34 tahun, young mom dan pekerja kantoran," jelas Zyta.

Di akhir wawancara, bagi kamu yang ingin memulai bisnis hijab dan busana muslim, Zyta mengatakan penting niat untuk memulai langkah. "Kalau ada niat (untuk berjualan) jangan ditunda karena kesempatan tidak datang dua kali," pungkasnya.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads