Puasa Turun Berat Badan, Tapi Naik Usai Lebaran? Ini Cara Menghindarinya
Kamu suka bingung berat badan bisa turun saat puasa namun melesat naik ketika Lebaran? Ini alasan berat badan naik ketika Lebaran dan cara menghindarinya.
Bulan Ramadhan seringkali menjadi momen bagi banyak orang untuk menurunkan berat badan. Dengan pola makan yang terbatas hanya pada waktu sahur dan berbuka, banyak yang mengalami penurunan berat badan selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya kondisi ini sering kali tidak bertahan lama. Setelah Lebaran, banyak orang justru mengalami lonjakan berat badan yang signifikan. Lantas, apa penyebabnya?
Mari bahas mengenai fenomena banyak orang turun berat badan saat puasa namun naik lagi usai Lebaran berikut cara menghindarinya.
Penyebab Puasa Turun Berat Badan tapi Naik Usai Lebaran
Ilustrasi Makan saat Lebaran Foto: Istimewa |
1. Yoyo diet
Fenomena ini dikenal sebagai yoyo diet, yaitu perubahan berat badan yang fluktuatif dalam waktu singkat. Ahli gizi Mochamad Aldis Rusliadi, SKM, menjelaskan bahwa selama puasa, berat badan bisa turun bukan karena hilangnya lemak, melainkan massa otot yang berkurang akibat kurangnya asupan energi.
"Yang sering dilupakan adalah berat badan saat puasa turun bukan karena massa lemak yang turun melainkan massa otot. Pada saat puasa karena tidak makan maka cadangan makanan diambil dari massa otot. Oleh sebab itu, saat puasa harusnya diimbangi dengan berolahraga," papar Aldis dilansir dari detikHealth.
2. Konsumsi makanan tinggi kalori
Saat Lebaran, hidangan khas seperti ketupat, rendang, opor, serta aneka kue dan minuman manis menjadi sajian utama. Sayangnya, kebiasaan makan berlebihan ini memicu lonjakan kalori yang lebih besar dari yang dibutuhkan tubuh.
Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya.
3. 'Balas dendam' setelah puasa sebulan
Dokter gizi dari RS Pertamina, dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, menambahkan bahwa selama Ramadhan, tubuh terbiasa dengan asupan kalori yang lebih sedikit sehingga metabolisme melambat. Ketika Lebaran tiba dan makanan melimpah, tubuh yang sebelumnya beradaptasi dengan kalori rendah justru menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak.
Orang jadi cenderung 'balas dendam' setelah Lebaran karena makanan melimpah. Ditambah lagi dengan minimnya aktivitas fisik setelah Lebaran, maka kenaikan berat badan menjadi tak terhindarkan.
"Saat lebaran orang sering balas dendam karena tidak mengonsumsi banyak makanan selama bulan. Itulah kenapa berat badan kerap naik pascapuasa," jelas dr Titi.
3. Shock glucose
Makan banyak saat Lebaran bisa menyebabkan shock glucose. Ini bisa membuat tubuh menjadi kaget karena berkurangnya lemak dan gula selama puasa.
Sementara ketika Lebaran, langsung makan banyak gula dan lemak dalam waktu singkat. Tentu bisa menyebabkan gangguan pada tubuh sehingga tidak bisa merespon makan dengan normal, pada akhirnya berat badan naik.
4. Kurangnya aktivitas fisik
Ilustrasi wanita olahraga. Foto: Getty Images/ciricvelibor |
Selama Ramadhan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik karena perubahan pola makan dan waktu istirahat. Setelah Lebaran, kebiasaan ini sering berlanjut sehingga tubuh tidak membakar cukup kalori.
"Karena saat bulan puasa orang-orang cenderung mengurangi beberapa aktivitas nya dan kecenderungan tidur setelah sahur, konsumsi manis, dan makanan tinggi lemak, kurang tidur menyebabkan metabolisme kurang baik," papar dr Yunita Indah Dewi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam.
5. Perubahan metabolisme
Saat puasa, tubuh menyesuaikan diri dengan pola makan yang lebih sedikit. Ketika asupan makanan tiba-tiba meningkat drastis setelah Lebaran, tubuh tidak mampu membakar kalori secara efisien sehingga lemak lebih mudah tersimpan.
Cara Menghindari Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran
Foto: Thinkstock
2. Pilih makanan yang sehat. Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula. Pilih makanan yang kaya protein dan serat seperti ikan, daging tanpa lemak, sayur, dan buah-buahan segar.
3. Jangan lupakan olahraga! Cukup lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda agar metabolisme tetap optimal.
4. Perhatikan pola tidur. Tidur yang cukup membantu tubuh mengatur metabolisme dengan baik. Usahakan tidur selama 7 sampai 8 jam per malam agar proses pembakaran energi tetap efisien.
5. Hindari makan berlebihan malam hari setelah berbuka puasa. Makan besar dimalam hari setelah Lebaran bisa memperlambat metabolisme. Sebaiknya, konsumsi makanan berat di siang hari dan batasi camilan menjelang tidur.
Dengan langkah-langkah di atas, berat badan yang turun selama puasa bisa tetap terjaga tanpa harus mengalami lonjakan drastis setelah Lebaran. Jangan sampai perjuangan diet selama Ramadhan menjadi sia-sia hanya karena pola makan yang tidak terkontrol saat Lebaran.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya
















































