Tersisih Dari Pergaulan Bisa Bikin Perut Gendut
Eya Ekasari - wolipop
Senin, 24 Okt 2011 17:35 WIB
Jakarta
-
Lipatan lemak di perut kerap kali menjadi masalah karena dapat membuat seseorang merasa kurang percaya diri. Tahukah Anda, tumpukan lemak di perut, terutama pada wanita dapat dipicu dari stres sosial?
Selama ini orang berpikir lemak di perut berasal dari kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Namun penelitian terbaru justru menjelaskan bahwa stres di lingkungan sosial bisa mengundang lemak turun ke bagian perut.
"Kebanyakan lemak yang berlebih pada tubuh manusia berada di bagian perut. Lemak di perut berbeda dengan lemak di bagian lainnya. Selain kurang olahraga dan pola makan yang berlebih, lemak di perut muncul karena faktor stres sosial," ujar Carol A. Shively, seorang profesor patologi dari Wake Forest University School of Medicine, seperi dikutip dari Health.
Carol bersama dengan rekannya telah melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial terhadap lemak di perut. Ia juga melihat adanya efek stres tersebut kepada perkembangan jantung pada beberapa monyet berjenis kelamin wanita.
Dalam penelitian, beberapa monyet diberi makanan ala barat yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Kemudian, ditempatkan dalam suatu grup dan secara alami membentuk lingkungan sosialnya sendiri, ada monyet yang dominan dan ada monyet yang kurang dominan.
Setelah terbentuk lingkungan sosial dalam grup tersebut, para peneliti melihat bahwa monyet-monyet yang kurang dominan atau yang sering tersisih dalam pergaulannya berubah menjadi lebih gemuk terutama pada bagian perutnya. Sementara monyet-monyet yang dominan dan agresif tidak terlihat perubahan yang berarti pada bagian perutnya.
Dari situlah peneliti mengambil kesimpulan bahwa gangguan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar menyebabkan hormon stres dikeluarkan lebih banyak yang akhirnya membuat lemak di bagian perut terakumulasi.
Monyet yang dominan dan agresif diibaratkan sebagai atasan yang sering memberikan tugas berlimpah pada anak buahnya atau mereka yang mendominasi pergaulan dengan sekitarnya. Sementara itu monyet yang kurang dominan bertindak sebagai anak buah yang merasa stres dengan setumpukan pekerjaan atau juga mereka yang tersisih dari pergaulan sekitarnya.
"Lemak di bagian perut ini akan membentuk plak di pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," ujar Carol.
Studi yang dipublikasikan dalam 'Journal Obesity' ini menunjukkan bahwa stres yang ternyata bisa memicu lipatan lemak di perut dan juga penyakit jantung. Oleh karena itu, milikilah pola hidup sosial dan pergaulan yang sehat.
(eya/eya)
Selama ini orang berpikir lemak di perut berasal dari kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Namun penelitian terbaru justru menjelaskan bahwa stres di lingkungan sosial bisa mengundang lemak turun ke bagian perut.
"Kebanyakan lemak yang berlebih pada tubuh manusia berada di bagian perut. Lemak di perut berbeda dengan lemak di bagian lainnya. Selain kurang olahraga dan pola makan yang berlebih, lemak di perut muncul karena faktor stres sosial," ujar Carol A. Shively, seorang profesor patologi dari Wake Forest University School of Medicine, seperi dikutip dari Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelitian, beberapa monyet diberi makanan ala barat yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Kemudian, ditempatkan dalam suatu grup dan secara alami membentuk lingkungan sosialnya sendiri, ada monyet yang dominan dan ada monyet yang kurang dominan.
Setelah terbentuk lingkungan sosial dalam grup tersebut, para peneliti melihat bahwa monyet-monyet yang kurang dominan atau yang sering tersisih dalam pergaulannya berubah menjadi lebih gemuk terutama pada bagian perutnya. Sementara monyet-monyet yang dominan dan agresif tidak terlihat perubahan yang berarti pada bagian perutnya.
Dari situlah peneliti mengambil kesimpulan bahwa gangguan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar menyebabkan hormon stres dikeluarkan lebih banyak yang akhirnya membuat lemak di bagian perut terakumulasi.
Monyet yang dominan dan agresif diibaratkan sebagai atasan yang sering memberikan tugas berlimpah pada anak buahnya atau mereka yang mendominasi pergaulan dengan sekitarnya. Sementara itu monyet yang kurang dominan bertindak sebagai anak buah yang merasa stres dengan setumpukan pekerjaan atau juga mereka yang tersisih dari pergaulan sekitarnya.
"Lemak di bagian perut ini akan membentuk plak di pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," ujar Carol.
Studi yang dipublikasikan dalam 'Journal Obesity' ini menunjukkan bahwa stres yang ternyata bisa memicu lipatan lemak di perut dan juga penyakit jantung. Oleh karena itu, milikilah pola hidup sosial dan pergaulan yang sehat.
(eya/eya)
Fashion
Semester Baru Datang! Saatnya Upgrade Tas Sekolah Si Kecil
Home & Living
Siapkan BBQ Malam Tahun Baru yang Seru & Ngangenin dengan Perlengkapan BBQ & Hotpot Ini!
Home & Living
3 Ide Kado Spesial Tahun Baru untuk Orang Tersayang!
Health & Beauty
Tahun Baru, Warna Baru! 3 Lip Produk Ini Layak Dicoba Pekerja Kantoran dan Wanita Kuliahan
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
6 Bulan Diet Ayam Rebus, Influencer Ini Nyaris Kehilangan Nyawa
Bintang Mukbang Tzuyang Makan Segunung Malah Makin Kurus, Ini Penyebabnya
Bihun Aman untuk Diet? Simak Fakta dan Kandungan Gizinya
Haid Bukan Sekadar Darah, Ini 4 Fase Siklus Menstruasi yang Perlu Dipahami
Sering Kembung atau Mual? Ini 5 Rempah dan Herbal yang Baik untuk Pencernaan
Most Popular
1
10 Aktris Tercantik 2025, Ana de Armas Hingga Dilraba Dilmurat
2
7 Potret Marshanda Pakai Seragam SMA di Usia 36 Tahun, Dipuji Masih Pantas
3
Aktor Marvel Ini Digosipkan Punya 'Affair' dengan Michelle Obama
4
Perseteruan Reuni F4 Semakin Memanas, Ken Chu Akhirnya Minta Maaf
5
Putri Chef Gordon Ramsay Menikah di Tengah Konflik Keluarga, Mertua Tak Hadir
MOST COMMENTED











































