Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Swatch Tuai Kritik, Tampilkan Iklan dengan Model Berpose 'Mata Sipit'

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Sabtu, 16 Agu 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jam Tangan Swatch seri Camo Flash.
Jam Tangan Swatch seri Camo Flash. Foto: Dok. Swatch
Jakarta -

Brand jam tangan asal Swiss, Swatch, jadi sorotan publik di China setelah salah satu materi promosinya menuai kontroversi. Sebuah foto di situs resmi Swatch memperlihatkan model Asia yang berpose menyipitkan mata saat mempromosikan seri jam Camo Flash dengan warna oranye dan biru.

Pose tersebut dianggap menyinggung karena dinilai mengejek bentuk mata orang Asia, khususnya China. Tak butuh waktu lama, gambar itu viral dan langsung menguasai daftar trending di platform media sosial Weibo pada Jumat (15/8/2025).

Banyak pengguna Weibo menyebut pose itu 'menyinggung dan tidak menghormati' komunitas Asia. Mereka pun mendesak Swatch mengeluarkan permintaan maaf resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jelas bukan sekadar pose biasa. Ada sejarah panjang stereotip yang melekat pada cara orang Asia digambarkan, dan itu membuat banyak orang tersinggung," tulis salah satu komentar yang mendapat ribuan likes.

Swatch sendiri sudah menarik foto tersebut dari situs global mereka dan menyampaikan kepada media setempat bahwa isu ini, "Sedang ditangani dengan serius dan akan diteruskan ke pihak berwenang terkait," seperti dilansir Yahoo! News.

ADVERTISEMENT

Kontroversi ini muncul di saat yang kurang tepat bagi Swatch Group. Perusahaan sebenarnya baru mulai melihat tanda-tanda pemulihan di pasar China pada paruh kedua 2025, dengan peningkatan penjualan e-commerce dan menurunnya stok di gerai ritel. Namun, isu rasisme ini berpotensi mencoreng momentum tersebut.

Menurut laporan keuangan, pada paruh pertama 2025 Swatch mencatat penurunan laba bersih hingga 88 persen menjadi hanya 17 juta franc Swiss (sekitar Rp 341,6 miliar).

Perusahaan menilai penurunan konsumsi di wilayah Greater China-termasuk Hong Kong, Makau, dan Asia Tenggara-akibat berkurangnya jumlah wisatawan asal China.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads