Malaysia Larang Peredaran Jam Tangan Swatch Bertema LGBTQ, Bisa Masuk Penjara

Pemerintah Malaysia melarang peredaran dan pemakaian jam tangan serta aksesori milik Swatch Group yang mendukung hak-hak LGBTQ. Kebijakan itu diumumkan kemarin (10/8/2023).

Produk-produk bertemakan LGBTQ keluaran perusahaan jam tangan awal Swiss itu dinilai berbahaya bagi moralitas dan kepentingan publik. Bagi siapapun yang melanggar bisa terancam dipenjara.

Seperti dikutip dari Reuters, homoseksualitas dianggap sebagai kejahatan di negara Malaysia yang mayoritas Muslim. Sejauh ini Malaysia telah memenjarakan atau mencambuk orang karena homoseksualitas.

Sebelumnya pada Mei 2023, otoritas Malaysia menyita jam tangan berwarna pelangi dari koleksi 'Pride' yang dirilis Swatch karena adanya akronim 'LGBTQ' pada jam tangan tersebut.

Menyusul penyitaan itu, pada Kamis (10/8/2023) Kementerian Dalam Negeri menyatakan pelarangan tema LGBTQ dalam bentuk apapun pada jam tangan Swatch. Mulai dari kotak, pembungkus, aksesori, atau barang lainnya.

"(Produk Swatch) harus tunduk pada Perintah Larangan karena merupakan publikasi yang merugikan atau dapat merugikan moralitas, kepentingan publik, dan kepentingan negara dengan mempromosikan, mendukung, dan menormalkan gerakan LGBTQ+ yang tidak diterima oleh masyarakat umum di Malaysia," demikian pernyataan dari kementerian.

Menjual atau memiliki benda terlarang itu dapat dihukum hingga tiga tahun penjara dan denda hingga 20.000 ringgit atau sekitar Rp 66 juta.

Pihak Swatch tidak langsung memberikan tanggapan terkait perlarangan produknya. Namun mereka telah menggugat pemerintah Malaysia atas penyitaan yang terjadi pada Mei 2023. Mereka berargumen penyitaan itu ilegal dan merusak reputasi brand.