Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Model dengan Parkinson Jalan di Catwalk Balenciaga, Nicole Kidman Tercengang

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 25 Jul 2025 17:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Junoso Sonja, Model dengan Parkinson
Foto: Dok. Balenciaga
Paris -

Siapa saja bisa menjadi model. Bahkan mereka yang memiliki penyakit kronis sekalipun juga bisa berlenggang di catwalk rumah mode ternama.

Junoso Sonja membuktikannya di peragaan Balenciaga Haute Couture belum lama ini di Paris, Prancis. Ia menjadi satu di antara para model yang beruntung menjadi bagian dari presentasi koleksi terakhir Demna sebagai direktur kreatif Balenciaga.

Pada momen historis itu, Sonja mendapat kepercayaan untuk memeragakan dress coklat dengan aksen pussy-bow pada bagian kerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Junoso Sonja, Model dengan ParkinsonJunoso Sonja, Model dengan Parkinson Foto: Dok. Balenciaga

Busana nan feminin itu dibungkus mantel bulu yang memaksimalkan gayanya. Tas dan sepasang heels bergaya klasik ikut memaksimalkan gayanya.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan Sonja berjalan dengan kepala tremor, salah satu efek dari penyakit Parkinson.

ADVERTISEMENT

Penampilan dengan rasa percaya diri yang kuat itu sampai membuat Nicole Kidman yang duduk di front row terpukau. Tampak aktris pemenang Oscars itu tercengang saat melihat Sonja berjalan.

Koleksi Istimewa

Koleksi adibusana ke-54 Balenciaga ini sekaligus menanda akhir dari kepemimpinan Demna sebagai direktur kreatif Balenciaga. Setelah 10 tahun di Balenciaga, ia dipindahkan Kering, perusahaan induknya, ke Gucci.

Mengedepankan pendekatan struktural dan teknik tinggi, koleksi ini menampilkan busana dengan konstruksi kompleks tapi tetap memancarkan kesan minimalis. Garis siluet yang bersih dan bentuk jam pasir berukuran besar dibentuk dengan korset yang dirancang ulang agar tetap nyaman dikenakan.

Koleksi ini berangkat dari eksplorasi kode berpakaian kaum borjuis. Potongan tailoring tegas hadir melalui lapel bunga tulip yang membingkai wajah, serta leher tinggi bergaya Medici dan Nosferatu yang dramatis. Demna menyebut koleksi ini sebagai "lemari pakaian utama" versi couture-busana adibusana yang lepas dari bayang-bayang ballroom, siap dipakai dalam kehidupan nyata.

Berbagai potongan ikonik diperkenalkan ulang, mulai dari bomber jacket berbahan sutera teknikal paling ringan, bluson taffeta musim panas bergaya bisnis, hingga puffer coat tanpa jahitan samping dan mantel maxi berbahan campuran kasmir-vicuΓ±a bergaya biker. Bahkan celana "corduroy" diciptakan dari bordir tufts sepanjang 300 km, menciptakan efek trompe-l'Ε“il yang menipu mata.

Rujukan pada warisan CristΓ³bal Balenciaga terasa menyeluruh. Salah satunya tampak pada setelan "Danielle", reproduksi ansambel houndstooth yang dikenakan pada tahun 1967, serta motif bunga dari tahun 1957 yang diinterpretasi dalam rok setelan payet dan tas tangan, terinspirasi oleh taplak meja nenek Demna.

Penampilan penutup yang dikenakan Eliza adalah gaun renda Guipure tanpa sambungan, dibentuk dengan teknik topi wanita (millinery), sebuah perwujudan skulptur minimalis yang mencerminkan esensi rumah mode Balenciaga.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads