Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dress '2-in-1' Ini Viral di TikTok, Fenomena Fashion atau Isyarat Resesi?

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 27 Mei 2025 13:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dress 2-in-1 Lululemon Viral
Dress 2-in-1. Foto: Dok. Lululemon
Jakarta -

Sebuah busana keluaran Lululemon tengah memicu perdebatan hangat di media sosial. Dinamakan 2-in-1 Maxi Dress, produk berpotongan terusan maksi ini memecah belah internet menjadi dua kubu.


Desainnya sederhana: strapless (tanpa tali) dan mengalir, tapi dengan fungsi ganda. Sesuai namanya, 2-in-1, gaun ini bisa diubah menjadi rok maxi hanya dengan melipat bagian atasnya ke bawah. Pakaian ini tersedia dalam warna gading, cokelat, hijau, dan hitam.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fungsi ganda tersebut kemudian memunculkan julukan "Thneed dress". Dalam buku anak-anak Dr. Seuss' The Lorax, Thneed adalah pakaian multifungsi yang bisa menjadi topi, gaun, atau apapun-simbol dari konsumsi massal yang tak terkendali.

Tak heran, TikTok pun dibanjiri video yang menyoroti kemiripan ini. Salah satu pengguna menulis, "Apakah ini bukan Thneed? Omfg," sementara lainnya menyebutnya "rok paling jelek" dengan nada satir. Banyak yang menilai tak sepadan dengan harganya yang mencapai US$ 148 (sekitar Rp2,3 juta).

ADVERTISEMENT

Namun tak semua sepakat. Sejumlah pengguna justru memuji potongan dan kenyamanan bahan gaun tersebut. "Aku nggak percaya ini dari Lululemon. Cakep banget!" tulis salah satu pengguna TikTok. Lainnya menyebut dirinya "obsesi banget" dengan versi putih gaun itu.

Dress 2-in-1 Lululemon ViralDress 2-in-1 Lululemon Viral Foto: Dok. Lululemon

Di balik kontroversi estetika ini, tersimpan pertanyaan ekonomi yang lebih dalam: apakah kehadiran busana serba guna ini menandakan masa krisis? CEO Lululemon, Calvin McDonald, dalam panggilan investor Maret lalu, mengakui bahwa kekhawatiran terhadap inflasi dan kondisi ekonomi membuat konsumen lebih berhati-hati dalam belanja. Ancaman kenaikan tarif, khususnya terhadap produk dari Vietnam, negara basis produksi Lululemon, turut disebut-sebut berpotensi menaikkan harga jual.

Tren fashion serbaguna memang kerap muncul di masa ekonomi sulit. Di era menjelang krisis 2008, gaya yang bisa berpindah fungsi dari kantor ke klub malam, lengkap dengan blazer dan kalung statement, menjadi pilihan populer. "Orang lebih memilih membeli pakaian multifungsi ketimbang yang khusus untuk satu acara," tulis JosΓ© Criales-Unzueta di Vogue Business.

Dengan harga yang tidak tergolong murah, gaun 2-in-1 Lululemon mungkin bukan solusi hemat. Namun di tengah ketidakpastian ekonomi, busana yang versatile bisa jadi daya tarik bagi konsumen yang ingin berinvestasi pada satu busana untuk banyak kesempatan.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads